Setelah selesai kelasnya, Winter pun memutuskan untuk mengisi perutnya di kantin sambil memikirkan alasan apa yang akan ia gunakan besok agar ia tak ikut "rutinitas keluarga" nya.
Saat Winter sedang menyuap suapan pertama baksonya, tiba-tiba saja terlihat Jake sedang berlari dari kejauhan dan menuju ke arah mejanya
"Saya titip tas saya sebentar. Saya mau beli makanan dulu kesana" ucap Jake sambil menaruh tasnya di atas meja tempat dimana Winter berada
Winter pun tak bereaksi apapun karena sedang mencerna apa yang sedang terjadi padanya sekarang
Tak lama kemudian, datanglah Jake dengan sebotol teh jagung kemasan serta ramyun cup yang sudah diseduh di kedua tangannya
"Thank you" ucap Jake sambil menaruh minuman dan makanannya di atas meja
"Makasih buat?" tanya Winter bingung
"Thankyou for yesterday and... Now?" jawab Jake sambil menyeruput ramyun cup nya
"I did nothing" jawab Winter yang memang tak tahu apa yang perlu diterimakasihi dari dirinya
"Lupain aja, i just wanna say thank you" jawab Jake yang masih terlihat asyik dengan mie cupnya
"Apa pake Jake aja ya buat jadi alesan. Gakpapa gakpapa. Ini namanya the power of kepepet gak sih?" gumam Winter dalam hati dengan tanpa sadar terus melihat ke arah Jake tanpa berkedip
Jake pun terlihat langsung mengelap mulutnya dengan tissue yang tersedia di atas meja karena mengira ada sesuatu di sekitar bibirnya
"Wae wae wae?" tanya Jake bingung karena Winter masih terus saja mengamatinya
Karena tak ada reaksi apapun dari Winter, Jake pun langsung melambaikan pelan tangannya tepat didepan wajah Winter agar Winter menanggapi dirinya
"Eh, sorry sorry. Hm.... Jake... Besok kuliah?" tanya Winter berbasa-basi
"Besok? Wae?" jawab Jake memastikan
"Gakpapa nanya doang" jawab Winter masih belum mau berterus terang
Tiba-tiba saja terasa getaran yang lama pada ponsel Jake yang ia taruh didalam tas tanda ada panggilan masuk.
"Sorry saya angkat telepon dulu" ucap Jake sambil terlihat berdiri dan beranjak dari duduknya untuk mengangkat panggilan ponselnya
Winter pun hanya memandangi Jake dengan tatapan kosong
"Belum ngomong aja kayaknya udah bakal tertolak, gak jadi deh. Lagi ngapain dah ngide banget segala Jake. Kayak gak ada yang lain... Lah emang gak ada! Duh gustiiiiiiiii. Lagian mau kemana juga kalo sama Jake." gerutu Winter dalam hati sambil meneguk minumannya hingga habis
"Sorry sorry, kenapa besok? Besok bukannya..." ucap Jake yang belum sempat menyelesaikan ucapannya sudah terlanjur melihat Winter yang beranjak dari duduknya
"Aku duluan ya, masih ada kelas satu lagi. Aku juga gak tau mau ngomong apa, cuman asal cari topik aja. Bye" ucap Winter sambil terlihat meninggalkan Jake
Winter pun sudah memasrahkan dirinya untuk mengiyakan saja ajakan ayahnya besok
Jake yang terlihat bingung pun memutuskan untuk melanjutkan saja makannya yang belum habis
Tiba-tiba saja Jake melihat ke arah mangkuk Winter yang masih tersisa banyak seperti baru dimakan sedikit
"Apa gue ganggu ya? Dia jadi gak nyaman terus cabut deh" gumam Jake dalam hati
---------------
Keesokan harinya, keluarga Winter pun telah sampai di Danau Mamba. Danau tempat dimana papahnya selalu mengajaknya dan juga mamahnya untuk menemaninya memancing.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Us (Cast Jake, Winter) [COMPLETED✔️]
FanfictionWinter selalu meluangkan waktunya untuk bepergian seorang diri setiap satu bulan sekali Suatu hari ia bertemu dengan sosok Jake yang menolongnya dari kejadian yang tidak menyenangkan Jake memang terlihat cuek namun sebenarnya ia adalah sosok yang ba...