26

2.7K 247 0
                                    

Sesuai perkataan Johnny kemarin, Jaehyun melangsungkan pernikahan sederhana dengan Taeyong yang hanya dihadiri keluarga dan sahabat

"aku takut sekali" Taeyong di ruang rias menatap ke arah cermin. Mereka hanya melangsungkan pemberkatan di gereja setelah itu tidak ada acara besar karena Taeyong sedang mengandung dan semua nya di undur sampai Taeyong melahirkan nanti.

Ten dan Winwin yang menemani nya menepuk pelan bahu nya, "kau sangat cantik Taeyong, aku yakin Jaehyun pasti akan sangat terpesona"

Taeyong sendiri memejamkan matanya dan menghembuskan nafas panjang, "aku gugup. sangat gugup"

Winwin dan Ten memeluknya sekilas, ketiga nya kini berteman dekat. Sangat dekat hingga tak terpisahkan.

"Yak! Jangan menangis bodoh! Kau sudah cantik, jangan menangis lagi atau riasan mu luntur"

Taeyong mengusap mata nya yang berair dan tertawa pelan, "aku hanya tak menyangka hari ini akan benar benar tiba"

"appa mu dan calon suami mu sudah menunggu"

Taeyong mengangguk berdiri secara perlahan tentu saja karena kehamilan nya. Perut Taeyong yang menggendut malah membuatnya jauh lebih menggemaskan dan elegan di satu waktu yang sama, "terimakasih Tennie, Winwinnie"

Ten dan Winwin membuka kan pintu ruang rias dimana didepan sana sudah ada lelaki yang lebih tua menunggu, "appa" Panggil Taeyong.

Lelaki yang di panggil pun menoleh, air mata nya yang sejak tadi dia tahan tak bisa di bendung. Anak satu satu nya kini akan menjadi istri orang. "putra ku manis sekali"

Taeyong tersenyum tipis, tangan nya mengusap air mata Donghae dengan lembut. "jangan menangis, appa harusnya bahagia"

Donghae mengangguk dan tersenyum manis, putra nya sudah dewasa sekarang. "sudah siap bertemu calon pendamping hidup mu?"

Donghae menjulurkan tangan nya untuk di rangkul Taeyong, Taeyong tersenyum lebar merangkul lengan Donghae, "aku siap"

Ayah dan anak itu berjalan melewati ruangan lain nya dan sampai di ruangan paling besar, Taeyong menghembuskan nafasnya panjang berusaha menetralkan detak jantung nya yang menggila

Dia tak menyangka, dia akan menikah dan lelaki yang tidak pernah masuk menjadi salah satu calon yang ingin di nikahi nya. Namun disini dia sekarang, mengucap janji suci sehidup semati dengan Jung Jaehyun. Yang tak sekalipun pernah di perkirakan nya.

Pengurus membuka pintu hall, Taeyong dan Donghae di sambut senyuman dari dua bangku kanan dan kiri dan juga jauh di hadapan nya, calon suami nya sendiri.

Donghae dan Taeyong berjalan beriringan menuju altar, perlahan namun tak lambat. Setelah sampai di altar, Donghae melempar senyuman ke arah Jaehyun, "jaga anak ku satu satunya"

Jaehyun balas tersenyum dan mengangguk, "tentu saja, appa" Taeyong kini berdiri di sebelah Jaehyun dengan tangan nya di genggam sekilas.

Jaehyun tau Taeyong itu cantik, namun untuk hari ini Taeyong luar biasa cantik. Calon istri nya sangat mempesona membuatnya tak bisa mengalihkan pandangan barang sedikitpun. Bersyukurnya Jaehyun memilih Taeyong sebagai istri nya.

"baik kita mulai pemberkatan nya?"

