lima belas.

9.8K 952 67
                                    

[ MAMA ]

Taehyung tidak tau harus bersyukur atau merasa sedih. Setelah Taehyung memeluk Jennie, wanita itu jatuh pingsan dipelukkan Taehyung.

Karena itu, keduanya sedang berada diatas ranjang yang sama saat ini. Jennie masih senantiasa menutup matanya sejak beberapa menit yang lalu.

Handphone Jennie yang terus berdering, Taehyung abaikan.

Taehyung tidak ingin ada yang mengganggunya saat ini, saat pria itu sedang memandang Jennie sambil sesekali mencium wanita itu di beberapa bagian tubuhnya.

Taehyung memeluk Jennie erat sambil memejamkan matanya dan mencium pundak terbuka Jennie dengan lembut.

Taehyung tidak tahu kapan lagi ia bisa merasakan ini. Taehyung juga tidak menyangka hal seperti ini akan terjadi pada dirinya. Kalau tau begini, harusnya Taehyung datang lebih awal.

Pria itu bangkit dari tidurnya, berdiri di samping ranjang, mengambil handphone di saku celana lalu melepaskan celana jeans dan baju kaos miliknya sambil menatap Jennie yang masih terlelap.

Setelah itu, Taehyung mendekat kepada Jennie hanya dengan celana boxer yang melekat di tubuhnya.

Taehyung naik keatas ranjang lalu memeluk Jennie layaknya guling. Memainkan rambut wanita itu, sesekali menghirup dan mencium rambut harum itu.

Taehyung benar-benar bisa gila karna ini.

Tapi tidak masalah, Taehyung lebih baik gila karena dekat Jennie daripada harus berjauhan.

"Apakah pernah ada pria yang mendekatimu selama aku tidak ada?" tanya Taehyung sambil merengut. "Aku benar-benar akan menyingkirkan pria itu jika ada."

"Aku minta maaf," ujar Taehyung dengar bulir-bulir air mata yang mulai mengalir.

"Aku jahat, ya?"

Taehyung mulai mengusap air matanya yang terus mengalir. 

"Ketika aku bertemu anak kita, rasanya aku mau pergi saja. Aku terkejut karena kau datang bersama anak kecil waktu itu. Jantungku, rasanya seperti akan berhenti." Taehyung mengambil kesempatan untuk mengecup bibir Jennie cukup lama terlebih dahulu.

"Apakah kau akan memaafkanku, sayang?" tanya Taehyung lalu kembali mengecup seluruh wajah wanita itu.

"Kau bilang, kesalahan apapun itu dapat dimaafkan. Kau juga bilang, setiap orang pantas mendapatkan kesempatan. Kau bilang itukan dulu?" Taehyung berkata dengan air mata yang tidak berhenti keluar. "Aku masih ingat. Aku ingat segala hal yang kau ucapkan dulu."

Apakah Jennie akan melakukan itu untuk Taehyung? Memberi kesempatan? Taehyung terus berpikir itu sejak tadi.

Taehyung mulai kembali terdiam sambil terus memandang wajah Jennie dan senantiasa mengelus lembut wajah itu.

Tak lama setelah itu, Taehyung tertidur. Rasanya sangat melelahkan sekaligus menyenangkan hari ini bagi Taehyung.

***

Jam menunjukkan pukul 12.35 KST. Dan disini lah Nael berada, di rumah Grandma yang ia cintai.

Sebenarnya, tadi mereka sudah sampai di apartemen Jennie, bahkan Nael sudah mandi dan mengganti bajunya. Tapi tiba-tiba saja, Grandma datang ke kamarnya lalu menggandeng tangan anak kecil itu dan keluar dari unit apartemen milik Jennie.

Nael bingung. Tadi Grandma terlihat sangat terburu-buru ketika mengajak Nael pergi dari apartemen itu. 

Ketika Nael bertanya dimana Mamanya. Grandma bilang, Mama tidak ada di rumah. Padahal Nael lihat jelas masih ada sendal Mamanya di rak sandal mereka.

MAMA | TAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang