BAB 11
"Talla -ya, bagaiman dengan yang ini?" Tanya Hyo Ki setelah tirai fitting room kembali terbuka. Ini adalah gaun pengantin ketiga yang Hyo Ki coba. Hanya tinggal empat hari lagi ia dan Il Hae akan menikah.
"Astaga. Kau cantik sekali." Talla menatap Hyo Ki kagum. Kulit susu gadis itu sangat kontas dengan gaun putih kemben yang ia pakai. Gaunnya sangat panjang, bahkankan pijakan yang Hyo Ki pakai tidak terlihat. Ornamen yang dipakai di gaun itu sangat sederhana, tapi justru membuatnya terlihat elegan. Hiasan kepalanya pun sederhana, hanya rangkaian daun hijau dan bunga melati, namun tidak sedikitpun mengurangi kecantikan yang dipancarkan Hyo Ki, justru itu lebih mempertegas semua.
"Menurutmu mana yang lebih bagus? Yang ini atau yang tadi?" Hyo Ki kembali bertanya, matanya sibuk memandang diri sendiri didepan cermin sembari membenarkan letak hiasan kepalanya.
"Hei! Nona, yang akan menikah denganmu bukan aku. Seharusnya kau bertanya kepada pria yang sejak tadi meneteska air liurnya karena terlalu terpesona oleh kecantikanmu." Cecar Talla sarkatis.
Il Hae mendelik, ia menatap Talla tajam. Apakah ia terlihat seperti itu tadi? Entahlah, pria itu mendelikkan bahu. Tapi apa yang Talla katakan memang tepat sasaran, Hyo Ki benar-benar terlihat cantik mengenakan pakaian pengantin itu.
Hyo Ki tertawa sampai menyentuh mata, cantik sekali, fikir Talla "Oppa,bagaimana?" Hyo Ki memastikan.
"Cantik." Il Hae menatap Hyo Ki kagum.
"Jadi Oppa lebih suka yang mana?" Hyo Ki menggoda.
"Semuanya terlihat baik, jika kau yang memakainya."
"Benarkah?"
Il Hae menganggukan kepalanya mantap, kemudian mereka saling bertukar senyum bahagia, melupakan orang lain disekitarnya -termasuk Talla.
Talla memalingkan wajah, mengatur nafasnya yang terasa pendek. Meskipun ia bahagia tetapi ia masih manusia, hatinya masih berdenyut perih menyaksikan kebahagiaan mereka. Namun ia harus bisa melakukan ini -terlihat bahagia, karena cara ini lah yang bisa membuat kedua sahabatnya tenang.
"Apakah kau ingin mencobanya juga Talla?" Tanya Hyo Kitiba-tiba.
Lamunan Talla pecah. "Eumh -apa?" Jawab gadis itu tak mengerti.
Hyo Ki mengerling menggoda, memainkan alisnya naik turun.
Talla mengerjap, mengerti maksud sahabatnya. "Apa? Tidak!"
"Ayolah, sekali saja.Kapan lagi bisa mencoba baju pengantin gratis." Hyo Ki membujuk.
"Tidak Kim Hyo Ki." Tolak Talla tegas.
"Ayolah. Matamu berkata lain dengan apa yang kau ucapkan."
Talla terkejut. Sejelas itukah? Gadis itu lalu mengedarkan pandanganya ke sekeliling, Mengapa ia justru melihat para perias seperti menyetujui apa yang Hyo Ki katakan?
"Benarkan Oppa? Bolehkan jika Talla mencobanya juga?"
Il Hae bergerak gelisah kemudian berdehem pelan. "Ya, jika dia mau." Ucapnya canggung.
Hyo Ki turun dari pijakannya dan menghampiri Talla, kemudian mendorong sahabatnya ke kamar ganti dan memberikan baju putih gading panjang dengan kerah sabrina, panjang lengannya mungkin hanya tiga perempat, satu-satunya ornamen yang ada dalam gaun itu adalah belt berwarna gold yang terbuat dari payet mengkilap yang menempel di bagian pinggangnya.
"Nah, cepat kau pakai ini." Hyo Ki menutup tirai cepat-cepat takut Talla berubah fikiran, lalu meminta para perias membantu Talla.
Sepuluh menit kemudian tirainya terbuka, Tallayang berdiri canggung di atas pijakan menundukan wajahnya -malu. Gaun itu terlihat sangat pas menempel di tubuh kurusnya, rambut lurus sebahunya di biarkan tergerai tetapi bagian sisi kirinya di sisir dengan jepitan agar rambutnya terlihat tidak terlalu polos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Autumn Leaves
RomanceSiapa sangka, kepergiannya ke Negeri Ginseng Korea Selatan karena suatu 'keberuntungan' di perusahaan tempatnya bekerja, menghantarkan gadis itu pada sebuah cinta yang membuatnya nyaris gila. Adalah Antalla Sekar, gadis suku Sunda yang jatuh cinta p...