29

2.9K 240 8
                                    

Taeyong kini hanya duduk di atas sofa ruangan Jaehyun melihat suami nya bekerja dengan fokus.

Entahlah Taeyong pusing melihat tumpukan kertas disana, lebih baik dia makan dan tidur. Setidaknya ada suami nya disini yang menemani nya, berbeda kalau di rumah. Terlalu sepi

"Jaehyuniee" panggilnya. Taeyong menunggu suami nya namun tak kunjung bergerak dari pekerjaan nya.

Taeyong berdiri kemudian berjalan ke meja Jaehyun. "Jaehyunie" panggilnya lagi. Jaehyun yang sedang bekerja pun mendongakan kepala nya menatap istri nya yang sangat menggemaskan itu

"ada apa sayang?" tanya nya lembut. Jaehyun bahkan merentangkan tangan nya membiarkan istri nya duduk di pangkuan nya sambil memeluknya, "lapar?"

Taeyong menggeleng, menyembunyikan kepala nya di leher Jaehyun mengecupi leher jenjang itu dengan lembut.

Jaehyun tak berniat menolak, dia hanya membiarkan istri nya bermain di lehernya. Mungkin bosan fikirnya

"Jaehyunie lapar tidak?" tanya Taeyong pelan, Jaehyun menggeleng, "kau lapar? mau ku pesankan makanan?"

Taeyong menggeleng juga, "Jaehyunie tidak mau makan?" tanya nya lagi. Jaehyun kembali menggeleng.

Mungkin itu bukan jawaban yang di inginkan Taeyong. Istri nya kini menarik kepala nya dari leher Jaehyun, menatap lurus ke arah suami nya. "Jaehyunie lapar, harus makan"

Jaehyun menarik sebelah alis nya, "tidak sayang, aku tidak lapar. Kau mau makan? kau lapar mau ku temani makan?"

Taeyong mendengus, "Jaehyunie lapar!" Taeyong menghentak hentakan pantat nya tepat di atas kejantanan Jaehyun. "Jung Taeyong, kau menghentak penis ku"

Jaehyun menahan pinggang Taeyong yang masih bergerak heboh, tidak hanya menghentak dia bahkan menggesekan nya tanpa henti seakan sengaja menggoda Jaehyun, "kalau begitu beri aku penis mu Jaehyunie, aku lapar ingin penis mu"

"tidak sayang, aku tidak boleh menyakiti mu"

Taeyong memekik kesal, ayolah dia ingin melakukan nya. "boleh!" ucapnya kesal. Taeyong menarik turun celana bahan nya membuka anal nya hanya dengan dua jari nya membiarkan cairan menetes dari anal nya membasahi celana Jaehyun, "hihi, aku sudah basah"

Taeyong yang seperti ini membuat Jaehyun gila, polos namun binal. "Jung Taeyong" Panggil si suami tegas. Taeyong tak mengidahkan omongan Jaehyun, dia memasuki dua jari nya ke anal nya menggaruk garuk anal yang gatal itu, "hnhh Jaehyunie beri aku penis mu~"

Taeyong menatap lelaki tampan di depan nya dengan pandangan sayu nya. Tidakah Jaehyun tau, penampilan nya dengan jas itu sangat menggoda Taeyong. Jaehyun sangat seksi.

"ada apa dengan mu? aku tidak boleh melakukan nya sayang" Jaehyun merasa seakan kesabaran nya di uji. Ayolah siapa juga yang bisa menahan lelaki se seksi Taeyong. Namun dia juga harus memikirkan Taeyong nya, dia tidak boleh mementingkan nafsu nya sekarang

"kau sangat seksi. Jas itu, dasi itu, kemeja putih yang mencetak dada mu. Kau tau kau sangat menggoda kan?"

Taeyong mengusapkan tangan nya ke dada Jaehyun, membasahi puting Jaehyun yang masih tertutup kemeja dengan cairan dari anal nya sendiri. Kini kedua puting Jaehyun menegang terlihat jelas di depan mata Taeyong, "hm~ suami ku memang tampan"

"ayo Jaehyunie, wreck me"

Jaehyun merasa pusing di kepala nya. Haruskah dia menolak Taeyong, atau kali ini dia membiarkan nafsu nya memimpin. "shit, kau tau aku tak pernah bisa menolak mu"

Opsi kedua. Jaehyun membuka celana nya dengan kasar, bahkan membiarkan belt nya menampar pantat Taeyong karena dia tergesa gesa. "ku harap kau tak menyesal, sayang"

Jaehyun menurunkan pinggang Taeyong dalam sekali hentak. Kini penis nya sudah tertanam sepenuhnya, "hngaaahh" Taeyong mendesah panjang, itu tidak mungkin.

Penis Jaehyun masuk sepenuhnya, rasa nya sesak dan nikmat. Anal Taeyong bahkan tidak susah susah mengeluarkan cairan alami nya. "Taeyong-arghh, kau sedang hamil jangan melakukan nya terlalu keras"

Taeyong tentu tak memikirkan nya lagi, dia menggila. He ride his man. Suara tamparan basah mengisi keheningan disana, paha Jaehyun sendiri sudah basah dari cairan alami Taeyong.

"Jae-ah! angh! hah!" Taeyong merasakan nikmat yang sebenarnya. Penis Jaehyun menumbuk titik kenikmatan nya, berkali kali tanpa meleset. "Jaehyun! a-aku"

Lubang penis nya di tutup dengan jari tangan Jaehyun, "hukuman untuk mu, bad kitty"

Jaehyun menggendong Taeyong, meletakan nya di atas meja kerja nya. Jaehyun bahkan melempar dokumen nya secara asal, membiarkan kertas itu jatuh ke lantai memberi ruang untuk istri nya.

"Jae! anghh...lepas-anhh"

Jaehyun tak mendengarkan. Di hentakan nya pinggangnya dengan cepat berkali kali menyentuh titik lembut di dalam sana. "shh, kau masih sangat nikmat Taeyong"

Taeyong menangis terisak, dia ingin pelepasan namun Jaehyun menutup lubang penis nya. Ini sangat menyiksa, Taeyong ingin pelepasan. "Jaehyun..ahh lepass-hah!"

Tak hanya sampai situ, Jaehyun menarik kemeja Taeyong. Membuat kemeja itu terbuka dengan kancing terlempar kesana kemari. "lebih cantik seperti ini"

Jaehyun menatap pemandangan di bawah mata nya, istri nya dengan perut membesar dan juga dada nya yang ikut membesar. Jaehyun meraup puting susu Taeyong, merasakan air susu nya ikut membasahi tenggorokan Jaehyun.

Tangan nya yang satu nya meremas dada Taeyong membuat tangan nya basah dengan susu Taeyong. "tak ku izinkan anak ku meminum susu mu"

Taeyong mengangguk cepat, dia pusing sekali. Jaehyun tak mempedulikan Taeyong yang menangis ingin menyemburkan sperma nya, Jaehyun masih ingin menghukum kucing nakal nya

"istri ku cantik sekali. Lihat lah, pantat mu penuh sekali dan dada mu terus bergoyang ke arah ku"

Jaehyun tak memedulikan kata kata senonoh nya, menurut nya istri nya memang cantik. Taeyong yang di lempari kata kata seperti itu hanya bisa tersipu malu, bahkan wajah nya memerah.

"Jae-nghh..lepas"

Jaehyun meraup bibir Taeyong, membungkam bibir tipis itu dengan ciuman nya bersamaan dengan dia melepas jari nya dari lubang penis Taeyong

Taeyong memutar bola mata nya, rasa nikmat tak tertahankan membuatnya memekik dalam ciuman Jaehyun.

Jaehyun menggeram rendah, pelepasan nya hampir tiba tapi Taeyong mengetatkan lubang nya seakan membalas perbuatan nya tadi, "Jung Taeyong, kau benar benar"

"ah! hah! fuck-hngahh"

Tubuh Taeyong terhentak kuat, meja kerja Jaehyun ikut bergerak ke depan dan belakang. Jaehyun benar benar menggila. Jaehyun mencengkram paha Taeyong meninggalkan bekas kemerahan disana.

Tak menunggu lama, Jaehyun sampai dengan sperma nya memenuhi anal Taeyong bersamaan dengan pelepasan kedua Taeyong.

"hahh...ahh"

Kedua nya mengatur nafas, keringat terus bercucuran. Air mata Taeyong bahkan menyatu dengan saliva nya, bibirnya membengkak karena terus di gigiti nya.

"kau, kau yang memancing ku" Jaehyun mengusap air mata Taeyong dan memasangkan nya jas nya yang tersampir di kursi di belakangnya.

Taeyong tersenyum senang, "tidak masalah. Setelah anak mu ini lahir kau boleh menyetubuhi ku lagi"

"Jung Taeyong! kau harus istirahat! astaga anak ini" Taeyong kembali tertawa, Jaehyun kenapa panik sekali sih. Bercinta kan menyenangkan

Ketukan di pintu membuat kedua nya membulatkan mata. Tidak sempat sekedar memasang baju, orang yang mengetuk sudah lebih dulu masuk

Teacher LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang