#10

283 83 9
                                    

(Untuk kata-kata yang kurang baik mohon jangan ditiru)

Happy reading 🍭


"Abiiii" Adzriel berteriak membuat Asma terbangun dan nangis, umi Salwa pun menenangkan anak bungsunya itu dengan tepukan kecil dan shalawat alhasil Asma kembali tidur, lalu umi Salwa memasangkan selimut anaknya kembali dan turun ke bawah menghampiri Adzriel.

"Adzriel" panggil umi Salwa dengan mata yang melotot dan pisau di tangannya.

"Kenapa si u..." Ucapan Adzriel terpotong ketika dia berbalik badan dan melihat uminya yang sangat menyeramkan.

"Kenapa kamu teriak hah"

"Anu umi tadi abi ngeselin"
Abrisam yang mendengar dirinya di salahkan pun tidak terima.

"Lah kok Abi sih, orang jelas-jelas tadi abi di dapur makan"

"Pokoknya salah Abi titik"
Perkataan Adzriel membuat Abrisam berkacak pinggang.

"Hellow yang teriak tadi kan kamu, jadi ya salah kamu dong"

"Yang bikin aku teriak tadi kan Abi jadi salah Abi dong"

"Pokoknya salah kamu"

"Abi yang salah"

"Kamu Adzriel"
Umi Salwa yang melihat perdebatan antara suami dan putranya itu sudah tidak tahan lagi, ia pun menjewer telinga kedua orang itu dengan sangat kencang.

"Aduh sshh sakit umi" rintih Adzriel

"Iya umi sakit" tambah Abrisam

"Siapa yang salah?"
Tanya umi Salwa, sontak membuat Adzriel menunjuk Abrisam dan Abrisam melakukan hal yang sama.

"Pokoknya kalian berdua salah, kata umi kemaren kalo ada yang ribut dan bikin asma terganggu dari tidurnya umi bakal ngapain?"

"Bakal di sunat" jawab Abrisam dan Adzriel bersamaan.

"Umi maafin kita ya, kita memang salah tapi jangan di sunat umi huaaaa" rengek Adzriel dan Abrisam juga melakukan hal yang sama.

"Iya umi, maafin Abi sama Adzriel" ucap Abrisam menambahi, umi Salwa yang mendengarnya merasa tersentuh lalu melepas tangannya dari telinga kedua orang itu dan pergi ke kamar, hal itu membuat Adzriel dan Abrisam bernafas lega.

"Abi urusan kita belum selesai" setelah mengatakan itu Adzriel pergi meninggalkan Abrisam.

"Bodo amat" jawab Abrisam namun tak di hiraukan oleh Adzriel.

Skipp✓✓

Kediaman rumah Shanum.

Jam menunjukkan pukul 2.30 pagi, seperti biasa Shanum bangun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju 
Kamar mandi untuk wudhu lalu shalat tahajud, selesai shalat Shanum mengambil Al Qur'an dan mulai membacanya sekalian muraja'ah hingga menjelang subuh.

Allahuakbar Allahuakbar

Adzan berkumandang membuat Shanum menghentikan bacaannya dan melakukan shalat subuh. Selepas shalat subuh, Shanum keluar dari kamarnya dan menuju dapur,  dia mencuci piring, masak nasi goreng buat sarapan, menyapu dan merapikan rumah.

ABOUT SHANUM (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang