Dua tahun Il Hae, selama itu...

1.7K 107 5
                                    

BAB 7

Il Hae masuk ke kamar dan menggapai laci yang tadi Talla sebutkan, pria itu mencari dengan teliti dimana cameranya berada. Namun matanya tanpa sengaja menangkap sebuah foto yang menyembul di balik karton putih. Karena penasaran ia sedikit mengintip foto itu, ternyata banyak sekali foto yang Talla simpan disana, mungkin sekitar empat puluh buah.

Il Hae tersenyum penuh karena foto yang ia temukan adalah foto setahun lalu saat dirinya dan Talla mengunjungi taman kota untuk melihat guguran bungan sakura.

Pria itu kembali mengambil foto yang lain, foto kedua adalah foto dirinya sendiri. Ia sedang menghadap ke arah lain –tidak menghadap kamera, keningnya menyernyit bingung karena dirinya tidak pernah merasa berfoto dengan gaya seperti itu.

Foto selanjutnya sama, hanya Il Hae sendiri dalam gambar itu, ia tengah menguap saat membaca tumpukan dokumen di kantornya. Lalu berbagai macam ekspresinya sendiri dapat ia lihat dari banyaknya foto yang ia pegang.

Seolah menjawab rasa penasarannya, –tanpa sengaja salah satu foto yang sedang Il Hae pegang terjatuh dan membuatnya terbalik. Ia sedang meminum air yang aku berikan, sepertinya ia sangat kehausan ^^.

Selanjutnya Il Hae membalik semua foto yang ia pegang, bermacam kata dapat ia baca, Jung Il Hae sedang terlihat bosan karena banyaknya dokumen yang harus ia tanda tangani. Semangat Hae J.

Kami adalah bagian satu sama lain. Il Hae membalik foto itu, dan menemukan wajah mereka –Il hae, Hyo Ki dan Talla saat ketiganya tengah menikmati liburan gratis di pantai Heundae, Busan.

Aku bahkan tidak berani menggambarkan perasaanku padamu, karena aku tau ada sebuah kaca yang membatasi. Aku dapat melihatmu, kau pun dapat melihatku, namun aku tau kita tidak pernah bisa berada di tempat yang sama. Saranghae Jung Il Hae. Mata Il Hae mengembang kaget, dan jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Il Hae membalik foto itu, disana ia dapat melihat dirinya sendiri sedang mengadah menikmati hujan sakura di taman.

 Jung Il Hae menggertak giginya kasar, Apa yang baru dibacanya? Talla mencintainya? Gadis dingin itu mencintainya? Dan Il Hae tidak menyadari itu? Pria itu sudah tidak dapat menopang tubuhnya sekarang, lututnya terasa lemas, dan seketika dirinya terjatuh dengan lutut sebagai tumpuannya.

Il Hae kembali membalik foto terakhir, dan tulisan di foto itu benar-benar membuatnya kehilangan nafasnya untuk sesaat. Aku dan segalaku. Dalam foto itu dirinya dan Talla tengah tersenyum menghadap kamera, wajah cantik Talla di bingkai dengan bando bunga yang pernah Il Hae hadiahi untuknya, ini adalah foto empat bulan yang lalu, saat mereka sedang bermain di arena ski.

“Hei, Jung Il Hae kenapa lama sekali?” teriak Talla di ambang pintu kamar.

Il Hae yang kembali dari keterkejutannya memperhatikan Talla lama, wajah tampannya nya hilang, diganti dengan ekspresi tak terbaca.  

Fokus Talla terbagi, mata gadis itu justru tertuju pada foto yang berserakan dilantai kamarnya, dan sebagian masih Il Hae pegang. Foto yang selama ini dirinya simpan rapi.

“Kau?” Il Hae membuka mulutnya sebentar, tapi pria itu menutupnya lagi. Dirinya tidak tau harus memulai dari mana untuk mendapat penjelasan dari gadis dihadapannya.

Antalla memejamkam matanya rapat, tubuhnya sedikit bergetar. Ia seperti seorang maling yang tertangkap menyembunyikan barang curiannya.

“Sejak kapan Talla?” Tanya Il Hae akhirnya.

Talla tidak menjawab, gadis itu malah menghampiri Il Hae dan meminta Fotonya kembali. “Berikan itu padaku!”

Jung Il Hae mendengus kasar. “Sejak kapan kau mencintaiku Antalla? cepat jawab aku!”

Autumn LeavesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang