🐈 - Pertemuan

459 55 5
                                    

"Kurasa ini sudah waktunya aku pergi Kirke.."

"Baiklah, kuharap kau berhati-hati dan selamat sampai tujuan. Oh ya sebaiknya kau pergi ke dunia bawah terlebih dahulu untuk berkonsultasi dengan arwah Teiresias sang peramal itu."

"Baiklah, terima kasih atas sarannya. Aku akan pergi menemuinya."

Jay memeluk Kirke erat lalu berpamitan dengannya dan anak-anaknya. Jay melakukan pengurbanan domba hitam di dunia bawah supaya dapat berbicara dengan para arwah. Jay pun pergi ke dunia bawah dan memberi persembahan darah domba hitam pada arwah Teiresias. Teiresias meminum darah itu, lalu dapat berbicara.

"Ada anak buahmu yang sangat ingin pulang ke Ithaka, mereka tidak boleh memakan hewan ternak milik Helios, dewa matahari, di pulau Thrinakia."

"Dan jika sudah pulang, kau harus melakukan perjalan lagi untuk meredam amarah dewa Poseidon. Lalu kematianmu akan datang dari laut."

Setelah berkonsultasi dengan Teiresias, Jay lalu berbicara dengan arwah ibunya, Antikleia, yang mati karena berduka akibat Jay tak pulang-pulang. Jay juga terkejut ketika melihat arwah Elfenor, krunya yang termuda. Dia tak menyangka Elfenor sudah mati. Elfenor ternyata mati ketika sedang duduk-duduk di atap Kirke. Dia ketiduran sehingga terjatuh dan tewas.

Jay juga bertemu dengan arwah para pemimpin Yunani yang bersamanya bertempur dalam Perang Troya. Agamemnon dibunuh oleh istrinya sendiri setelah sampai di rumah; Akhilles yang berkuasa di bagian dunia bawah tersebut; dan sang pahlawan. Aias Telamonia, yang tak mau berbicara dengan Jay karena suatu insiden di Troya.

Jay bertemu dan bercakap-cakap dengan lebih banyak pahlawan dan raja, wanita-wanita terkenal, dan akhirnya dengan separuh arwah Herakles, yakni bagian manusianya (separuh lagi menjadi dewa di Olimpus). Arwah Herakles masih terlihat hebat seperti ketika masih hidup.

Lama-lama semakin banyak arwah yang mengerumuninya. Mereka ingin meminta darah persembahan dari Jay supaya dapat berbicara juga. Jay jadi panik dan bergegas kembali ke kapal.

Dari dunia bawah, Jay kembali ke rumah Kirke. Dia memakamkan jenazah Elefenor lalu bersiap-siap untuk pergi.

"Jay tunggu, kau harus berhati-hati dengan para Siren, Scylla, dan Charybdis nanti. Berhati-hati lah selalu. Aku menyayangimu."

"Baiklah, terima kasih banyak. Jangan terlalu memikirkanku, kau pasti menemukan yang lebih baik dariku."

Air mata Kirke yang tak dapat dibendung lagi akhirnya mengalir deras di pipinya. Ia memeluk Jay erat-erat. Jay membalasnya, lalu mengelus punggungnya hangat. Setelah berpamitan, akhirnya Jay pun meneruskan perjalannnya menuju Ithaka.

Siren adalah nimfa atau mungkin monster yang memiliki wujud berupa separuh gadis cantik separuh burung. Selama berabad-abad, para Siren menyanyikan lagu yang membuai para pelaut menuju kematian mereka. Orang yang mendengar nyanyian para Siren akan melupakan segalanya dan akhirnya mati tenggelam atau menabrak karang. Para Siren menghuni pulau yang disebut Anthemoissa, lepas pantai Italia.

Para Argonaut dapat melewati pulau para Siren dengan aman karena ketika itu Orfeus sang musisi hebat menyanyikan lagu yang jauh lebih indah dariapda nyanyian para Siren. Suara para Siren ketika itu hilang oleh nyanyian Orfeus. Namun Jay tidak memiliki musisi sehebat Orfeus di kapalnya.

Mengikuti instruksi Kirke, Jay menutupi telinga semua kru kapalnya dengan lilin. Dengan cara demikian, mereka tak akan terpengaruh nyanyain Siren. Sementara Jay sendiri menyuruh supaya dirinya diikat dengan erat di tiang kapal. Dia ingin mendengar langsung bagaimana nyanyian Siren itu.

Ketika kapalnya lewat di pulau Siren, terdengarlah nyanyian merdu dari para Siren. Para kru tidak terpengaruh dan terus mendayung.

"Lepaskan!!! Lepaskan aku!! Aku harus pergi. Aaghhh lepaskannn."

Forbidden Love (JayWon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang