Winter terlihat hanya membolak-balikkan dirinya diatas kasur dengan bergulingan. Karena hari ini merupakan hari Minggu, dan ia tak merasa punya janji maupun keperluan yang mengharuskan dirinya untuk beranjak dari kasurnya.
Tiba-tiba Winter teringat akan organisasi pecinta alam yang ia ingin ikuti.
Sejak bertukar nomer dengan Heeseung, ia belum sekalipun mencoba untuk menghubungi Heeseung untuk sekedar bertanya-tanya.
Winter merasa tidak sedekat itu untuk mengganggu seseorang dengan pesannya yang bisa saja membuat orang yang menerima pesannya menjadi tak nyaman.
"Tapi mau banget ikut pecinta alam... Gimana dong?????" galau Winter dalam hati
Setelah berpikir panjang, akhirnya ia memberanikan diri untuk mengirim pesan pada Heeseung dengan maksud ingin bertanya-tanya seputar pecinta alam.
Winter: "Maaf ganggu pagi-pagi, aku Winter yg waktu itu... Maaf aku mau tanya, kalo aku beneran mau gabung pecinta alam masih bisa ga ya? Terus syaratnya apa aja?"
"Bener ga ya kayak gitu? Atau aneh banget chat kayak gitu? Aaaaaa mana udah kekirim" gumam Winter pada dirinya sendiri
"Kayaknya belum di baca deh, bodoamat unsend ajadehhh" ucap Winter dalam hati yang kemudian langsung membatalkan pengiriman pesannya pada Heeseung
Tak lama setelahnya, Winter pun dibuat kaget karena ponselnya tiba-tiba saja bergetar tanda ada pesan masuk
Heeseung: "Gue udah baca, percuma lo unsend😆"
Heeseung: "Soal pecinta alam, lo masih bisa ikut kok"
Heeseung: "Kalo beneran lo tertarik, besok ikut kumpul di tempat kemaren ya"
Heeseung: "Jam 4 sore"
"OH MY GOD MALU BANGEEEEEET AAAAAAA TERNYATA DIA UDAH BACAAAA" teriak Winter sambil menutupi mulutnya dengan guling yang membuat teriakannya tak begitu nyaring terdengar
Winter: "Hehe maaf, aku takut ganggu jadi aku unsend... Makasih ya infonya"
------------------------
Keesokan harinya Winter sudah berada di kampus saat masih pagi dikarenakan memang ia memiliki jadwal kuliah, tentu saja bersama sahabatnya Karina.
"Kar... Nanti sore temenin kumpul mau gak?" tanya Winter dengan memasang wajah melasnya
"Kumpul apatuh? Pecinta alam?" tanya Karina balik
"Iyaaa.... Temenin yaaaa... Pliiiiiis" rayu Winter yang terlihat langsung menempelkan kepalanya pada bahu sahabatnya itu
"Hari ini banget Win? Gue hari ini harus banget ikut survey lokasi buat acara organisasi gue bulan depan" ucap Karina tak enak
"Karina lo tega gue sendirian?" ucap Winter masih dengan wajah memelasnya
"Abis lo dadakan banget Win... Sorry banget" jawab Karina bingung sekaligus tak enak
"Yaudah deh... Gue kumpul sendiri aja gapapa kok... Gue bisa kok sendiri..." jawab Winter yang terlihat langsung menegakkan posisi duduknya
"Ya ampun jangan ngambek dongggg" ucap Karina yang terlihat langsung mencium sebelah pipi Winter
"Aaaa Karinaaaa" teriak Winter yang terlihat langsung menepuk pelan lengan Karina
"Ya makanya jangan ngambek dong... Cium lagi nih" ancam Karina
"Iya iya" jawab Winter
Setelah mata kuliah mereka selesai, Karina pun terlihat langsung beranjak dari duduknya
"Winter sayangku cintaku belahan jiwaku... Gue mau pamit undur diri dulu yaaaa... Semangat pecinta alamnya" ucap Karina menyemangati sambil terlihat mencium kembali sebelah pipi Winter agar sahabatnya itu tak kesal padanya karena ia tak bisa menemaninya untuk berkumpul
"Aaaa Karinaaaa!!!!! Kebiasaan deh" protes Winter
"Dah Winter" ucap Karina sambil terlihat meninggalkan Winter dan melayangkan kecupannya ke udara
Winter pun terlihat ragu untuk ikut berkumpul nanti sore karena takut merasa canggung dan sendiri.
