Assalamualaikum
Gimana kabarnya? Sehat kan? Alhamdulillah kalo sehat. Kalo lagi sakit semoga cepat sembuh:)
Sebelum baca ada baiknya vote dulu ya biar author semakin semangatt nulis nya.
Okey nggak mau banyak basa basi kita langsung cuss.
Happy reading 🍭
Adzriel masih memikirkan kata kata cewe misterius barusan hingga tak sadar kalau Reza sudah ada di belakangnya dengan kening berkerut.
"Woy dzril!"
"Monyong monyong."
Adzriel segera menutup mulutnya yang reflek mengucapkan hal konyol akibat kaget mendengar panggilan Reza tepat di telinganya."Lo ngelamunin apaan?" tanya Reza kepo.
"Gak papa Rez." Bohong Adzriel yang setelah itu pergi entah kemana meninggalkan Reza dengan segala pertanyaan dikepalanya.
~A&S~
Di sebuah kafe terdapat Shanum yang tengah asik mengaduk ngaduk spaghetti tanpa berniat untuk memakannya, sedari pulang kampus ia di sana sedangkan Rara telah pulang ke rumah.
"Nanti kalau malam pertama gimana ya?"
Pertanyaan itu yang sedari tadi membuat Shanum gelisah, ia benar benar frustasi memikirkannya.
"Mau sampai kapan makanan nya di aduk terus?"
Lamunan Shanum seketika buyar ketika suara bariton yang tak ia kenali kini menyapu indera pendengaran nya."Bingung? Kenalin gw Reza sahabatnya Adzriel."
Ya orang tersebut adalah Reza ia tadi niatnya mau ke kafe buat nyari makan tapi karena ada Shanum sekalian aja di sapa itung itung menjalin silaturahmi.
Reza mengulurkan tangannya tanda perkenalan, namun Shanum tidak menerimanya melainkan hanya menelungkup tangan pertanda kalau Reza dan Shanum bukan mahram, hal itu lantas membuat Reza malu setengah hidup ia lupa kalau Shanum adalah perempuan Sholehah mana mau menyentuh laki laki sembarangan.
"Maaf lupa, oh ya kok lo sendirian tuh buntut kemana?"
Shanum mengerutkan keningnya, " buntut apa ya? Aku gak punya buntut kan aku manusia, lagian kok kamu tau nama ku Shanum?"
Reza menahan tawanya, ia baru sadar kalau Shanum itu polos pantas sahabatnya bisa terpincut.
"Maksud gw cewe yang selalu nempel sama lo yang cerewet ituloh, dan gw bisa tau nama lo dari Adzriel kan dia sahabat gw, masa cewe kesukaan sahabat sendiri gak tau sih."
Mendengar kata "kesukaan" jantung Shanum langsung berdegup kencang meskipun ia sudah mencoba untuk menetralisir tapi tetap saja padahal Reza tidak berniat sama sekali untuk menggodanya.
"Cewe yang selalu nempel sama aku itu Rara, dia sahabat aku dan orangnya gak cerewet kok cuma banyak ngomong aja hehe," jawab Shanum sekenanya, jujur ia agak canggung meskipun cowo di depannya ini sahabat dari calon suaminya tapi tetap sajakan? Bukankah tak pantas jika seorang perempuan muslimah berinteraksi dengan laki laki yang bukan mahram nya?
Reza yang menyadari gelagat Shanum pun tersenyum ia paham kalau Shanum merasa tak enak karena kehadirannya.
" Kalau gitu gw pergi dulu ya assalamualaikum."
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT SHANUM (End)
Spiritual(proses revisi) Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan Shanum, gadis Sholehah yang amat di benci oleh keluarganya kecuali Aisha (adiknya), ia mengira sebab ia tak disukai adalah pakaiannya yang amat tertutup namun ternyata, semua itu berasal dari...