Jimin menggigit kukunya resah. Bagaimana bisa pesan yang ia kirimkan kepada Taehyung tidak dibaca sama sekali? Jimin menjadi khawatir.
Tidak mungkin kan tidak sehari bersamaku dia hilang?
Karena sahabatnya itu setiap hari selalu bersamanya. Seperti pergi ke kampus, pulang, makan, mengerjakan tugas, main, jalan-jalan, dan yang lainnya.
Dan lagi ini baru jam setengah dua belas siang, yang pasti Taehyung sudah berjalan pulang ke apartemennya atau bahkan sudah sampai dan tidur. Tetapi mengapa Jimin khawatir?
Apa aku telepon saja?
Terdengar suara sambungan telepon saat Jimin mencoba menelepon nomor Taehyung barusan.
"Halo Jim?"
"Hal-- YAK!! KAU KUKIRIMKAN PESAN KENAPA TIDAK MEMBALAS EOH?!" Amuk Jimin kepada orang yang dia telepon.
"Tidak usah berteriak pabbo!! Kau kalau rindu padaku tidak usah mengomel begitu! Kalau gendang telingaku pecah kau yang harus membiayai perawatan rumah sakitku!"
Apa? Kenapa anak itu tidak tahu diri sekali, tahukah dia kalau sahabat baiknya ini sedang khawatir?
"Rindu?! Aku ini khawatir padamu bodoh! Kau kan kalau ditinggal sedikit bisa hilang dicuri orang!" Dasar tidak tahu diri, sudah dikhawatirkan, malah balik marah-marah.
"Aku bukan anak kecil Jim! Aku sedang bersama Kak Namjoon."
"Ah baiklah kalau begitu, lain kali balas pesanku! Saat sedang bersamaku saja kau selalu bermain handphone, ketika aku kirimkan pesan kau tidak membalas! Maumu apa sih?"
"Jim kenapa kau menyebalkan sekali? Aku sedang makan bersama Kak Namjoon tahu! Dan asal kau tahu Park, orang-orang disini menatapku risih karena bertelepon denganmu."
Jimin hanya berdecih. Kalaupun Taehyung sedang bertelepon dengan dirinya kan bisa memelankan suara atau telepon diluar, dasar bodoh.
"Kau kan bisa mengecilkan suara, Tae. Oh ya apa ada Kak Namjoon disampingmu? Aku ingin--"
"Kau?!"
Jimin terkejut lantas spontan menjauhkan handphone itu dari telinganya.
"Hei kenapa berteriak Kim?! Bisakah kau--"
"Jim sudah dulu ya."
"Hei--"
Bip
Terdengar suara sambungan telepon terputus. Sebenarnya ada apa dengan alien aneh itu?
"Kok dimatikan?! Awas kau Taehyung." Gerutu Jimin terhadap sahabat anehnya itu.
Sementara di lain tempat Taehyung berteriak saat melihat orang yang mendapat predikat sebagai orang menyebalkan nomor satu ada di hadapannya.
"Kau?!"
Teriak Taehyung histeris seperti melihat hantu. Kenapa pula kelinci berandal ini ada disini? Bersama kawannya pula!
Jungkook yang dari tadi masuk ke restoran itu bersama Mingyu jelas kaget diteriaki begitu.
"Hei kenapa kau berteriak padaku!! Aku bukan hantu!!" Teriak Jungkook kesal kepada makhluk yang menurutnya manis tapi kasar itu.
Perutnya sudah keroncongan minta diisi, giliran masuk ke restoran ada adegan seperti ini lagi. Tak puas kah semalam sudah kecelakaan lalu sialnya ditolong dengan tidak ikhlas oleh orang itu? Sekarang malah bertemu lagi.
Jungkook mengalihkan pandangan kearah pria yang sepertinya lebih tua dari dirinya duduk berada disamping Taehyung. Apa itu kekasihnya? Kenapa juga Jungkook jadi ingin tahu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Refuser d'y Aller [KV]
RomansaSaling mencintai namun tak dapat bersatu karena keegoisan masing-masing pihak. Yang satu brengsek dan pandai memainkan perasaan, sementara yang satu lagi dengan kenaifan dan semua kebohongan yang tersimpan didalam dirinya. Bukankah itu serasi? ...