Heyyow, ok kita lanjut ya
Semoga feel nya dapet
•
•
•
Happy reading 🍭"Aisha kamu kenapa?" Tanya Shanum dengan raut wajah sedih dan khawatir, kondisi adiknya saat ini sangat miris dengan baju yang sudah acak acakan, kerudung penuh kotoran, juga pipi yang memerah seperti bekas di tampar.
"Mereka tau," jawab Aisha singkat, tapi mampu membuat Shanum menegang.
"Maksud kamu?"
"Liat di mading," titah Aisha. Shanum pun membalikkan badannya ke arah Mading, dan benar saja foto adiknya tanpa busana kini terpampang jelas di sana, tapi gambarnya sama persis dengan foto yang berada rumah Albara waktu itu.
Shanum kembali memeluk adiknya dengan sangat erat, saat ini seluruh orang menyaksikan perlakuan kakak beradik itu dengan pandangan sinis.
"Permisi kak, anda ini siapanya Aisha?" Tanya cewe yang ber- make up medok tadi.
"saya kakaknya dan apa hak kalian memfitnah adik saya seperti ini! " bentak Shanum, saat ini emosi nya memuncak di tambah seluruh orang menyalahkan Aisha tanpa tau kejadian yang sebenarnya.
"Oh kakaknya toh, dari penampilan si meyakinkan ya bahkan pake ninja lagi tapi kok mendidik adiknya aja nggak bisa?"
"kalian boleh hina saya tapi tidak dengan cadar saya, dan apa kata kamu tadi? Mendidik aja nggak bisa, asal kamu tau Aisha ini nggak pernah jual diri nya," jawab Aisha tepat di depan wajah cewe itu.
"Lantas kenapa dia bisa sampai kaya gini?" tanyanya nya lagi seraya menunjuk Mading.
"Apa seluruh permasalahan Aisha harus di umbar? Kenapa setiap orang selalu menghakimi orang lain tanpa mau mencari tau kebenarannya dulu!"
Seluruh orang di buat bungkam termasuk cewe yang bermake-up medok, sedangkan Aisha dia pergi ke toilet untuk membersihkan kerudungnya.
"Saya bisa saja laporin kamu ke polisi atas tuduhan pembullyan!"
Perkataan Shanum sontak membuat seluruh orang takut dan berkeringat dingin.
"Permisi ada apa ini?" Tanya salah satu guru membelah kerumunan itu.
"Anak didik anda tidak punya attitude sama sekali," jawab Shanum tegas.
"Begini saja mending masalah ini kita diskusikan di ruang BK saja ya?"
"Tapi saya ingin murid yang ikut serta dalam pembullyan Aisha di bawa keruang BK juga, gimana Bu?"
"Baiklah."
Shanum dan Bu guru beserta 5 orang murid berjalan menuju ruang BK secara beriringan.
Ceklek
Pintu di buka, Shanum dan yang lain masuk ke dalam lalu duduk di kursi.
"Baik bisa di ceritakan kejadian yang sebenarnya?"
"Aisha jual diri Bu," jawab salah satu murid yang di kenal sebagai teman akrabnya cewe medok tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT SHANUM (End)
Espiritual(proses revisi) Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan Shanum, gadis Sholehah yang amat di benci oleh keluarganya kecuali Aisha (adiknya), ia mengira sebab ia tak disukai adalah pakaiannya yang amat tertutup namun ternyata, semua itu berasal dari...