Assalamualaikum
Gimana nih sehat kan semua.
Btw ini dah detik detik mau end sih hihi
Jangan lupa tinggalin jejak ya.
Oke nggak mau banyak cincong kita langsung cuzz aja.
Happy reading 🍭
Di sebuah rumah besar yang dominan berwarna abu abu terdapat seorang perempuan sedang menatap foto dengan derai air mata membasahi pipinya.
"Bunda aku kangen, bunda baik baik aja kan disana? Kalau aku disini sangat tidak baik, kondisi batin ku kacau sudah puluhan luka terukir indah di tangan ku tapi tetep aja nggak bisa bikin lega namun bunda jangan khawatir tekad buat bales dendam akan tetap aku jalanin meskipun nyawa taruhannya."
Kediaman Adzriel
Satu keluarga kecil sedang kumpul di ruang makan untuk menyantap hidangan mereka.
"Adzriel abi mau nanya nanti konsep nikahan kamu kaya apa?"
"Ukhuk ukhuk." Adzriel seketika batuk mendengar pertanyaan yang dilontarkan Abrisam tiba tiba.
"Eh minum dulu," ucap umi Salwa seraya menyodorkan sebuah gelas berisi air, Adzriel langsung menerimanya dan meneguk hingga tandas.
"Abi ish kan diterima lamarannya aja belom masa udah nanya ke konsep konsep nya sih," sewot Adzriel sedikit kesal.
"Ya kan nanya doang sensi amat kek umi kamu," ucap Abrisam yang seketika mengundang kemurkaan umi Salwa.
"Oooh kayak umi yaa."
"Eh hehe maksudnya kaya abi kan suka rada sensi gitu umi biasalah laki laki."
"Oke."
"Umi abi Asma udah janji sama kak Shanum kalau habis makan bakal kelumah dia, kalian ngijinin kan?" Ucapan Asma mengalihkan seluruh perhatian orang yang berada di ruangan itu.
"Kamu dah deket sama kak Shanum?" Tanya umi Salwa.
"Iya umi, kak Shanum itu baikkkk banget telus lemah lembut nggak kayak bang jil malah malah aja bisanya."
"Heh kok jadi abang sih yang kena," protes Adzriel tidak terima meskipun ucapan Asma ada benarnya.
"Hehe, abis nya bang jil kalau sama Asma bawaannya malah malah mulu."
"Asma menurut kamu kak Shanum itu cocok nggak sama bang Adzriel?" Tanya Abrisam sedikit menggoda anak laki lakinya.
"Cocok kok, abi tau nggak tadi aku bilang loh sama kak Shanum kalau bang jil suka sama dia," jawab Asma antusias.
"Oh ya terus reaksi Shanum gimana?"
"Kayak nggak pelcaya gitu, oh ya tadi juga pas Asma pulang sama bang jil, kak Shanum jingklak-jingklak sambil memegang wajahnya yang ketutup cadal."
"Kamu serius Asma?" Tanya Adzriel, umi Salwa dan Abrisam bersamaan.
"Iya asma serius."
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT SHANUM (End)
Spiritual(proses revisi) Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan Shanum, gadis Sholehah yang amat di benci oleh keluarganya kecuali Aisha (adiknya), ia mengira sebab ia tak disukai adalah pakaiannya yang amat tertutup namun ternyata, semua itu berasal dari...