25

2.9K 272 0
                                    

Jaehyun kini bertiga dengan Yuta dan Johnny di balkon apartement nya, apalagi kalau bukan merokok

"kau menyukai Taeyong kan hyung?" tanya Jaehyun.

Pukulan telak, Johnny tertawa pelan dan mengangguk, "sejak kecil kami selalu bersama, tumbuh besar bersama tentu saja ada rasa untuk nya. Namun melihatnya senang bersama mu sudah cukup membahagiakan ku"

Jaehyun tentu tau Johnny menyukai Taeyong nya, dia hanya ingin mendengar langsung dari mulut Johnny.

"aku tak berniat aneh aneh untuk memisahkan kalian atau apapun, kalau ku lakukan akan semakin membuatnya tersiksa, kekasihnya yang dulu meninggalkan nya dan bahkan mengugurkan kandungan nya dengan menendang perut Taeyong"

Jaehyun hampir tersedak rokok, "orang bodoh mana yang melakukan itu" Hell, orang itu tidak waras atau memang tidak memiliki otak?

Yuta dan Johnny bertatapan sebelum tersenyum miring, "tenang saja orang nya sudah pergi bersama dengan bayi di kandungan Taeyong dulu"

Jaehyun merinding, dua orang di kanan dan kiri nya ini benar benar menyeramkan, "kau tau kami kan? jadi jangan pernah membuat Taeyong sedih kau tau akibatnya" Ucap Yuta.

Tentu saja Jaehyun mengangguk, sahabat Taeyong sangat menjaga Taeyong, Jaehyun bersyukur Taeyong memiliki sahabat setia.

"kau kapan menikah?" Pertanyaan dari mulut Yuta membuat Jaehyun terbingung. Jaehyun menghembuskan asap dari mulutnya, entahlah dia juga tidak tau menunggu selesai sekolah ini sudah selesai tapi dia masih memikirkan gedung dan segala macam nya belum lagi Taeyong yang hamil besar akan susah untuk berlama di satu tempat tanpa tidur, "aku belum tau"

"ku sarankan acara kecil saja, kau tau Taeyong pasti akan merengek kalau dia kelelahan atau apapun"

Jaehyun mengangguk, nanti akan dia bicarakan kepada Taeyong dan juga ayah dan ibu Taeyong. Tentu saja dia ingin segera menikahi Taeyong

"kau Yuta? sudah lama kau menjalin hubungan dengan Winwin" tanya Johnny dengan tawa nya.

Yuta tertawa pelan, membuka pintu balkon melihat ke tiga lelaki manis di dalam sedang memakan kue sambil menonton film, "Dong Sicheng"

Panggil Yuta, yang di panggil menoleh dan bertanya dengan mata nya, "menikahlah dengan ku" Winwin memutarkan bola matanya kesal, "kau belum bekerja aku tak mau makan dari uang balap ilegal mu, setidaknya terima saja bekerja dengan ayahmu"

Yuta tertawa kemudian kembali menutup pintu balkon, "dia hanya tidak tau aku sudah bekerja di perusahaan ayah ku, mungkin satu bulan lagi aku akan menikahi nya. Uang ku sudah banyak dan ingin membelikan nya mahar yang mahal"

Yuta tau Winwin tak mungkin meninggalkan nya, dan dia juga tak mungkin meninggalkan Winwin. Sudah cukup lama mereka bersama dan Yuta rasa sudah saat nya dia menghabiskan sisa hidup nya dengan orang tercinta nya.

"kau John? move on dari istri orang, sialan" Yuta meledek si lelaki tinggi yang di balas tawa dari nya, "kau kira lelaki manis itu siapa?"

"kau bilang dia teman mu?"

Johnny mengangguk, "teman ku, dia tau aku menyukai Taeyong tapi dia tak berani mengucapkan kepadaku kalau dia sebenarnya menyukai ku. Tentu saja aku menyadarinya, namun kurasa aku hanya butuh sedikit waktu untuk jatuh cinta kepadanya, dia lelaki yang manis siapa saja akan mudah jatuh cinta kepadanya"

Ayolah lelaki semanis Ten, tidak mungkin orang tak menyukai nya. "kau harus cepat sebelum dia menyerah kepada mu"

Johnny mengangguk, mematikan rokoknya dan berdiri, "aku berjanji untuk menjaga nya tentu saja, ku harap ini terakhir kali aku jatuh cinta"

Jaehyun yang melihat sorot wajah sedih dari Johnny tak bisa melakukan apapun, dia tak mungkin membiarkan kekasihnya berpacaran dengan sahabatnya yang lama menyukai nya. Dia akan memperjuangkan Taeyongnya tentu saja

"aku pulang dulu, sudah malam dan kurasa orang tua Ten akan mengamuk kalau terlalu lama mengantarnya"

Ketiga nya masuk ke dalam, Taeyong yang menyadari nya pun menghentikan film di tv menghadap ke tiga lelaki tampan di depannya, "pulang?"

Kedua nya mengangguk, Taeyong ikut berdiri. Memeluk sekilas kedua sahabatnya hanya sekedar berpamitan, "hati hati"

Tak lupa Taeyong memeluk Winwin dan Ten, "terimakasih semangka nya Winwinie, lain kali aku akan meminta lagi"

Winwin mengangguk senang, "kau bilang saja akan ku belikan untuk ibu hamil menggemaskan ini" Taeyong tersenyum senang, dia sudah lama dekat dengan Winwin.

Tapi baru kenal dengan Ten, "hati hati Ten, lain kali kemari lagi dengan Johnny aku masih ingin bercerita banyak kepadamu"

Ten tertawa pelan dan balas memeluk Taeyong, "tentu saja, kapan kapan aku akan kemari lagi"

Taeyong dan Jaehyun mengantar ke empatnya ke pintu depan, Taeyong tak bisa menyembunyikan senyum senangnya. Ngidam nya di penuhi dan juga kumpulnya sahabatnya membuatnya ikut senang, "tidur sekarang sayang?"

Taeyong mengangguk, membuka lebar tangan nya menunggu pelukan dari Jaehyun. Jaehyun memeluk erat Taeyong dan mengecupi dahi Taeyong, "menggemaskan sekali kekasih ku ini"

Taeyong tertawa, Jaehyun tanpa kata menggemaskan untuk nya bagai sayur tanpa garam. Seperti rasa daun.

Taeyong sangat bahagia memiliki Jaehyun sebagai kekasihnya dan juga calon suami nya. Hidupnya benar benar akan sangat menyenangkan

Teacher LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang