41 - Diam Seribu Bahasa

80 14 4
                                    

Setelah selesai kuis, Winter dan Karina pun terlihat duduk di bawah pohon rindang yang berada tak jauh dari pagar utama kampus

Tiba-tiba saja Heeseung datang menghampiri mereka

"Ayo beb jadi gakkk?" ajak Heeseung pada Karina

"Ishhhh bentar dulu... Aku nungguin Winto duluuu" jawab Karina

"Ihhhh Karinul, udah sana balik aja. Ini Jakey udah deket kok kayaknya... Orang udah otw dari tadi" ucap Winter mengusir Karina

"Beneran nih gakpapa?" tanya Karina memastikan

"Iya udah sana buru" usir Winter

"Yaudah, gue duluan nih yaaa... Kalo ada apa-apa langsung telpon gue" ucap Karina

"Yah ilah, ada apaan dah emang? Udah ih sanaaaa... Sunbae, Karinanya tolong dibawa aja. Bawel disini... Polusi suara" ucap Winter

"Yaudah, gue sama Karina cabut duluan ya. Lo hati-hati" pamit Heeseung

"Bye Wintooo" ucap Karina sambil mengecup sebelah pipi Winter

"Aishhhhh Karinaaaa" protes Winter kesal

Heeseung pun terlihat terkekeh dan menarik pelan Karina agar tak terus berulah menjahili sahabatnya itu

Tak lama setelahnya, datanglah seseorang yang benar-benar tak Winter duga kemunculannya

"Sunbae..." ucap seseorang yang tiba-tiba muncul tadi

"Eh loh... Sunoo... Ngapain disini?" tanya Winter bingung

"Aku boleh gak duduk disini?" ucap Sunoo meminta izin

"Hmm... Eh iya boleh" ucap Winter ragu-ragu

"Sunbae... Gimana ajakan aku yang 3 kali itu? Sumbae bisa kapan jadinya?" tanya Sunoo bersemangat

"Hmmm... Gini Sunoo... Kayaknya aku paling bisanya sekali doang, itu juga karena aku kan harus traktir balik kamu..." ucap Winter

"Kenapa sekali doang sunbae? Kan perjanjiannya 3 kali?" tanya Sunoo penasaran

"Hmmm... Sunoo... Aku... Sebenernya..." ucap Winter yang tak selesai melanjutkan ucapannya karena ponselnya yang tiba-tiba saja berdering

Saat Winter melihat layar ponselnya, terlihat nama Jake pada ponselnya lah yang menelponnya

Winter pun langsung mengangkatnya dan Jake menyuruhnya untuk menoleh ke arah pagar utama kampus

Muka Jake terlihat datar dan benar-benar tak dapat dibaca ekspresinya. Marah kah? Kesal kah? Atau biasa saja?

"Hm... Sunoo... Nanti aku kabarin lagi aja ya, aku balik duluan... Bye..." pamit Winter yang terlihat langsung berlari ke arah Jake yang berada di pagar utama kampus

Winter terlihat langsung berlari ke arah Jake

"Udah daritadi?" tanya Winter

Jake pun tak menjawab dan hanya memberikan helm untuk Winter pakai

"Pakein dooong" ucap Winter sambil terlihat mendekatkan wajahnya agar Jake dapat memakaikannya

Jake pun terlihat memakaikan Winter helm tapi tak membuka suara sedikitpun

"Marah kali nihya Jake ya... Aing kudu naon gusti" gumam Winter dalam hati yang sebenarnya takut jika Jake marah

Jake pun terlihat menyalakan mesin motornya

"Aku naiknya sekarang atau nanti?" goda Winter

Jake tetap tak menjawab namun malah terlihat mematikan mesin motornya

"Iya iya nih aku naik sekarang nih yaaa" ucap Winter yang terlihat langsung naik ke atas motor Jake

Disepanjang perjalanan, Jake tetap diam dan tak bersuara sedikitpun

Winter mulai kehabisan akal

Kesimpulan yang dapat Winter ambil adalah, Jake melihatnya bersama Sunoo tadi dan sekarang Jake sedang marah padanya

