12

888 100 69
                                    

JANGAN LUPA VOTE NYA!!

"itu martabak langganan kamu ay"

Tunjuk Aksa pada salah satu pedagang kaki lima yang berada di pinggir jalan itu. Nayla terkekeh Aksa tidak lupa dengan martabak itu.

Dulu saat pulang jalan jalan Aksa dan Nayla membeli 2 martabak 1  untuk nya dan satu untuk bunda, Namun saat mereka telah pulang Aksa bertanya martabak milik Nayla matang atau tidak. Dan ternyata Martabak nya tidak matang persis dengan punya Aksa sejak saat itu keduanya sering meledek satu sama lain jika melewati pedagang martabak itu.

"itu mah martabak langganan kamu, kan langganan aku yang di depan pasar" ucap Nayla dengan santai.

"Wes wes itu langganan aku tau"

keduanya tertawa renyah, Nayla semakin mengeratkan pelukannya pada Aksa. Dia menikmati setiap detik nya karna waktu berputar begitu cepat saat sedang berdua.

"Mau beli apa hm?" Tanya Aksa pada Nayla

"Hah?"

"Mau beli apa?" tanya nya sekali lagi

"Apasi kamu ngomong apa? ga kedengeran tau" komentar Nayla pada Aksa, tidak bohong memang suara Aksa tidak terdengar angin nya begitu kencang.

"Ih da budeg, nih kedengaran ga suaranya?"

"Kedenger, nanya apa tadi?"

"mau jajan apa? seblak? ice moci?"

"mau capcin aja" ucap Nayla

Aksa menganggukkan kepalanya "Liat ada ga yang jual capcinnya ga"

Nayla menggeleng kan kepalanya "Ga ada tau ini makanan semua"

Aksa melajukan motornya secara pelan hingga akhirnya menemukan tempat capcin itu. Nayla segera turun dengan semangat "kamu mau apa?" tanya nya pada Aksa.

"Engga, kamu aja nih uang nya" Aksa mengeluarkan uang nya. "ga usah aku aja, bener kamu gamau?"

"iyaa sayang, ini cepet uang nya ambil" Bukannya mengambil Nayla malah berlari meninggalkan Aksa, membuat Aksa tersenyum tipis atas tingkah gadis nya ini. 

Beberapa menit berlalu Nayla sudah selesai dengan capcin nya, keduanya pulang menuju tempat Nayla.

"kamu ga sehat ya ay?" celetuk Aksa tiba tiba

"maksud kamu?"

"iyaa ini udah malem masa beli capcin sih" Nayla tersenyum tipis.

"gapapa enak tau, aku kan gerah nih kamu mau ga?"

"engga ay, gerah gerah tapi badan gemeter" Nayla hanya menanggapi nya dengan tawa renyah nya itu.

Setelah banyak sekali perbincangan dan acara romantis romantissan di atas motor kini keduanya telah sampai di apartemen milik Nayla.

Aksa langsung merebahkan kan tubuhnya di atas pangkuan Nayla yang sedang asik meminum capcinnya itu.

Dengan tangan halus nya Nayla mengusap ngusap kepala Aksa dengan  lembut membuat Aksa hanyut dalam kenyamanan ini.

"makasih sayang" ucap Nayla dengan tulus tak lupa degan senyuman manis nya itu.

"makasih buat apa?

"buat hari ini, aku seneng banget" Aksa memandang wajah cantik Nayla dan membawa tangan Nayla yang sedang mengusap kepalanya itu untuk di genggam.

"aku yang harus nya ngucapin itu, makasih ya makasih juga buat semuanya"

"kamu sayang aku ay?" Celetuk Aksa, Nayla heran selalu saja Aksa menayangkan itu. Apa Aksa tidak merasakannya selama ini? sungguh Nayla sangat menyangi dan mencintai Aksanya ini.

Aksa's storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang