"Udah sih sempet tanya tanya ke temen gua, bagus yang di gunung apa tuh ya namanya." Jevan menjeda kalimatnya kemudian ngecek hpnya untuk liat chat dia sama temennya semalam, tanya tanya tentang tempat yang bagus untuk rencana mereka kemarin.
"Di Burangrang sih katanya bagus kalo buat camping." Lanjut Jevan kemudian.
Renan berdecak. "Gausah ribet, serah lo aja dah yang penting bagus biar gak mengecewakan aja."
"Gua belum pernah mendaki anying, bingung juga." Sahut Jevan.
"Emang gak pernah kan, kalo lo pernah kita kita bertiga juga pernah kali." Haekal nunjuk dirinya, Naresh dan Renan secara bergantian.
Naresh ngangguk menyetujui perkataan Haekal. "Kita kan sehidup semati best friends forever."
"Najis bangsat." Renan bergidik.
Posisinya sekarang anak anak Tiga Band lagi lagi kumpul di ruang tengah rumah mereka, kebetulan liburan semester udah dimulai dari hari ini jadi semuanya pada nganggur dan males malesan dirumah.
Sebenarnya bisa aja mereka atur jadwal buat pulang ke rumah, kayak Jevan dan Renan misalnya kan bisa balik ke Jakarta gitu tapi katanya gamau udah terlanjur bilang ke yang cewek buat ngajak mendaki. Pulang bisa urusan belakangan jugaan liburan masih panjang banget.
"Tau bang Lukas kan?" Tanya Jevan.
Semuanya otomatis mengangguk, siapa sih di Trimatra yang gatau Lukas si pencinta alam dengan kulit item gosongnya yang gonjreng banget. Aslilah sekampus tau, doi youtuber juga btw yang ngonten kayak petualangan gitu gitu lah pokoknya.
"Tau lah yakali kagak." Sahut Haekal.
"Nah itu anaknya kan pencinta alam banget, gua sempet nanya sih kemaren kalo daerah sini katanya yang paling bagus di Manglayang sama di Burangrang." Ujar Jevan.
"Terus susahnya apa lagi? Tinggal pilih doang kan?" Tanya Renan.
"Iya emang." Jevan ngangguk. "Cuma yakin mau di daerah sini? Gamau keluar?" Tanya Jevan kemudian.
"Bener anying, maunya gua kan biar keluar gitu ya suasana baru." Setuju Haekal.
"Tapi katanya Naya kalo bisa cari yang disini aja kan? Biar dia diizinin sama mamanya." Ujar Naresh.
Renan nangguk. "Dareah sini aja dulu, lain kali kita keluar. Jadiin pengalaman juga."
"Yaudah sih, tinggal pilih aja kalo gitu mau yang di Manglayang apa di Burangrang." Kata Jevan.
"Emang bedanya apa?" Tanya Naresh.
Haekal memutar bola matanya malas. "Ya bedalah tolol dari nama aja udah beda."
"Selau bro selau." Naresh terkekeh.
"Lo pada kalo mau yang di Manglayang di lerengnya ada curug sama wisata hutan pinus. Kalo di Burangrang deketnya ada tempat outbound gitu, ada restoran juga, ada tempat wisata kebun teh sukawarna juga deket situ, sama curug layung tuh kan daerah sana." Ujar Jevan menjelaskan.
"Udah dapet cek lokasi belum?" Tanya Renan.
Jevan menggeleng. "Belum sih, rencananya entar sore gua sama Haekal berangkat."
"Yoi." Sahut Haekal mantap.
"Kalo kata gua sih di Burangrang aja enakan udah sreg gitu gua dengernya." Ucap Naresh.
"Yaudah disana aja di Burangrang. Cek lokasi dulu lo berdua, jangan lupa." Kata Renan menyetujui ucapan Naresh.
Jevan ngacungun Jempolnya mantep. "Siap bos."
KAMU SEDANG MEMBACA
Radar Tiga Bandung
FanfictionTentang empat orang pemuda dengan band kebanggaan mereka. "And their other side, about twist and turns of a struggle." Ⓒoiribee, 2021 with collaboration getinthegouws and labeyrinth