#41

170 24 26
                                    

Assalamualaikum.

ketemu lagi sama Cici di author ketjeh 🥵🤙.

Btw kalian ulangan kan? Semangatt ya semoga hasilnya memuaskan begitu juga nilai rapor supaya Mak di rumah tidak konser.

Okey nggak mau banyak cincong kita langsung cuzz aja.

Happy reading 🍭

Kediaman Abrisam

Adzriel cepat cepat masuk kerumah dan menguncinya, ia benar benar malu karena ketahuan mengintip padahal bukan mengintip yang macam macam tapi tetap saja.

"Ni mulut napa pake keceplosan segala sih, tapi kenapa Shanum nya girang bet ya apa ini pertanda dia juga suka sama gw? Kalo itu bener sih Alhamdulillah wa syukurillah Allahuakbar lailahaillallah."
Adzriel mesem mesem sendiri mengingat kejadian tadi, jujur hatinya sangat senang.

"BANG JIL BUKAIN?!" Teriak Asma kencang.

"Eh astaghfirullah adek gw ketinggalan ahahahaha."
Bukannya merasa bersalah Adzriel malah menertawakan kesengsaraan adiknya emang bener bener kakak ngga ada akhlak.

Adzriel membuka kunci pintu rumah nya dan menampilkan Asma dengan raut wajah masam juga tangan mengepal.

"Pfttt ahahahahaha aduh komuk adek gw ahahaha, aduduuhh keciann ahahahaha."

Asma yang ditertawakan seperti itu merasa tidak terima, karena tak ingin ambil pusing ia berlari ke dalam untuk mengadu ke umi.

"Umii!" Teriak Asma membuat Adzriel ketar ketir sendiri.

"Waduh bisa mampus gw kalau umi yang bertindak."
Adzriel mencoba untuk kabur tapi sepertinya keberuntungan tidak memihak nya kali ini, lihat saja umi Salwa sudah berada di atas tangga dengan pisau di tangannya.

"Adzriel mau kemana hm?" Tanya umi Salwa.

"Hehe emm mau nyiram bunga, nah iya mau nyirem bunga," jawab Adzriel sembarang, otak nya untuk mencari alasan sedang buntu karena sibuk memikirkan lamaran.

"Oohhh nyirem bunga." Umi Salwa menuruni tangga sedikit cepat dan berhenti tepat di hadapan Adzriel. "Sejak kapan nyirem bunga Maghrib Maghrib begini?"

Savage

Pertanyaan umi Salwa mampu membungkam mulut Adzriel, keringat dingin kini lolos dari pelipis laki laki itu, badannya panas dingin dengan mata yang terus menyorot pisau di tangan umi Salwa.

"Ehehe nggak ada ya umi, emm." Adzriel kelabakan mencari alasan dan yang ia dapat hanya...

"Aduhhh umi perut Adzriel tiba tiba mules nih, Adzriel ke toilet dulu ya umi."
Adzriel lari kocar-kacir menuju kamar nya, umi Salwa yang melihat tertawa renyah misinya untuk menjaili bocah itu terlaksana dengan baik.

"Umi udah?" Tanya Asma dari atas tangga.

"Udah dong," jawab umi Salwa membuat Asma jingkrak-jingkrak kegirangan, ini memang sudah di rencanakan sejak awal.

Flashback on

"Umiiii?!" Teriak Asma.

ABOUT SHANUM (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang