Naresh meregangkan ototnya yang hampir kaku karena sejak 3 jam yang lalu dia fokus ke laptop ngerjain laprak alias laporan pratikum. Gimana gak pegel coba? 3 jam dia ngetik, belom lagi ada beberapa laporan yang harus ditulis tangan. Capek banget sumpah jadi anak kedokteran.
Tapi untungnya ada mbak pacar, alias Amira yang selalu menemani, jadinya Naresh ada semangat hidup buat ngerjain semua laporan, tugas tugasnya dan segala macem. Mengingat ini udah masuk semester akhir yang artinya bentar lagi mereka bakal lulus bro.
YEEESSSS.
Hari ini Naresh dan Amira menghabiskan waktu mereka di 7dream cafe, Naresh sambil nugas Amira nemenin sambil nyemangatin ya walaupun gabisa bantu apa apa sih karena Amira bukan anak kedokteran, setidaknya nugas sambil ditemenin pacar tuh moodboster banget serius.
Gak pernah ya? Hahahhaha kasian.
Kalo Amira kan anak sasindo ya jadi bisa sih dia santai dikit walaupun stress juga tapi gak sefrustasi anak kedokteran kok, ya paling Amira sekarang udah mulai nyari judul buat skripsi.
"Ah akhirnya selesai juga, gila pegel banget ini badan rematik aku lama lama." Kata Naresh sambil meregangkan otot ototnya yang kaku.
Amira tepuk tangan. "Yeeaayy proud of you. Ayok pulang nanti aku pijitin di rumah."
"Kamu mau makan lagi gak?"
"Enggak, aku daritadi udah makan banyak sambil nungguin kamu. Udah kenyang banget."
Naresh ngangguk. "Mampir ke rumah aku yok."
"Ke rumah kamu sama anak anak Tiba Band?"
"Bukan sayang, ke rumah aku rumah mama papa."
Amira kaget. "Ihh kok mendadak?"
"Sebenarnya kemarin mami telepon aku sih dia nyuruh aku pulang, tapi aku lupa ngasi tau kamu hehehe."
"Aaaa terus gimana?"
"Ya kita ke rumah aku sekarang."
"Emang di rumah kamu ada siapa?"
"Mama, sama papa, kayaknya ada bang Jeffrey sama kak Jisha juga deh tapi gatau juga sih." Jawab Naresh.
"Aku gak siap taaauuu." Kata Amira. Mendadak gini diajak ketemu camer gimana gak tremor.
Naresh terkekeh. "Hahaha kenapasih? Cuma ketemu sama mama papa aku doang."
"Cuma ketemu kamu bilang? Literally ini ketemu mama papa kamu loh. Kan panik aku."
"Gapapa kali ah mama papa aku gak gigit kok."
"Ya tapi kan malu." Cicit Amira.
"Yaampun lucu banget sih, kenapa harus malu wkwkwk."
"Nanti aku ditanyain aneh aneh."
Lagi lagi Naresh cuma bisa terkekeh denger Amira ngomong gitu. "Hahaha enggak aneh aneh kok paling nanti ditanya, Amira nanti kalo nikah sama Naresh mau indor atau outdor?"
"Ihhh apasih." Kata Amira salting.
"Yaudah ayok kita ke rumahku." Naresh siap siap mau beranjak tapi ditahan sama Amira.
"Sekarang banget?"
"Iya sayanggg."
"Bentar mau touch up dulu." Amira mulai riweh terus ngambil beberapa make up yang ada di tasnya. Naresh cuma ngeliatin sambil senyum senyum.
"Kamu kayak mau ketemu siapa aja ah." Kata Naresh.
"Kan harus cantik di depan camer, gimana aku udah rapi belom? Udah cantik?" Tanya Amira sesekali ngaca di handphonenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Radar Tiga Bandung
FanfictionTentang empat orang pemuda dengan band kebanggaan mereka. "And their other side, about twist and turns of a struggle." Ⓒoiribee, 2021 with collaboration getinthegouws and labeyrinth