15

3.5K 297 3
                                    

Jaehyun melemparkan handuk nya ke gantungan dan merebahkan tubuhnya di ranjang tepat di atas paha Taeyong

"keringkan dulu rambut mu lalu tidur" Taeyong berdiri mengambil handuk yang di campakan tadi, menarik tubuh Jaehyun agar duduk di lantai bersandar ke ranjang dengan dia duduk di atas. "kau mau mendengar ceritanya?"

"tidak perlu kalau kau tidak ingin menceritakan"

"aku tau kau penasaran" Taeyong menarik rambut Jaehyun, lelaki ini seakan tau isi kepala nya huh? mengesalkan sekali, "berawal saat aku kelas tiga"

Jaehyun kecil menangis di tangga mendengar teriakan dari arah lantai satu. Dia hanya ingin makan dan kenapa orang tua nya selalu bertengkar.

Perutnya sudah berbunyi menandakan dia lapar, haruskah dia menerobos dan membiarkan kepala nya pecah di lempari piring dan vas? "Jaehyunie"

Jaehyun mendongak dan memeluk perut perempuan di depan nya, "noona aku lapar" ucapnya pelan yang masih bisa di dengar Krystal.

"naiklah, noona sudah belikan pizza untuk mu" Jaehyun dengan cepat berlari ke atas menunggu kakaknya, dia yang tadinya menangis sudah tersenyum senang. Pizza adalah makanan kesukaan nya

Krystal membuka kan pintu kamar nya membiarkan Jaehyun masuk ke dalam kamarnya.

Jaehyun duduk di lantai sementara Krystal mengambilkan pizza nya di atas meja, "nah selamat makan Jaehyunie"

Jaehyun membuka kotak besar berisi pizza itu, bibirya menekuk ke atas memamerkan senyuman nya. Segera dia menghabiskan pizza itu, "noona ayo makan bersama ku"

Krystal hanya menggeleng pelan, "Jaehyun makan saja nde, noona masih harus belajar"

Jaehyun tak mengerti, kakak nya terus saja belajar dan itu malah membuatnya pusing. "noona kenapa belajar terus? ayo makan bersama"

Krystal tersenyum lembut, "noona belajar agar menjadi pintar dan bisa terus membelikan mu pizza. Jaehyunie mau pizza kan?"

Jaehyun mengangguk cepat tentu saja dia suka pizza, "kalau begitu Jaehyun harus belajar dengan giat agar bisa mendapatkan pizza"

"kalau begitu Jaehyunie ingin belajar agar bisa mendapatkan pizza!"

Krystal mengangguk, "Jaehyunie harus mendapatkan peringkat satu dan mendapatkan nilai sempurna agar bisa mendapat pizza, ottae?"

"hng! Jaehyunie akan menjadi anak pintar"

Jaehyun yang tersenyum senang tak pernah tau kakak nya menahan lapar hanya untuk membelikan nya pizza setiap hari dari uang nya sendiri.

)(

Jaehyun dan Krystal duduk di kursi di dalam kelas menunggu giliran Jaehyun untuk di panggil

Jaehyun dan Krystal satu sekolah, sementara Jaehyun masih sekolah dasar dan Krystal duduk di bangku sekolah menengah pertama.

"Noona, eomma dan appa kenapa tidak datang?" tanya nya penuh harap. Krystal mengusak rambut Jaehyun, "eomma dan appa sedang sibuk, Jaehyunie bersama noona tidak apa kan?"

Jaehyun mengangguk cepat, "Jaehyunie dengan noona saja" Jaehyun memeluk erat Krystal dan membiarkan kepala nya di usak lembut oleh kakak nya.

Krystal tentu tau adiknya hanya ingin keluarga nya berkumpul lengkap seperti keluarga teman teman nya, "Jung Jaehyun"

Jaehyun dan Krystal berjalan ke depan dimana meja guru berada. Krystal menggendong Jaehyun dan meletakan nya di kursi sebelahnya

"uri Jaehyunie selamat kau mendapatkan peringkat satu" guru kelas Jaehyun tersenyum senang ke arah anak murid nya. "Jaehyunie mendapat peringkat satu?"

Guru nya mengangguk, dia memberikan piala besar kepada Jaehyun. Jaehyun mengangkat piala itu dan tersenyum lebar, "yey peringkat satu"

"saem senang sekali, Jaehyun sudah sangat menunjukan minat belajar nya. Bahkan nilai nya sangat tinggi sangat jauh dari teman sekelasnya. Bukankah Jaehyun anak yang pintar?"

Jaehyun mengangguk senang, "Kalau begitu Jaehyunie mau pizza. Noona bilang kalau Jaehyun mendapat peringkat satu Jaehyun dapat pizza"

"benarkah? kalau begitu Jaehyun harus membeli pizza dengan banyak karena Jaehyun sudah menjadi anak pintar"

Jaehyun tersenyum lebar tentu saja dia akan memakan banyak pizza. Kini guru Jaehyun menatap Krystal, "Krystal, saem tau mungkin keluarga kalian sedang tidak baik baik saja tapi baik nya kau memberitahukan kepada eomma dan appa Jaehyun, kedua nya tentu tak mau melewati perkembangan anak nya"

Krystal mengangguk, "tentu saja saem. Terimakasih banyak sudah menjaga Jaehyun" Krystal membungkuk dalam kepada guru nya berterimakasih yang amat dalam untuk guru adik nya

Krystal membuka dompet kecil nya yang berisi uang recehan yang selalu di kumpulkan nya, tentu saja untuk menyenangkan adik satu satunya itu

"noona, lihat piala nya besar sekali" Jaehyun menggendong piala nya di depan nya dengan senyuman lebarnya. Beberapa siswa siswi lain nya menatap iri kearah piala Jaehyun

Krystal tersenyum dan mencubit pelan pipi Jaehyun, "tentu saja karena Jaehyun anak pintar"

Teacher LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang