Suara burung terdengar bersautan, sosok berjubah putih itu menatap langit yang membiru, tiupan angin membuat pepohonan di sana berayun seperti tengah menari, sejuk dan juga tenang.
Sosok itu adalah Denis. seorang malaikat pemburu yang mendapatkan tugas untuk memusnahkan apa yang membuat kehidupan tidak selaras.
Matanya menatap dua orang yang tengah terbaring di atas kasur. Dua hari sejak Denis menyelamatkan mereka ketika keduanya jatuh ke dalam air, mere belum juga bangun.
"Kenapa aku harus melakukan ini, sangat menjengkelkan, tapi aku tak tega."
Denise berniat keluar tapi baru satu langkah dia melangkah tiba-tiba dari belakang sebilah pisau ter todong ke lehernya.
"Kenapa kau ada di sini?."
Ternyata seseorang yang menodongkan pisau adalah Mew. Dia menatap tajam laki-laki yang membelakanginya itu.
Denis hanya mengangkat sudut bibirnya meremehkan lalu dia memukul tangan Mew hingga pisau itu terlepas dan berbalik.
"Kumpulkan energi mu dulu sebelum ingin membunuh ku."
Mew memegang dadanya lalu duduk kembali di pinggiran kasur, matanya masih menatap tajam laki-laki di depannya tapi dia ingat sesuatu.
"Gulf.. kemana dia." Panik Mew.
"Di belakang mu bodoh." Kesal Denis memutar matanya kesal.
Mew langsung memutar tubuhnya dan mengecek apa Gulf baik-baik saja, tapi saat dia mengguncang tubuhnya Gulf tidak bangun.
"Apa yang kau lakukan padanya?." Tanya Mew marah karena dia yakin yang melakukan hal ini pada Gulf adalah orang yang ada di depannya.
"Bukan aku yang melakukannya tapi dia menggunakan energi iblis sehingga energi malaikat nya bertabrakan, dia akan sadar hari ini atau tidak besok lagi pula kalian berdua sudah tidur selama dua hari."
"Dua hari?." Gumam Mew
"Istirahat lah. Kalian akan tinggal di sini sementara waktu, para iblis sekarang sedang menggila dan jika kalian keluar dalam keadaan sekarang aku pastikan kalian akan mati." Denis memperingatkan.
"Kenapa?."
Denis berdecih karena malaikat di depannya itu ternyata tidak mengetahui apa-apa.
Mew mengangguk paham mendengar penjelasan dari Denis, dia sebenarnya belum tau kenapa para iblis datang pada Gulf dia hanya tau bahwa Gulf memang di takdirkan lahir untuk mati, ya seperti itu saja.
"Baiklah aku pergi dulu."
Denis berjalan keluar tapi baru saja sayapnya membentang suara seseorang menghentikan nya.
"Kenapa kau membantu kami, padahal jelas-jelas kau menyerang dan menghunuskan anak panah mu pada ku."
"Kau tau siapa aku Mew, jadi kau tak perlu bertanya kenapa."
Satu kepakan sayap langsung membuat Denis hilang dari pandangan Mew.
Seperti apa yang di katakan Denis ternyata benar Gulf sadar esok harinya, awalnya Gulf tak ingat dengan apa yang terjadi dia bilang dia hanya ingat mereka mengalami kecelakaan lalu dia bermimpi memiliki sayap, tapi sebenarnya itu nyata dan buka mimpi.
"Seperti yang ku duga." Denis datang dan membawa sesuatu.
Ketika dia masuk ke dalam rumah Gulf menatap panik dan menunjuk Denis dengan mata melotot.
"Dia.. dia yang sudah membuat kita mengalami kecelakaan."
Ketika Gulf bangun dan ingin menyerang Mew langsung menghentikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASHES [TAMAT]
Fantasy[YUK FOLLOW SEBELUM BACA] warning !! BXB Gay Boys Love 18+ Cerita ini terinspirasi dari drama Goblin, Dom At your servis, Hwayughi, love writer. ...... Ketika kehidupan adalah alasan untuk mati