Namun Winter tak berani meminta maaf pada Jake, karena ia harus terlebih dahulu  mengungkit masalah Sunoo tadi yang sudah pasti Jake tak mau mendengarnya

Winter takut jika dirinya membahas Sunoo didepan Jake, nanti Jake akan semakin kesal dan marah padanya

Winter terus memutar otaknya agar Jake dapat tiba-tiba melupakan kemarahannya dan kembali seperti sedia kala

"Jakeyyy... Aku lapeeeer..." ucap Winter

Tak ada jawaban dari Jake

Jake pun terlihat masih terus melajukan kendaraannya

Entah Jake benar-benar tak mendengarnya, atau Jake sedang berpura-pura tak mendengarnya

Setelah beberapa saat, Jake pun terlihat berbelok pada drive thru kapeci

Jake mematikan mesin motornya namun tak membuka suaranya dengan maksud agar Winter dapat memesan sendiri apa yang ia mau

Winter pun terlihat langsung memesan dua bucket ayam karena kesal dengan Jake yang malah membawanya ke drive thru fast food

Bukan situasi seperti ini yang Winter bayangkan

Winter kira Jake akan membawanya ke tempat makan dan Winter ingin mengajaknya bicara saat makan bersama nanti

Saat berada di bilik pembayaran, Jake pun terlihat mengeluarkan kartunya dan melakukan transaksi

Padahal Winter sudah menyiapkan sejumlah uang yang sudah disebutkan pelayan, saat menerima pesanannya tadi

Winter pun mengalah saja dan membiarkan Jake membayar pesanannya karna tak mau membuat Jake semakin marah

"Makasih ya Jakeyyyy udah traktir ayam dua bucket... Abis ini aku mau mukbang sambil live instakilo, cekidot yaaa" ucap Winter yang sebenarnya menyindir

Jake tetap diam seribu bahasa

"Jake... Kamu mau ikut makan dulu gak nih ayamnya dirumah? Banyak bangetloh ini bisa buat se-RT" ajak Winter

"Yuk makan dulu yukkkk dirumah yuk?" ajak Winter

Tetap tak ada jawaban dari Jake

"Jake... Ntar gantengnya ilang loh kalo diem mulu gitu" ledek Winter

Sesampainya di depan pagar rumah Winter, Jake masih tetap teguh pendirian diam tak bersuara

"Jake, lepas dulu helmnya bentar. Aku mau bisikin sesuatu" ucap Winter yang masih memegangi helm yang dipakainya agar Jake tak bisa langsung pergi begitu saja

Jake pun terlihat tetap diam dan tak melepas helmnya

"Ishhhh Jakeyyyy... Bentar doang bentar" ucap Winter

Jake pun terlihat luluh dan membuka helmnya lalu mendekatkan telinganya pada Winter

Cup!

Winter pun terlihat malah mengecup sebelah pipi Jake dan menaruh sembarang helmnya diatas motor lalu berlari meninggalkan Jake

Jake langsung membelalakkan kedua matanya dan menoleh ke arah Winter

Jake pun terlihat mengejar Winter dan menahan tangan Winter dengan pelan

Wajah Winter sedang sangat merah dan tak berani untuk menoleh ke arah Jake yang berada tepat dibelakangnya

Jake malah terlihat menyenderkan kepalanya pada punggung Winter

"Saya gak suka kamu deket-deket Sunoo kayak tadi" ucap Jake jujur

Winter pun terlihat mengelus pelan puncak kepala Jake yang bersandar pada punggungnya

"Iya maaf..." ucap Winter

Winter pun langsung menjelaskan bahwa dirinya masih memiliki hutang untuk mentraktir kembali Sunoo

Itupun Winter berniat untuk mengajak Jake untuk ikut bersamanya nanti

"Then i'll go with you..." ucap Jake

"Terus mau ikut aku mukbang gak nih jadinya?" tanya Winter

Jake pun hanya mengangguk pelan

The Story of Us (Cast Jake, Winter) [COMPLETED✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang