sembilan.

16.3K 1.6K 60
                                    

Biasakan vote sebelum membaca!✨

Happy Reading!♥️


[MAMA]

Hari demi hari pun berlalu, tak terasa pernikahan kedua sejoli ini hanya menunggu hari lusa. Semua orang sibuk mempersiapkan pernikahan Jungkook dan Lalisa. Sedangkan mereka yang akan memiliki acara, malah asik diatas ranjang milik sang pria.

"Aku ingin," ujar Jungkook merayu, sejak tadi pria ini selalu meminta Lalisa untuk melakukan hubungan yang biasa mereka lakukan.

"Nanti sayang, setelah kita menikah. Lagipula aku sedang mengandung," ujar Lalisa menolak ajakan Jungkook.

"Oh, Lalisa! Bahkan tidak terhitung sudah berapa kali kita melakukannya ketika kau sedang mengandung," ujar Jungkook masih berusaha membujuk.

"Aku sudah bilang tidak, Jungkook!" ujar Lalisa geram, sepertinya hormon ibu hamilnya mulai bereaksi.

"Sayang," ujar Jungkook memelas.

"Tidak, Jung!" ujar Lalisa keras.

Kalau sudah begini Jungkook lebih memilih pasrah, Lalisa sedang mengandung anaknya. Bagaimana jika wanitanya ini mengamuk, lalu memutuskan untuk membatalkan pernikahan mereka?

Tidak, tidak. Jangan sampai hal konyol itu terjadi lagi untuk yang kedua kalinya, Jungkook tidak ingin.

"Ah, aku ingin ice cream dengan taburan bubuk pedas diatasnya," ujar Lalisa tiba-tiba.

Jungkook bergidik ngeri ketika mendengar Lalisa menginginkan makanan yang aneh untuk kesekian kalinya.

"Sayang, kau yakin? Bukankah itu aneh?" tanya Jungkook meringis.

"Aneh? Aneh katamu? Jadi menurutmu seleraku itu aneh? Iya?!" tanya Lalisa tak terima.

"Tidak, tidak. Bukan begitu, sayang!"  jawab Jungkook cepat.

"Lalu apa, hah?!" ujar Lisa geram. "Kau selalu menganggap semua hal yang ku inginkan aneh! Aku jadi ragu denganmu! Sepertinya akan lebih baik jika kita tidak jadi me—hmmpthh—,"

"Sayang, aku mohon. Jangan pernah mengatakan kalimat sialan itu lagi," ujar Jungkook menatap Lisa sayu setelah melepas ciumannya.

Lalisa hanya terdiam menundukan kepalanya, tidak mau menghadap calon suaminya.

"Sayang," panggil Jungkook lembut. Jungkook menangkup kedua pipi Lisa, membuat Lisa menghadap kearahnya. "Hei, baby,"

"A-apa?" tanya Lalisa gugup.

"Mengerti apa yang ku katakan? Hn, Lali? Sayang?" ujar Jungkook masih berusaha selembut mungkin.

"Ma-maafkan aku Ju-jung, hiks," ujar Lalisa tiba-tiba menangis. Hormon kehamilannya benar-benar mempengaruhi perasaannya.

"Hei Lali, sayang, aku tidak memarahimu, baby. Aku hanya mengingatkanmu agar tidak mengatakan kalimat itu terus," ujar Jungkook sambil menarik Lalisa kedalam dekapan hangatnya.
"Kau tahu, baby? Kalimat itu benar-benar menyakitiku, jangan begini lagi. Oke?"

"Iya, maafkan aku. Aku yang salah, bahkan seharusnya kita sudah menikah sekarang jika aku tidak memaksamu untuk mengundurnya. Maafkan aku," ujar Lalisa masih menangis.

MAMA | TAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang