Ashes || 1

2.2K 147 11
                                    

"Jika cinta membuat seseorang hidup, maka perbanyaklah cinta, tapi bukan berarti kamu harus mencintai dua orang dalam satu hati."

Gulf bergumam dengan jemarinya yang lincah mengetik setiap alfabet dan otaknya terus bekerja merangkai setiap kata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gulf bergumam dengan jemarinya yang lincah mengetik setiap alfabet dan otaknya terus bekerja merangkai setiap kata.

Sebagai seorang penulis, Gulf memang sangat ahli dalam membuat cerita, entah itu romance, action atapun fiksi dia bisa mengarangnya dengan mudah.

Sekarang ini dia sedang menulis sebuah novel romantis di salah satu aplikasi online yang cukup terkenal.

Dia memiliki banyak pembaca yang menyukai karyanya yang artinya sudah banyak orang yang dia buat jatuh cinta secara tidak langsung.

Entah kenapa dia sangat pandai dalam membuat novel romantis, padahal dia sama sekali tidak pernah terlibat ataupun merasakan hal romantis satu kalipun dalam hidupnya, tapi bukankah hal itu wajar?.

Sebagi Contoh saja, ada seorang yang pandai menjadi pawang buaya, bukan berarti orang itu harus berkencan dengan seekor buaya hanya karena seorang wanita sulit untuk di atur. Benar bukan? Itu sangat sederhana.

[Kapan kau menyelesaikan tulisanmu?.]

Sebuah pesan masuk ke dalam Ponselnya, Gulf menghela nafas ketika mengetahui siapa yang mengiriminya pesan.

Akhir-akhir ini dia sering di teror oleh seorang penerbit yang menginginkan karya miliknya, padahal dia baru saja

[Aku belum menyelesaikannya.] Gulf membalas pesan itu dan langsung mematikan ponselnya.

Gulf langsung menutup laptopnya, entah kenapa moodnya tiba-tiba memburuk.

Dia menunduk melihat jam tangannya, ternyata sudah pukul dua siang pantas saja hari semakin panas.

Gulf menatap ke depan melihat Sekumpulan orang yang sedang asyik melawan terik matahari sambil memperebutkan si kulit bundar, Ya. Mereka sedang bermain sepak bola.

Gulf sedang ada di pinggir lapangan sebuah universitas di mana dia pernah berkuliah dulu.

Dia datang untuk bertemu dengan seorang junior untuk mencari referensi untuk ceritanya.

"Phi Gulf."

Seorang laki-laki di tengah lapangan melambaikan tangan padanya, Gulf tersenyum dan membalas lambaian tangan itu.

Nama laki-laki itu adalah Type, seorang mahasiswa dari fakultas olahraga semester akhir.

"Sawadeekhap phi."

Type memberikan Wai pada Gulf dan juga langsung di balas oleh Gulf.

"Sudah selesai?."

Type mengangguk, Gulf memberikan sebotol air mineral pada Type yang langsung di terima olehnya.

"Jadi ada yang bisa aku bantu?."

Gulf langsung menanyakan beberapa pertanyaan, Type menjawab dan juga menjelaskan apa yang ingin Gulf tau mulai dari bagaimana cara mencari startegi yang paling mutakhir dan sebagainya.

ASHES [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang