Jungwon, seorang Scylla raksasa menyeramkan yang tak sengaja bertemu Jay seorang pemimpin pasukan yang hendak pulang setelah perang. Ia jatuh cinta pada Jay yang seutuhnya adalah manusia, musuhnya, dan berbeda dengan dirinya. Namun ia tak menyerah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jay berada dalam sebuah kapal bersama dengan kedua belas armadanya. Awalnya cuaca baik-baik saja, tiba-tiba menjadi gelap seketika.
"Tuan Jay lihat langit jadi sangat gelap, apa yang harus kami lakukan?"
Jay melihat ke langit benar saja gelap gulita. Ada angin topan yang bisa dilihat dari jauh, dan ombak yang mengamuk.
"Kita jalan saja terus."
"Tapi tuan-,"
"Jalan saja, aku tahu ini badai dari Dewa Poseidon karena mereka memancing amarah Dewi Athena."
"Tenang saja kita tidak akan terkena badai itu. Toh kita tidak memancing amarah Dewi Athena," sambung Jay.
Akhirnya Jay dan kedua belas armadanya melanjutkan perjalanan. Benar saja, badai tidak menyerang mereka. Mereka terus berlayar lalu berhenti di kota Ismaros di Thrakia.
Mereka menjarah kota, dan menyerang Cicones, penduduk wilayah yang berdekatan. Mereka membunuh para pria dan membagi para wanita dan harta di antara mereka sendiri, kemudian mulai berpesta.
"Apa kalian sudah selesai?" tanya Jay.
"Tunggu sebentar lagi, mereka tak akan tiba dengan cepat."
"Tapi kita harus pergi secepatnya, takut tiba-tiba mereka tiba."
"Baiklah, tapi sebentar lagi."
Jay hanya bisa mendengus kesal melihat anak buahnya yang tidak menuruti perintahnya. Akhirnya ia terus mengawasi keadaan sekitar.
Keesokan harinya..
"Ayo ayo cepat masuk ke dalam kapal!"
Jay menggiring seluruh anak buahnya untuk segera memasuki kapal. Karena mendapat kabar bahwa keluarga Cicones yang pergi mencari bantuan kembali dalam jumlah yang besar.
"Semua sudah masuk tuan."
"Baguslah, cepat kau masuk dan kita pergi dari sini."
"Baik tuan."
Kapal pun segera berangkat meninggalkan kota Ismaros. Tak lama keluarga Cicones tiba, namun Jay dan pasukannya berhasil melarikan diri, meskipun ia kehilangan beberapa orang dalam prosesnya. Dia melanjutkan perjalanan pulang ke Ithaka.
Di Ismaros, Jay telah menyelamatkan Maron, putra Euanthes dan imam Apollo, dan keluarganya. Karena itu, Maron memberinya "botol anggur hitam kulit kambing", beberapa emas, dan mangkuk pencampur. Anggur adalah minuman yang kuat dan ilahi, karena untuk setiap cangkir anggur, air ditambahkan 20 kali lebih banyak untuk mengencerkannya. Dia menggunakan anggur ini untuk menidurkan Polifemos Cyclops.
Ketika armada Jay hendak memutari ujung semenanjung Peloponnesos, kapal-kapalnya terbawa oleh angin kencang dan terdampar di Libya. Mereka sampai di sebuah pulau yang dipenuhi oleh tanaman Lotus. Orang-orang di pulau itu terus-menerus memakan tanaman Lotus itu, sehingga disebut "Para Pemakan Lotus".