Jaehyun dan Taeyong saling menatap kemudian mengangguk, "ulangi setelah ku"

"Lee Taeyong"
"Lee Taeyong"

"aku mengambil engkau menjadi istri ku untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama lama nya"

Jaehyun menatap Taeyong, lurus ke arah mata Taeyong tak lupa dengan senyuman damai nya, "aku mengambil engkau menjadi istri ku untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama lama nya"

"silahkan tuan Lee"

Taeyong menarik nafas panjang, "Jung Jaehyun, aku mengambil engkau menjadi suami ku untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama lama nya"

Pendeta memberikan kotak cincin untuk kedua nya, Jaehyun memasangkan cincin lebih dulu ke Taeyong, kemudian sebaliknya

"kalian boleh berciuman sekarang"

Taeyong tersenyum lebar hingga memamerkan deretan gigi rapi nya sembari mendekat ke arah Jaehyun. Jaehyun menarik pinggang Taeyong dan memiringkan kepala nya

Ciuman panjang bersamaan dengan meriah tepuk tangan juga saut sautan dari sahabat dan keluarga membuat kedua nya tersenyum bahagia.

"terimakasih" ucap Jaehyun. Taeyong tersenyum manis, "aku juga, terimakasih untuk memilihku menjadi istri mu"

Jaehyun mengusap lengan Taeyong kemudian membiarkan istri nya berlari kecil ke tempat keluarga nya memeluk kedua orang tua nya.

"eomma, appa, aku sudah menikah..hiks-huwaaa"

Taeyong menangis di pelukan eomma nya, Taeyong yang menangis malah menjadi Taeyong yang menggemaskan di mata mereka semua, "aigo, anak eomma sudah menjadi istri orang"

Taeyong mengusap air mata nya sendiri kemudian kembali memeluk eomma nya, "yak! jangan menangis" Yoona kesusahan menghentikan tangis anak nya, astaga masalahnya baju nya akan tertempel riasan Taeyong

"Taeyong" panggil Jaehyun pelan, Taeyong yang sedang menangis pun menoleh ke arah Jaehyun dan memeluk Jaehyun dengan erat, "hiks..aku menjadi istri mu-hiks"

Jaehyun tak mengerti lagi, istri nya ini benar benar menggemaskan. "sayang, jangan menangis berbahagia lah. Lihat semua teman mu menunggu mu disana"

Taeyong melepas pelukannya, Ten, Winwin, Johnny, Yuta, dan bahkan Eunwoo dan Moonbin. Taeyong berlari kecil ke sisi satu nya hanya untuk memeluk sahabat sahabatnya

"astaga sekarang sudah menjadi istri orang" Yuta mengusap punggung Taeyong dengan lembut, tentu saja Jaehyun tidak kesal sama sekali. Itu sahabat Taeyong. "hiks-aku tak menyangka"

"aku juga, ku kira kau akan menjadi single sampai tua"

"Nakamoto Yuta!" Winwin menarik telinga Yuta karena asal berkata. "aw...astaga sakit" Di tariknya Yuta kembali ke tempat nya dan kini giliran Taeyong memeluk si lelaki tinggi

"selamat atas pernikahan mu aegi-ya" Johnny mengusap punggung Taeyong, tentu saja di balas yang sama dengan Taeyong, "terimakasih Johnny. Aku tak menyangka-huwaaaa"

Kan, menangis lagi. Johnny memukul pelan punggung Taeyong menenangkan lelaki manis ini, "sudah, diam astaga. Cengeng sekali"

Taeyong menjauh dari Johnny menerima pelukan Ten, Winwin dan Eunwoo secara bersamaan. Ketiga nya ikut menangis haru, "hiks-kau cantik sekali aku iri"

Taeyong tertawa pelan kemudian mengusap air matanya sendiri, "ayo makan setelah itu aku ingin pulang"

"Lee Tae-sudah berganti. Jung Taeyong, ini acara mu dan seenakmu saja ingin pulang, anak ini memang benar benar"

Setidaknya Taeyong akan menikmati hari ini karena hari ini adalah hari membahagiakan pertama dan terakhir dalam hidupnya.

Teacher LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang