2O

3.4K 282 1
                                    

Jaehyun meletakan roti di meja makan dan menarik kursi nya duduk di depan kekasihnya.

Mereka belum menikah, hanya perlu menunggu Jaehyun lulus dan mereka langsung menikah.

"Taeyong, makan sarapan mu" Jaehyun menegur Taeyong yang masih memainkan ponsel nya di meja makan. "tunggu sebentar Jae, hari ini hari terakhir mu ujian dan aku ingin melihat jadwal ku apakah aku ada piket kelasmu"

Jaehyun tertawa kecil. Hubungan mereka sudah berjalan lima bulan itu bersamaan dengan kandungan Taeyong yang sudah menginjak umur lima bulan

"tak apa sayang, lagi pula kau melihatku setiap hari kan? aku bangun dan tidur di sebelah mu"

Taeyong meletakan ponsel nya dan merengut kesal, "tapi rasa nya berbeda. Aku harus piket di kelas mu pokoknya, dan hari ini juga pelajaran ku kan?"

Jaehyun mengangguk, Taeyong tersenyum senang, "aku akan meminta kepala sekolah meletakan ku di kelas mu"

Astaga Lee Taeyong, Jaehyun pusing sendiri. Taeyong benar benar harus di turuti kemauan nya.

Dan tentu saja mereka berdua tinggal bersama ini atas kemauan Taeyong, dan Jaehyun tentu merasa senang luar biasa, walaupun hanya di apartement nya

"sudah meminum susu untuk kehamilan mu?" Taeyong mengangguk dengan mulut penuh roti nya, dia memasukan satu lembar roti ke mulutnya dan tangan satu nya memegang roti lain nya

Jaehyun tertawa melihat tingkah Taeyong, membawa piring yang di pakai tadi ke tempat cuci piring dan mencuci nya dengan cepat.

Taeyong memakai jas nya dan menunggu kekasihnya. Jaehyun mengambil tas nya dan menyampirkan nya di bahu nya, "barang mu tidak ada yang tertinggal?"

Taeyong menggeleng dan kemudian melemparkan senyuman paling manis nya, Jaehyun mengecup bibir Taeyong dan membawakan tas Taeyong di tangan nya yang tidak memegang kunci mobil

)(

Jaehyun tertawa melihat kekasihnya masih saja di dekati guru guru lain nya walaupun dia sedang mengandung anak nya

"Taeyong" panggilnya sedikit keras. Taeyong menoleh dan tersenyum senang, mengambil ponsel nya dan berjalan ke arah pintu. "bagaimana ujian mu?"

Jaehyun memukul dada nya sombong, "tentu saja mudah, kau tau sendiri aku pintar" Taeyong mendecih, kekasih nya ini sombong sekali ya

"jangan sombong aku bisa mengurangi nilai mu" Jaehyun melempar senyum sombong, "tak mungkin seorang Jung Jaehyun mendapat nilai tidak sempurna"

Taeyong mendesis kesal, memang itu benar. Sedikit kesal, lelaki nya ini tampan, pintar dan kuat di ranjang sedikit mengesalkan kan?

Kedua nya sampai di kantin, Taeyong duduk di kursi kantin dimana dia dan Jaehyun selalu duduk. "tunggu disini, teriak kalau ada yang menyentuh mu sembarangan"

Taeyong tertawa, Jaehyun nya masih protektif. Mengeluarkan ponsel nya memeriksa pesan masuk. "saem!"

Tangan melingkar di bahu nya membuat Taeyong menoleh dan memutar bola mata nya malas, "berikan aku kunci jawaban. Aku pusing sekali"

Taeyong memukul kepala anak murid di sebelahnya ini dengan ponsel nya, "maka itu belajar Kim Mingyu"

Dia sudah memaafkan Mingyu tentu saja, dan Jaehyun juga walau awal nya enggan namun Taeyong meminta nya, kata nya kejahatan di balas dengan kebaikan dan lebih baik menerima maaf dengan tulus dari pada sukarela membuat orang lain tersiksa. Taeyong memang seorang malaikat.

Mereka bersahabat baik sekarang, walaupun Jaehyun enggan menganggapnya sahabat.

"Ayolah saem, pelajaran mu susah sekali. Aku bahkan meminta tolong kekasih k-"

"-kau memiliki kekasih?!" Taeyong memukul meja, Mingyu tak pernah memberitahu nya dan Jaehyun kalau dia memiliki kekasih

Mingyu tersenyum sombong, "tentu saja, aku ini tampan tau saem" Taeyong kembali mendecih, tidak Mingyu tidak Jaehyun sama saja sombong

"pergi kau jangan menganggu kekasih ku" Jaehyun mendorong Mingyu dan duduk di sebelah Taeyong, memberikan makanan ke Taeyong tak lupa tersenyum manis

Mingyu duduk di depan mereka dan mengeluarkan roti nya, "Jae, bilangkan kepada kekasih mu untuk memberikan ku kunci jawaban"

Jaehyun memutar bola matanya bosan, "makanya kau belajar bodoh. Menyusahkan Taeyong saja"

Mingyu mendecih, "aku tak memiliki kekasih seorang guru seperti mu"

"tapi kau memiliki kekasih Kim Mingyu, siapa orang nya? beritahu aku" Taeyong menatap Mingyu penuh harap.

Memang sekarang gelar pangeran sekolah jatuh ke tangan Mingyu lagi, setelah kemarin Jaehyun berhenti berpenampilan nerdy semua orang jatuh cinta pada nya namun tentu saja di hempas nya. Dia sudah bertunangan, dengan Lee Taeyong yang sedang mengandung anaknya

"Jeon Wonwoo" ucap Jaehyun. Kedua nya menoleh ke arah Jaehyun kemudian Taeyong menatap Mingyu, "tidak tidak, Wonwoo tidak mungkin mau dengan modelan seperti ini"

Mingyu mendengus pelan, dua orang di depan nya ini sama saja menyebalkan. "tentu mau, saem tak percaya?" Taeyong menggeleng dan lanjut memakan makanan nya

Mingyu berdiri dan menarik lelaki yang duduk di belakangnya, seketika bola mata Taeyong melebar. Anak ini sedari tadi mendengarnya? astaga malu nya

"Wonwoo-ya, kau kekasih ku kan?" ucap Mingyu. Wonwoo memukul kepala Mingyu dengan sendok di tangan nya, "mengoceh saja terus"

"dia hanya kesal karena aku meminta bantuan nya dini hari tadi" Mingyu bahkan mengecup bibir Wonwoo sekilas dan berbeda dengan sebelum nya, Wonwoo tak memukul atau mengoceh, "see, dia ini kekasih ku"

Taeyong mengusap kepala nya, anak murid nya benar benar berciuman di depan nya. Untung di depan Taeyong, kalau guru lain bisa nilai mereka yang menjadi taruhan nya

Kehidupan Taeyong sangat membahagiakan, tentu saja dengan kekasih yang selalu ada untuk nya juga kehadiran bayi mungil di perut nya membantu nya lebih menikmati hidup dan menghindari hal hal yang membahayakan.

Teacher LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang