#49

192 16 15
                                    

Assalamualaikum prendd.

Ketemu lagi nih sama author ketjeh 🥵🤙

Btw semangattt puasanya, jujur ya author sibuk bangt jadi gak sempet buat up, baru ini.

Sebelum baca alangkah baik nya vote dulu ya

1

2

3

Udah? Okey terimakasih semoga harimu menyenangkan.

Happy reading 🍭

Nitttt nitttt

Suara dari mobil truk yang sedang berbelok ke rumah Shanum dengan membawa perkakas dan dekorasi pernikahan.

Ya umi Salwa dan Lilia juga Albara beserta Abrisam jangan lupakan Shanum dengan calon suaminya Adzriel sepakat untuk melakukan akad nya besok beserta resepsi sekaligus.

"Serius nih sebanyak ini?" tanya Shanum dengan mata melebar karena bukan satu mobil truk yang datang melainkan 30 sekaligus.

Albara terkekeh geli mendengar pertanyaan Shanum, " iya Shanum serius padahal papah maunya lima puluh, pokok nya acara Shanum harus besar kan satu kali seumur hidup, cuman si Sam tuh bilangnya tiga puluh aja cukup."

"Whatt lima puluh?!"
Shanum menjerit dalam hati,

"Tiga puluh aja udah sebanyak itu dekorasinya apalagi lima puluh, ini acara nikahan Shanum dan Adzriel, atau acara nikahan  pangeran Charles dan putri Diana si?"

Shanum tak habis dikit dengan ide papah nya yang aneh aneh dan anti mainstream.

"Shanum sayang nya mamaaaa!" teriak Lilia heboh sambil berlari kecil menghampiri Shanum.

"Kenapa ma?"

"Yuk fitting baju sama Adzriel sekalian," ajak Lilia antusias.

Shanum hampir saja lupa kalau pernikahan bukan cuma soal kata sah tapi juga ada persiapan yang banyak seperti dekor tempat dan fitting baju contohnya.

"Okey Shanum siap siap dulu ya mah tapi serius sempat?"

"Tenang kamu akan di tangani oleh desainer ternama temen mamah hasil baju yang dia bikin 3 jam selesai dengan anak buah 30 lebih, so jangan khawatir Shanum."

Shanum bernafas lega," okey ayo mah tapi Shanum siap siap dulu ya, eh umi Salwa ikut?"

"Ikut dong dia kan bestie mamah, kita juga mau bikin baju couple buat acara kamu besok."

"Yaudah mamah tunggu sebentar."

Shanum bergegas masuk ke kamar.

Sesampainya di kamar Shanum langsung membersihkan diri kemudian mengenakan gamis juga cadar dengan warna senada.

Shanum melihat dirinya di pantulan cermin, "besok hari spesial kamu Shanum, kamu harus siap dan harus bisa."

Setelah mengucapkan kalimat penyemangat, Shanum keluar kamar dan turun ke bawah di mana Lilia, umi Salwa, Albara, Abrisam dan Adzriel berada.

ABOUT SHANUM (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang