Happy reading 🍭
Lilia , Mahren juga Albara pergi meninggalkan acara itu, menyisakan Shanum dan Aisha.
"Kak " panggil Aisha dengan nada berbisik, membuat Shanum menoleh ke arahnya.
"Kenapa sha?"
"Kita harus gimana sekarang kak, liat tuh semua orang pada ngeliatin"
Perkataan Aisha membuat Shanum mengedarkan pandangannya dan benar saja, ia dan adiknya menjadi pusat perhatian."udah kamu tenang aja" bisik Shanum sambil menepuk pundak Aisha lalu ia berjalan ke arah panggung dan mengambil satu buah mikrofon.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, perkenalkan nama saya Shanum Al-Mira Zahra, saya sebagai perwakilan keluarga Albara ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya jika kehadiran kami membuat kalian kurang nyaman, sekali lagi saya meminta maaf" Ucap Shanum dengan suara lantang membuat semua yang berada di sana berdecak kagum, Shanum yang melihat hanya tersenyum lalu turun dari panggung menghampiri Adiknya.
"Kakak keren banget" puji Aisha.
"Aku cuma minta maaf aja kok, btw kamu laper nggak?" Tanya Shanum Aisha senyum-senyum sendiri.
"Hehe iya, abisnya kan pas di rumah aku belum makan apa apa"
"Kesitu yuk ngambil makan" kata Shanum seraya menunjuk meja yang berisi berbagai macam makanan dan minuman.
"Kuy lah"
Mereka berdua pun berjalan ke arah meja itu dan mengambil beberapa makanan lalu pergi ke tempat duduk yang kosong."Kak duduk disini aja kosong nih"
"Oke"
Kakak beradik itu duduk di bangku kosong itu lalu memakan makanannya dengan santai hingga tandas."Kak Shanum" panggil Aisha pelan.
"Kenapa?"
"Dah malem nih, kita pulang yuk aku ngantuk" ujar Aisha dengan lesu.
"Yaudah aku telfon papah dulu ya"
Shanum mengambil handphone di tasnya lalu mencari kontak Albara dan menekan tombol berwarna hijau.
Selang beberapa detik terdengar suara dari Albara.Halo
Halo pah ini Shanum bisa tolong jemput
aku sama Aisha disini ngga?
Kamu pulang sendiri aja papah ngantukLalu panggilan itu diputuskan sepihak oleh Albara, hal itu membuat kristal bening keluar dari pelupuk mata Shanum ia tak menyangka papahnya bersikap seperti itu.
"Kakak kenapa nangis? Kita sebentar lagi bakal dijemput kan sama papah"
"Nggak papa kok cuma kelilipan aja, emm Aisha kita pulangnya jalan kaki nggak papa ya, soalnya papa nggak bisa jemput karena kecapean"
"Oooh gitu daripada jalan kaki mending kita naik taksi aja"
"Kakak sekarang ini lagi nggak punya uang sepeserpun, kalo Aisha punya Kakak pinjem dulu ya?"
"Maaf kak aku juga nggak punya"
"Yaudah yuk kita pulang mumpung belum malem banget" ajak Shanum dibalas anggukan kepala oleh Aisha. Mereka pun beranjak dari tempat duduk dan pergi meninggalkan acara itu. Baru beberapa menit Shanum dan Aisha berjalan tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT SHANUM (End)
Spiritual(proses revisi) Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan Shanum, gadis Sholehah yang amat di benci oleh keluarganya kecuali Aisha (adiknya), ia mengira sebab ia tak disukai adalah pakaiannya yang amat tertutup namun ternyata, semua itu berasal dari...