Setelah Winter selesai menghabiskan eskrimnya, mereka berdua pun menaiki kereta dengan tujuan akhir stasiun bogor
Jake duduk tepat disebelah Winter. Karena memang gerbong yang mereka naiki tak tahu mengapa sangat kosong dan hanya berisi sekitar 8 orang termasuk mereka.
"Jangan bilang kamu turun lenteng juga?" tanya Winter
Jake terlihat menganggukkan kepalanya
"Rumah kamu di lenteng juga emang?" tanya Winter
Jake pun hanya menggelengkan kepalanya
"Terus ngapain turun di Lenteng?" tanya Winter
Terlihat Jake hanya menunjuk jarinya kearah Winter
Jake sudah merasa sangat lelah kali ini. Jika ia sudah merasa lelah, ia lebih memilih untuk diam dan tak berbicara. Karena jika ia berbicara, kalimatnya akan terdengar tak jelas seperti sedang bergumam
"Jake kamu kenapa deh? Sakit gigi? Perasaan tadi baik-baik aja?" tanya Winter heran
Terlihat Jake tak menjawab pertanyaan Winter dan langsung menyenderkan kepalanya pada jendela kereta dan memejamkan kedua matanya
Winter yang tak tega melihat kepala Jake yang terdengar terus terbentur pada jendela kereta pun langsung mengarahkan kepala Jake agar bersandar pada bahunya dengan pergerakan yang sangat perlahan karena takut membangunkan Jake
Winter pun memasangkan sebelah earphonenya pada Jake dan memasang lagu ballad agar Jake dapat tidur dengan nyenyak
Saat kereta berhenti di stasiun lenteng, Winter tak tega membangunkan Jake karena merasa kasihan pada Jake
Winter memutuskan untuk mengikuti saja kereta ini hingga stasiun terakhir, yaitu stasiun bogor
Toh setelah sampai di stasiun bogor, keretanya akan kembali berjalan ke arah jakarta kota. Itulah yang Winter pikirkan
"Eh tapi iya gak sih gitu? Ke bogor terus balik lagi jakarta kota? Tapi setau gue gitudah. Kalo enggak gimana ya? Tapi Jake kasian" gumam Winter dalam hati
Winter pun memutuskan untuk pasrah saja dengan rencananya itu
Toh ada Jake disampingnya. Winter merasa tenang karena Jake selama ini selalu dapat diandalkan dan ia selalu merasa aman saat bersama Jake
Tak terasa kereta yang mereka naiki pun telah sampai di stasiun bogor, Jake pun terbangun dari tidurnya karena menyadari keretanya sudah tak bergerak
"Loh?" ucap Jake yang terlihat kaget dan langsung terduduk tegak sambil terus memperhatikan sekelilingnya
"Hehehe abis aku gak tega bangunin kamu, jadi kita ikut ke bogor deh ini. Kan aku pikir keretanya bakal balik lagi kan ya ke jakarta kota? Eh iya gak sih Jake?" tanya Winter yang masih tak yakin
Jake pun tak mengambil pusing dan memutuskan untuk melanjutkan saja tidurnya dengan posisi kepala yang bersandar pada jendela kereta
Winter pun menepuk bahu Jake
"Nyender aja sini" ucap Winter sambil menepuk bahunya agar Jake bersandar padanya
Jake dengan matanya yang masih terpejam pun menurut saja dan menyandarkan kepalanya pada sebelah bahu Winter
"Mau dengerin lagu lagi gak? Itu earphone nya copot" ucap Winter menawarkan
Jake pun terlihat hanya mengangguk pelan
Terlihat Winter langsung membetulkan sebelah earphone yang Jake tadi pakai
Setelah melewati beberapa stasiun, tiba-tiba saja ada pemberitahuan bahwa kereta yang mereka naiki hanya beroperasi hingga stasiun depok
Sesampainya di stasiun depok, mau tak mau Winter pun membangunkan Jake
"Jake... Bangun" ucap Winter sambil menepuk pelan bahu Jake
Jake pun langsung terduduk dan menggosok pelan matanya agar ia dapat terbangun sepenuhnya
"Loh?" ucap Jake sambil membaca tulisan stasiun depok yang tak jauh dari jendelanya
"Iya ini keretanya cuman sampe stasiun depok ternyata... Maaf ya Jake" ucap Winter merasa tak enak
Jake pun hanya menganggukkan kepalanya dan berjalan ke arah luar kereta
"Jake... Maaf" ucap Winter yang benar-benar merasa tak enak
"Saya mau ke wc" ucap Jake yang terlihat langsung berjalan ke arah toilet
Jake bermaksud untuk mencuci wajahnya agar ia dapat bangun sepenuhnya
Setelah selesai keluar dari toilet, Winter pun terlihat langsung menghampiri Jake
"Maaf ya Jake..." ucap Winter sekali lagi
"It's ok" jawab Jake santai
"Sorry..." ucap Winter yang terus mengucapkan kata maaf saking tak enaknya
"It's not a big deal... I'm ok, i'm good..." ucap Jake sambil terlihat menepuk pelan puncak kepala Winter karena tak tahu lagi apa yang harus ia lakukan agar Winter percaya bahwa dirinya tak merasa kesal ataupun marah karena Winter
"Hehehehehe, tunggu sini bentar ya aku mau beli sesuatu" pamit Winter yang langsung meninggalkan Jake
Jake pun masih terdiam karena sedang mengumpulkan nyawanya
Tak lama kemudian, datanglah Winter dengan kopi kemasan botol ditangannya
"Nih Jake minum dulu biar melek" ucap Winter sambil memberikan kopi kemasan tadi pada Jake
"Thanks..." ucap Jake sambil meneguk kopinya sedikit demi sedikit
Winter terlihat hanya memperhatikan Jake yang sedang meminum kopinya
"Kamu gak beli juga? Mau?" ucap Jake menawarkan
"Enggak kamu aja" jawab Winter
"Kita naik taksi online aja ya dari sini. Coba mana pinjem hp kamu biar saya pesenin, hp saya mati soalnya" ucap Jake
"Oh i see... Pantesan kamu daritadi gak pegang hp. Nih..." ucap Winter sambil memberikan ponselnya
"Buka dulu passwordnya" ucap Jake sambil terlihat mengembalikan ponsel pada Winter
"Oh iya lupis, kamu ketik aja 0000" jawab Winter tak mau ribet
"Oh ok... Sebentar saya pesen dulu" ucap Jake sambil terlihat fokus pada ponsel Winter
Winter terlihat hanya mengangguk pelan dan tanpa sadar terus mengarahkan pandangannya pada Jake
"Wae?" tanya Jake sambil membersihkan matanya karena takut ada yang menempel di kedua matanya
"Enggak enggak, gak ada belek kok santai aja" jawab Winter
"Eh taksinya udah ada tapi agak jalan dikit gakpapa?" tanya Jake memastikan
"Yah ilah Jake, jalan sampe rumah juga ayo..." ledek Winter
"Let's gaurrrr?" ajak Jake yang langsung berjalan agar Winter mengikutinya
"Eh Jake... Aku download game yang kamu mainin tau waktu kita makan bubur itu? Seru tau ternyata" ucap Winter membuka obrolan
"I told ya... Seru kan?" ucap Jake merasa bangga
"Iya iya seru, seru banget gilaaaak!" ucap Winter sengaja melebih-lebihkan
"Udah sampe level berapa?" tanya Jake
"Baru juga main, baru level 7 apa ya kalo gak salah" jawab Winter
"Kalo udah level 50 keatas udah mulai seru, that will make you crazy. Fighting!" jawab Jake menyemangati
"Ok, nanti aku kasih tau kalo udah sampe level 50an ya" ucap Winter
Setelah menemukan taksi online yang mereka pesan, mereka pun langsung naik ke dalam mobil
"Pesanan atas nama Winter ya pak? Maaf saya duduk dibelakang ya pak" ucap Jake sopan
"Iya, saya Driver Bambang. Sesuai aplikasi ya mas tujuannya?" tanya si bapak driver
"Iya pak" jawab Jake
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Us (Cast Jake, Winter) [COMPLETED✔️]
FanfictionWinter selalu meluangkan waktunya untuk bepergian seorang diri setiap satu bulan sekali Suatu hari ia bertemu dengan sosok Jake yang menolongnya dari kejadian yang tidak menyenangkan Jake memang terlihat cuek namun sebenarnya ia adalah sosok yang ba...