"Ah iyaaa... NingNing ke kampus ga yaaaa.... Minta temenin NingNing ah" gumam Winter sambil terlihat langsung menelepon NingNing
Sudah beberapa kali Winter menelepon, namun tak ada jawaban dari NingNing
Winter pun pasrah dan akhirnya memutuskan untuk menuju ke perpustakaan untuk menghabiskan waktunya disana hingga nanti waktu janjian berkumpulnya, karena sekarang waktu masih menunjukkan pukul 12 siang.
Terlihat Winter pun langsung menuju ke rak bagian komik yang memang biasa ia tuju saat ia ke perpustakaan.
Ia pun mengambil beberapa komik yang memang ingin dibaca dan menuju ke tempat duduk tempat ia akan membaca.
Tak lama setelah duduk, ia pun langsung membaca buku yang telah dibawa tanpa memperhatikan sekitarnya saking asyiknya dengan komiknya
Setelah beberapa saat ia asyik dengan komiknya, fokusnya pun terpecah karena mendengar suara dengkuran yang benar-benar pelan dan hampir tak bersuara dari meja sebelahnya
Winter pun dengan refleks langsung menoleh dan ia pun benar-benar terkejut mendapati siapa yang berada di sebelahnya.
"Hah... Jake..." gumam Winter dalam hati
Winter pun bertekad ingin mengucapkan rasa terimakasihnya dengan baik dan benar kali ini.
Namun ia terlalu takut untuk memulai percakapannya dengan Jake.
Terlihat Winter malah terus mengamati wajah Jake yang sangatlah tenang saat sedang tidur dan malah ikut mengantuk
Tak lama Winter pun melipat tangannya ke atas meja dan menjadikannya sebagai bantalan kepalanya dan menghadapkan wajahnya pada Jake yang sedang tertidur dan malah ikut tertidur setelahnya.
Setelah beberapa saat, Winter pun terbangun dan terkejut saat mendapati dirinya tertidur saat sedang mengamati wajah Jake
Untungnya Jake masih pada posisi semulanya
Terlihat Winter pun langsung mengemasi barang-barangnya dan beranjak dari duduknya dengan sangat berhati-hati dan berusaha tak menimbulkan suara sedikitpun
Setelah menaruh komik-komik yang ia baca tadi ke tenpatnya semula, Winter pun langsung berlari menuju ke kantin dan membeli sebuah coklat favoritnya dengan bungkus berwarna ungu.
Winter pun mengeluarkan kertas dari bindernya dan terlihat menulis beberapa kata di atas kertas itu.
Dengan secepat kilat, Winter pun berlari kembali masuk ke dalam perpustakaan dan menuju ke tempatnya tadi dimana Jake berada.
Namun ia pun kecewa karena Jake sudah tak berada disana.
Winter pun mengelilingi perpustakaan kampusnya yang lumayan luas namun tetap tak mendapati Jake disana.
Raut wajah Winter pun benar-benar terlihat kecewa dan sedih. Padahal ia sudah bersungguh-sungguh ingin berterima kasih pada Jake kali ini.
Waktu masih menunjukkan pukul 2, masih 2 jam lagi hingga waktunya ia akan berkumpul seperti yang diinfokan oleh Heeseung kemarin
"Ke kantin aja deh laper" gumam Winter dalam hati
Winter pun langsung memesan bakso yang merupakan favoritnya di kantin dan tak lupa es teh manis sebagai minumnya
Terlihat ia pun langsung duduk dan memakan pesanannya tak lama setelahnya
"Hah kenyang bangeeet" gumam Winter dalam hati namun terlihat terus memandangi es krim yang dijual di kantin
Selalu ada ruang untuk dessert. Ya, itulah motto hidupnya yang sudah lumayan lama tertanam pada diri Winter
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Us (Cast Jake, Winter) [COMPLETED✔️]
Fiksi PenggemarWinter selalu meluangkan waktunya untuk bepergian seorang diri setiap satu bulan sekali Suatu hari ia bertemu dengan sosok Jake yang menolongnya dari kejadian yang tidak menyenangkan Jake memang terlihat cuek namun sebenarnya ia adalah sosok yang ba...