Halo
Vote + Comment
Enjoy!
.
.
.
Raja Lee wafat karena penyakit yang dideritanya, dan dua bulan setelahnya sang ratu ikut menyusul kepergian suaminya. Kejadian itu sudah setahun berlalu, dan sudah setahun juga Minhyung menggantikan posisi ayahnya sebagai raja untuk memimpin kerajaan.
Pasca kepergian raja dan ratu, sudah tidak ada lagi yang benar-benar memperhatikan mereka.
Hal itu membuat ketiga saudaranya semakin menunjukkan rasa benci mereka kepada Renjun.
Kalau dulu akan ada ayahanda atau ibunda yang sering membantunya agar bisa ikut bermain dengan kakaknya.
Sekarang sudah berbeda, tidak ada yang membantunya agar bisa dekat dengan ketiga kakaknya, yang ada hanya semakin lama ia semakin dijauhi dan dimusuhi oleh mereka.
Tapi Renjun tidak ingin begitu memikirkan soal itu.
Tidak peduli ketiga kakaknya membencinya, ia akan terus menyayangi mereka. Ia sudah memiliki janji dengan ibundanya untuk memperhatikan ketiga kakaknya saat ibundanya pergi.
Dan Renjun tidak ingin mengecewakan keinginan dari wanita yang sangat ia sayangi, wanita yang sudah merawatnya dikala ia hampir hidup sebatang kara.
~~~
Renjun melihat sosok yang telah menggantikan ayahandanya memimpin kerajaan Altera selama satu tahun terakhir.
Pemuda itu tengah berdiri sendiri di koridor istana. Kepalanya sedikit mendongak, menatap langit dengan tatapan kosong. Jubahnya terlihat bergerak-gerak karena terpaan angin malam.
Si bungsu dengan inisiatif menghampiri kakak tertuanya.
"Kak Minhyung..apa ada masalah? Kau sedang memikirkan apa? Kalau Lelah, lebih baik isti—" suara lembut itu lebih dulu dipotong sebelum dapat menyelesaikan kalimatnya.
"Satu hal yang saat ini paling aku inginkan adalah kematianmu Renjun."
Matanya membulat, memandang sedih sekaligus tak percaya dengan hal yang baru saja ia dengar.
"Kak Minhyung.."
"Aku rasa hidupku akan benar-benar bebas jika kau mati. Tidak akan ada suara-suara darimu yang selalu menggangguku."
"Aku hanya ingin memperhatikanmu kak..seperti pesan ibunda padaku.."
"Tidak usah sok peduli. Lagipula kematian Ayahanda dan Ibunda adalah karenamu."
Renjun menggeleng kuat, matanya berkaca-kaca.
"Kau pembawa sial Renjun. Sejak kedatanganmu ke istana ini kau membawa kesialan."
"Aku tidak mungkin tega menyebabkan orang yang sudah merawatku dengan baik mati kak.." lirih Renjun.
"Omong kosong. Selama ini kau hanya ingin mengambil kekuasaan kerajaan bukan? Dengar, kau memang berhasil mengambil hati ayahanda dan ibunda. Tapi tidak dengan aku, Jeno, dan Jaemin. Jadi jangan harap kau bisa mengambil kekuasaan kerajaan ini dariku." Ucap Minhyung tajam.
"Kak Minhyung, sungguh aku tidak pernah memikirkan niat seburuk itu, apalagi kepada keluargaku sendiri."
"Tutup mulutmu! Keluarga kau bilang?! Berani sekali kau mengaku keluarga kami yang memiliki derajat tinggi sedangkan kau hanyalah anak rendahan yang memiliki sedikit nasib untung karena diangkat oleh raja dan ratu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Altera || NCT Dream ✔️
Fanfiction"Kau tak lain hanyalah orang asing disini, jaga bicaramu atau aku tak akan segan memotong lidahmu." "Kalau bukan karena janjiku kepada mendiang ayahanda dan ibunda, sudah kubunuh kau dari lama." "Sebenci itu kalian denganku? Aku juga saudara kalian...