03

2.1K 154 2
                                    


"kemana aja ko baru pulang?" tanya perempuan parubaya cantik yang menghampiri nya.

"biasa bermanja-manja  di rumah pacar bund" Nisa tersenyum dengan jawaban yang di lontarkan oleh putra nya ini.

Kedua orangtuanya sudah mengetahui tentang hubungan Nayla dan Aksa, Nayla juga sering berkunjung ke rumah nya ini atau bahkan berjalan jalan dengan bundanya.

"widihh udah puas belum boy bucinnya?" tanya sang ayah yang turun dari tangga sambil membawa secangkir kopi nya.

"lancar dong yah anak pa Dendi gitu loh"

"ini baru anak gue iya ga bunda?" Nisa terkekeh sambil menarik anaknya untuk duduk di kursi bersama dengan sang suami.

Keluarga Aksa sangat harmonis, apalagi dengan sang ayah sudah seperti seorang sahabat saja.

"waw tumben ayah pulang? sebuah keajaiban ini mah" ucap Aksa dengan santai.

"ga ada kerjaan lagian juga ayah mau manja manjaan sama bunda" Aksa mengerutkan keningnya, ia tahu sifat nya ini turun dari siapa. lihat ayah nya nya saja yang sudah berumur masih sempat sempat nya seperti ini.

"ck malu sama umur dong ah" timbal Aksa sambil menjulurkan lidahnya "ayah masih muda ya jangan salah"

"udah udah kamu ke kamar gih bebersih dulu terus makan, semuanya udah bunda siapin ada di atas meja belajar"

Aksa mengangguk mencium pipi Nisa sekilas"makasih bunda"

"heh aset ayah kenapa kamu sentuh!"

"mass udah ah" Aksa berlari menuju kamar nya dengan tertawa pelan.

•••••

"bulan depan kita turun di SMA Kartika, jadi gue harap kita bisa latihan sebaik mungkin untuk harumin nama sekolah kita lagi"

Aksa dan yang lainnya sedang berkumpul di pinggir lapangan, selepas bell tadi mereka memutuskan untuk latihan terlebih dahulu.

"gue mau kita bisa kerja sama yang baik ya, kalian boleh pulang latihannya selesai"

Satu persatu meninggalkan lapang, hanya tersisa mereka bertiga. "Desty gue kamana ya?" Ucap fajar pada dirinya sendiri.

"sadar Desty kaga mau sama lo" Janu menyadarkan akan keadaan yang sebenarnya.

"goblok dukung ke ini malah matahin mulu"

"berjuang lagi, usaha ga ada yang mengkhianati hasil" Aksa berusaha meyakinkan kepada sahabat nya ini.

"susah banget ya allah astaghfirullah Allahuakbar" ucap nya dramatis. "jijik anjing" ucap serentak dari Aksa dan Janu.

"para anak anjing emang, ah udah gue mau ngapel ke Nayla"

"selangkah lagi lo maju gue pitesin" Aksa memandang sengit ke arah Fajar. Sedangkan Fajar hanya tersenyum canggung.

"mau ketemu bebep gue, dia pasti ada di apart Nayla kan?" Aksa menganggukkan kepalanya, pasalnya tadi gadisnya meminta izin untuk pulang bersama Desty karna akan bermain bersama di apart.

"yaudah yo gas ngapain lagi gue bosen" ucap Janu sambil berjalan terlebih dahulu.

"si anjing siapa yang mau apel siapa yang rusuh" Cibir Aksa.

•••••

"Desty kuuu yuhuuuu fajar datang!!"

"berisik monyet" Aksa menggeplak pantat Fajar keras. "awshh sakit anjing"

"eh ada kalian?" tanya seorang gadis cantik yang memakai baju rumahan biasa, membuat Aksa tidak kicep lihat cantik sekali gadisnya ini.

"iya sayang, noh anak monyet mau ketemu Desty" tunjuk Aksa pada Fajar yang melotot.

Aksa's storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang