Semenjak kejadian waktu lalu, Yangyang lebih menjadi banyak diam jika sedang tidak bersama anak-anak muridnya. Ia akan sering melamun dan terkadang hilang fokus ketika diajak berbicara. Ia pun lebih suka menyendiri saat ini, terkadang jika rekan kerjanya mengajaknya untuk menyesap kopi bersama disebuah cafe, Yangyang memutuskan untuk pulang saja tidak berniat ikut.
Renjun yang mengetahui ada yang tak beres dengan sahabatnya itu terus menanyakan keadannya dan selalu mengatakan bahwa tak apa jika ingin bercerita. Tapi Yangyang hanya menggeleng dengan senyum seperti biasanya seraya berkata bahwa ia baik-baik saja. Renjun pun hanya bisa pasrah meskipun dipaksa, anak itu tidak akan pernah mau bercerita jika dirinya sendirilah yang bersedia untuk bercerita.
Tak jauh berbeda dengan Yangyang, Jaemin pun akhir-akhir ini sering tidak pulang. Mungkin lebih parah dari sebelumnya. Ia tidak akan pulang hingga 1 bulan dan mungkin lebih. Yangyang terkadang menanyakan kabar suaminya itu lewat managernya tetapi selalu dibalas bahwa pria itu baik-baik saja dan jangan khawatir. Terkadang pun tidak jawab oleh sang manager. Merasa pasrah, Yangyang pun berhenti menanyakan kabar sang suami.
Ia pulang pun biasanya dengan keadaan yang sudah mabuk tapi masih bisa mengontrol kesadarannya. Yangyang yang tau Jaemin pulang dalam keadaan mabuk langsung bergegas membantu membawa pria itu ke kamar tapi selalu ditepis oleh Jaemin dan berkata bahwa ia tidak sudi disentuh oleh istrinya. Terkadang Jaemin meracau nama Haechan yang ia tau adalah mantan kekasihnya sekaligus rekan kerja di majalah Forbes.
Yangyang selalu menahan rasa sakitnya jika Jaemin asik menyebut nama Haechan dan ungkapan rasa cinta yang begitu besar untuk pemuda berkulit eksotis tersebut. Padahal ada ia yang selalu memberikan cintanya dan kasih sayangnya hingga saat ini, meskipun tidak pernah digubris. Tapi selalu terkalahkan oleh Lee Haechan. Yangyang hanya tersenyum miris.
Ia pun berjalan di daerah Myeongdong dengan helaan nafas ringan. Sesekali akan memejamkan matanya untuk menghalau rasa lelah yang ia terima. Yangyang terus berjalan sampai ia berhenti disalah satu toko baju bayi. Ia memandang satu stell baju bayi berwarna biru dongker dengan gambar beruang ditengahnya. Yangyang tersenyum kecil, membayangkan bagaimana baju itu akan dikenakan oleh anaknya kelak. Pasti sangat menggemaskan.
Ia menyentuh kaca toko tersebut seraya tersenyum manis. Matanya pun menyorot binaran bahagia. Tanpa waktu panjang, Yangyang memasuki toko tersebut. Salah satu staff disana pun menyapa Yangyang ramah dan menawarkan bantuan.
"Aku ingin membeli baju bayi yang berada di etalase toko. Bisakah aku mendapatkannya?" tanyanya.
Staff tersebutpun tersenyum ramah dan mengangguk. Tanpa lama, staff perempuan itu langsung mengambilkan baju bayi yang diinginkan Yangyang dan memberikannya pada pemuda manis tersebut. Yangyang yang menerimanya langsung berbinar. Ada rasa haru dan bahagia ketika menyentuh baju tersebut. Bayang-bayang bayinya akan memakai baju ini terbayang dibenaknya. Anaknya dan juga suaminya, Na Jaemin.
"Aku ingin ini. Tolong bungkuskan ya dan satu pasang kaos kaki ini" ujar Yangyang seraya mengambil satu pasnag kaos kaki berwarna baby blue. Staff tersebut pun mengangguk dan menghitung belanjaan Yangyang.
Ia pun tak sabar untuk menyimpannya di lemarinya. Mungkin jika Jaemin sudah bisa mencintainya, ia akan membuat keturunan bukan? Yangyang berharap seperti itu. Satu bungkus perlengkapan baju bayi pun sudah ia terima dan Yangyang pun berterima kasih setelah membayarnya. Ia pun meninggalkan toko baju bayi tersebut dengan senyum bahagia yang begitu terpatri dari wajah manisnya.
-ONE SIDE-
Tepat tengah malam, Yangyang baru saja menyelesaikan menilai gambaran dari anak muridnya. Ia menatap lembaran demi lembaran gambar lucu tersebut. Terkadang ia terkekeh geli melihat gambar anak muridnya. Lucu sekali. Ia pun merapihkan gambaran tersebut dan memasukkannya kepada map yang biasanya ia bawa untuk menyimpan berkas anak muridnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Side [JAEMYANG]✔️
FanfictionCinta satu sisi itu memang menyakitkan, apalagi kau tau bahwa orang tercintamu masih menyimpan rasa dengan mantan kekasihnya. Liu Yangyang merasakan hal tersebut, bagaimana sakitnya ketika sang suami tidak pernah melihatnya dan tak balik mencintainy...