Jimin memberhentikan motornya di pinggir jalan yang tentu membuat Taehyung keheranan.
"Kenapa berhenti Jim?"
Jimin membuka helm lalu mengucapkan beberapa kata yang mampu membuat Taehyung berbinar gembira.
"Mau kesana?" Tanyanya sambil menunjuk ke arah pasar malam yang sedang ramai di seberang jalan.
Taehyung sontak turun dari motor lalu tersenyum senang, betapa pengertian sekali sahabatnya ini.
"Aku juga tadi melihat kearah situ Jim! Baru saja mau mengajakmu tapi kau sudah mengatakannya duluan, kau benar-benar peka!" Cerocos Taehyung lalu memeluk Jimin meskipun kepalanya terbentur dengan helm Jimin.
"Aw!"
Jimin hanya tertawa melihat kelakuan Taehyung, siapa suruh tidak mau memakai helm.
"Sakit ya? Yasudah ayo kita kesana." Ajak Jimin lalu memarkirkan motornya begitu saja.
Tangan Jimin ditarik oleh Taehyung sampai ke tempat ramai itu. Aroma makanan ringan yang mampu membuat siapapun tergoda, termasuk Taehyung.
"Jim beli itu ya!" Tunjuknya kearah permen gulali berwarna-warni.
"Jangan Tae, gigimu rusak makan manis-manis terus. Kau sudah manis tak perlu makan begituan lagi."
Taehyung salah tingkah dibuatnya.
"Apa-apaan kau Park." Cicitnya sambil menyikut perut Jimin pelan.
"Memang benar kan?" Tanya Jimin sambil melihat kearah wajah Taehyung yang memerah.
"Apa lihat-lihat?!"
Jimin tertawa mendengarnya, ia sangat menggemaskan kalau seperti itu.
"Apa kau malu? Tapi kan kau memang manis-- Aw!!" Teriak Jimin yang kakinya diinjak oleh Taehyung.
Taehyung segera pergi meninggalkan Jimin lalu pergi kearah toko gulali tadi.
"Noona, aku mau yang warna putih itu!"
Gadis yang berjualan itu langsung memekik gemas.
"Aw kiyowo! Siapa namamu sayang? Kenapa kau imut sekali?" Pekik gadis itu senang sambil mencubit pipi Taehyung.
"Noonaaaa!!"
Jimin yang melihat itu langsung melepaskan tangan gadis itu dari pipi Taehyung yang sekarang sudah memerah.
"Hentikan, dia kan hanya mau beli." Ucap Jimin sebal.
"Oh kau pacarnya? Yaampun posesif sekali, aku gemas habisnya melihat pacarmu."
"Noona aku bukan pacarnya! Dan aku mau beli yang itu ish." Jelas Taehyung jengkel sambil cemberut.
Gadis yang berjualan permen warna-warni itu kebingungan. Apakah namja yang satu ini katarak? Begitu lah pikirnya.
"Aku kira kau pacarnya. Dan untukmu manis, beli berapapun aku kasih gratis." Ucap yeoja itu tersenyum manis.
Hal itu membuat Taehyung senang sekali, ia meminta tiga sekaligus tanpa malu.
"Sumpah, kau membuatku malu." Sungut Jimin yang sekarang meminum cola sambil menunggu Taehyung.
"Diam kau jelek. Mumpung gratis, kan irit juga untuk dompetmu." Balas Taehyung jutek.
Saat ini juga Jimin ingin melemparkan kaleng cola yang ia pegang, dasar menyebalkan.
"Terimakasih noona!"
Mata bulat Taehyung menelisik kesana-kemari mencari tempat duduk untuk makan, akhirnya ia menangkap sebuah bangku taman yang kosong segera pula ia menarik lagi sahabatnya kesitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Refuser d'y Aller [KV]
RomanceSaling mencintai namun tak dapat bersatu karena keegoisan masing-masing pihak. Yang satu brengsek dan pandai memainkan perasaan, sementara yang satu lagi dengan kenaifan dan semua kebohongan yang tersimpan didalam dirinya. Bukankah itu serasi? ...