tujuh.

15.7K 1.5K 38
                                    

Happy Reading!✨

[MAMA]

Waktu berjalan terlalu cepat bagi Jennie Kim. Rasanya baru saja gadis itu melangkahkan kaki keluar dari rumahnya, tetapi sekarang?

Bahkan Jennie sedang berada di dalam mobil pribadi Seokjin dan Jisoo bersama dengan pasangan itu dan anak-anak mereka serta sopir pribadi milik Seokjin. Mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah pasangan suami istri itu. Entah kenapa jantung Jennie berdegup kencang, padahal dia belum bertemu dengan Taehyung.

"Oppa, bisakah kau antarkan saja aku ke a-apartemen lama ku?" tanya Jennie ragu-ragu.

"Hei, memangnya kenapa tidak di rumah kami saja?" tanya Jisoo menoleh pada adiknya.

"Tidak apa, Eonnie. Hanya saja aku perlu untuk berkunjung kesana. Lagi pula, aku sudah terlalu lama tidak berkunjung," ujar Jennie menjelaskan kepada kakaknya.

Jisoo menghela nafasnya berat. "Baiklah, kalau begitu,"

"Paman, kita pergi menuju apartemen lama Jennie. Paman masih ingat?" tanya Seokjin kepada sopirnya.

"Ah, tentu saja tuan," jawab sopir itu ramah.

"Terima kasih," ujar Jennie seraya mengusap lembut helai rambut milik Nael.

"Mama punya tempat tinggal disini juga?" tanya Nael dengan tampang polosnya.

"Iya sayang, nanti Nael akan lihat bagaimana tempatnya," jawab Jennie menatap lembut anaknya.

"Apakah tempatnya bagus seperti di rumah kita?" tanya Nael lagi.

"Tentu saja, sayang. Mana mungkin Mama mengajak Nael kesana jika tempatnya tidak bagus," ujar Jennie tersenyum lembut.

***

"Terima kasih telah mengantarku, Eonnie, Oppa." ucap Jennie ketika mereka sampai di lobby apartemen lama Jennie.

"Sama-sama, J. Kau yakin tidak ingin kami antarkan sampai dalam?" tanya Jisoo.

"Tidak apa-apa, Eonnie. Aku bisa sendiri," ujar Jennie.

"Baiklah, kau hati-hati ya," ujar Jisoo.

"Sekali lagi terima kasih," ujar Jennie lalu setelah itu keluar dari mobil dengan Nael di gendongannya.

"Mama aku mau berjalan sendiri," ujar Nael ketika Jennie ingin melangkahkan kakinya.

"Baiklah, sayang." ujar Jennie seraya menurunkan Nael dari gendongannya.

Mereka melangkah sambil bergandengan tangan menuju lift apartemen, lalu Jennie menekan tombol angka enam.
Pintu lift terbuka, Jennie menggandeng tangan Nael melangkah masuk kedalam lift.

"Mama, Nael lapar." ujar Nael mengadu kepada Jennie.

"Iya sayang, setelah ini Nael akan makan," ujar Jennie mengusap tangan Nael lembut.

"Setelah itu belikan Nael es krim, ya?" ujar Nael dengan wajah memohon.

"Tentu saja. Nanti Mama belikan," jawab Jennie lembut.

"Terima kasih, Mama."

"Sama-sama, sayang."

Pintu lift terbuka, mereka melangkahkan kaki keluar dari lift masih dengan Jennie yang menggenggam tangan Nael. Mereka berhenti di depan salah satu pintu lalu Jennie menekan beberapa angka agar kunci terbuka. Jennie masih ingat, bahwa ia memakai tanggal pertama kali Nael berada di kandungannya.

MAMA | TAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang