dua.

20.7K 1.8K 154
                                    


[MAMA]

"Sayang, bukannya aku tidak percaya. Tapi, kau yakin itu anakku? Kau yakin hanya tidur denganku saja selama ini?"

Dunia Jennie rasanya benar-benar hancur saat ini juga, darahnya berdesir kencang, tubuhnya menegang hebat, seperti ada beribu-ribu benda tajam yang menusuk tubuhnya. Jennie benar-benar tidak menyangka, Taehyung —kekasihnya— menganggap dirinya semurah itu.

Jadi menurutnya Jennie tidur dengan pria lain selain dirinya, begitu?

Mata Jennie memanas, bibirnya mengatup rapat, dadanya sangat sesak, kakinya sedikit lemas, pandangannya sayu.

"Jadi menurutmu aku semurah itu?" tanya Jennie dengan suara yang gemetar.

"Ti-tidak, bukan begitu maksudku," ujar Taehyung terbata. "Begini saja, jika memang dia anakku—"

Jennie memandang Taehyung dengan tatapan tanya, menanti kata selanjutnya yang akan keluar dari bibir Taehyung.

"—mari kita gugurkan,"

PLAK!

Semudah itu, kalimat sialan itu keluar dari mulut Taehyung.

"BRENGSEK!!" teriak Jennie dengan penuh emosi. Wanita ini benar-benar sadar apa yang di lakukannya.

"Setelah menganggap diriku rendah, kau juga ingin membunuh anakku?!" ujar Jennie penuh penekanan. "Kau adalah bajingan yang sesungguhnya, Kim!!" pekik Jennie. Jennie benar-benar emosi, dia tidak menyangka jika Taehyung ingin membuang darah dagingnya sendiri.

"Jika kau tidak mau menerimanya. Aku yang akan menerimanya, aku yang akan merawatnya," ujar Jennie dengan yakin. "Tidak perlu khawatir, aku tidak akan datang untuk meminta pertanggung jawabanmu,"

"Aku melepasmu, Kim." ucap Jennie lirih. Setelah mengatakan itu Jennie berbalik dan melangkahkan kakinya menuju pintu apartemen Taehyung, membuka pintu lalu melangkahkan kakinya keluar, meninggalkan Taehyung. Pria itu masih bergeming di tempatnya, dadanya naik turun menahan liquid bening itu agar tidak keluar.

***

Ting! Tong!

Ting! Tong!

"IYA, TUNGGU SEBENTAR," teriak seseorang dari dalam rumahnya.

"Si—apa? J? Hei, kau menangis?" ujar Jisoo ketika melihat Jennie dengan mata yang sembap dan wajah yang memerah, benar-benar jelas terlihat jika wanita ini baru saja menangis.

"Eonnie," ucap Jennie lirih, sangat lirih.

"Masuklah dulu," ujar Jisoo mempersilahkan Jennie masuk kedalam rumahnya.

Jennie melangkah kakinya masuk ke dalam rumah Jisoo diikuti oleh Jisoo dibelakangnya lalu mendaratkan bokongnya di sofa milik Jisoo.

"Apa Seokjin oppa dan Jaeyong ada dirumah?" tanya Jennie setelah Jisoo duduk disebelahnya.

"Seokjin oppa membawa Jaeyong bersamanya pergi ke kantor," jawab Jisoo sambil memperhatikan Jennie lekat.

MAMA | TAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang