1 - Pertemuan Pertama

749 34 2
                                    

"Mah, Winter pergi dulu yaaa" teriak Winter sambil berlari keluar rumah dengan jeans pendek, kaos putih, serta topi putih yang dipakainya.

Winter memang memiliki kebiasaan berjalan sendiri mengelilingi kota dengan kereta listrik maupun angkutan umum lainnya, satu bulan sekali pada waktu Weekend sebagai "me time" yang telah ia janjikan pada dirinya sendiri sebagai self reward untuk dirinya.

Walaupun Winter memiliki banyak teman disekelilingnya, ia tetap meluangkan waktunya untuk dirinya sendiri.

Kali ini Winter memilih Kebun Raya Bogor sebagai tujuan awal perjalanannya dengan menaiki kereta listrik yang kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki untuk sampai ke Kebun Raya Bogor.

Tak terlihat raut lelah pada wajah Winter sedikitpun.

Sesampainya di Kebun Raya Bogor, Winter langsung memilih spot yang dirasanya memiliki pemandangan indah lalu menggelar sehelai kain dan duduklah ia diatasnya.

Terlihat Winter mengeluarkan kotak bekal berisi sandwich serta jus jeruk yang telah ia siapkan didalam botol.

Winter pun menikmati bekal yang ia bawa sambil memandangi indahnya pemandangan yang berada disekelilingnya.

Saat matahari sudah semakin terik, Winter pun memutuskan untuk kembali ke stasiun  untuk melanjutkan perjalanannya ke tempat selanjutnya yang ingin ia tuju.

Kali ini ia ingin mencoba makanan yang sedang sangat viral di sosial media, yaitu "Seblak Mang Darta".

Walaupun memang "Seblak Mang Darta" sangat jauh dari tempat awal perjalanannya, Winter tetap pada pendiriannya untuk mencoba kuliner tersebut.

Sesampainya di sana, Winter benar-benar terkejut mendapati antrian yang begitu panjang.

Sudah terlambat baginya untuk menyerah sekarang, ia akan terus mengantri apapun yang terjadi.

Tak terasa langit sudah semakin gelap, sedikit lagi ia akan mendapat giliran masuk.

Saat sudah merupakan gilirannya, Winter pun masuk dengan perut yang sangat kosong saking lamanya ia menunggu antrian.

Dengan khilaf, ia pun memilih topping bermacam-macam dan tergiur untuk mencoba level pedas yang tinggi.

Saat makanannya datang, terlihat keringat mulai bercucuran padahal makanannya pun belum ia sentuh sama sekali.

Hanya dengan mencium wanginya saja, perutnya sudah bisa menolak dan tiba-tiba saja nyalinya ciut saat itu juga.

"Makan... Enggak... Makan... Enggak... Bodo amat makan aja deh udah tanggung" ucap Winter dalam hati setelah perdebatan dengan dirinya sendiri

Setelah beberapa suapan, ia pun mengibarkan bendera putih tanda menyerah. Perutnya benar-benar terasa seperti sedang diperas-peras.

Ia pun dengan cepat langsung berlari ke arah lemari pendingin yang tak jauh dari tempatnya duduk dan mengambil dua kaleng susu lalu segera menghabiskan keduanya secara bergantian.

Setelah merasa lebih baik, Winter pun memutuskan untuk segera kembali ke stasiun terdekat agar tak tertinggal kereta terakhir.

Karena tak terasa, waktu pun telah berlalu begitu cepat dan malam pun semakin larut.

Ponsel Winter pun sudah bergetar sedari tadi karena panggilan dari mamanya. Namun ia memutuskan untuk tidak mengangkatnya dan memilih untuk mengirim pesan saja sebagai gantinya.

Ia mengabarkan bahwa dirinya baik-baik saja dan sedang menunggu kereta datang.

Saat ia sedang mengirim pesan, ia pun dapat melihat kereta terakhirnya datang memasuki stasiun namun ia masih berada di luar stasiun.

The Story of Us (Cast Jake, Winter) [COMPLETED✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang