Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya datang. Pagi ini Gulf sudah berada di vihara, tempat dimana akan di laksanakan acaranya Merit untuk series boys true love.
Suasa vihara cukup ramai karena para fans dari para aktor yang datang untuk sekedar melihat ataupun ikut berdoa.
"Sawadeekhab." Dua orang laki-laki berjalan mendekat dan memberikan salam pada Gulf.
"Ah.. sawadeekhab." Gulf memberikan Wai pada keduanya.
Mereka berdua adalah Off dan Gun yang akan menjadi pemeran utama dari series Boys true love. Sebenarnya ada satu lagi pemain yaitu Tay yang sekarang masih sibuk menyapa para fans nya.
"Akhirnya aku bisa bertemu dengan penulis favorit ku." Gun memegang tangan Gulf dengan gemas nya.
"Aku juga senang." Gulf membalas genggaman tangan Gun.
"Gun sering menceritakan tentang novel mu, bahkan dia sering membawa novelnya kemana-mana dan saat break syuting dia akan membaca novel itu tanpa mau di ganggu." Jelas Off langsung mendapatkan pukulan dari Gun karena malu.
"Oh sungguh?." Tanya Gulf sedikit tidak percaya karena ternyata banyak yang menyukai karya nya.
"Ya .. maka dari itu ketika dia mendengar pembukaan casting untuk novel mu dia langsung mengajakku dan juga Off. Gun bilang cerita ini sangat bagus dan dia ingin ikut ambil adil dalam series nya." Ujar Tay menghampiri mereka.
"Sawadeekhab." Tay memberikan Wai pada Gulf.
"Sawadeekhab."
"Perkenalkan nama ku Tay tawan." Tay mengulurkan tangan nya untuk menjabat tangan Gulf.
"Aku tau." Jawab Gulf membalas uluran tangan Tay.
"Chingoo?."
"Tentu saja kalian bertiga adalah aktor-aktor terbaik di Thailand, siapa yang tidak tau kalian. Aku sangat senang series ini di bintangi oleh orang-orang hebat." Puji Gulf menatap ketiganya.
"Aoo... Aku juga senang bisa bekerja sama dengan mu, penulis favorit ku." Gun lagi-lagi memegang tangan Gulf gemas membuat Tay dan Juga off menggelengkan kepalanya heran.
Tak lama acara merit akan di mulai, semua pemain dan juga Crue berkumpul begitu juga dengan Gulf yang berdiri tepat di samping produser.
Mereka semua memulai acara dan mulai berdoa dengan khusu meminta semoga semuanya berjalan dengan baik.
Setelah acara merit selesai para pemain sedikit berbincang dan menyapa para fans nya begitu juga Dengan Gulf.
Hal itu tentu tak lepas dari pengawas Mew, laki-laki itu menatap Gulf dari kejauhan memastikan Gulf baik-baik saja.
Waktupun terus bergulir akhirnya semua acara selesai, satu persatu pemain dan juga para Crue pergi meninggalkan vihara begitu juga dengan para fans.
Gulf menatap Mew yang tengah duduk di atas tembok belakang vihara di mana tidak akan ada orang yang bisa melihatnya.
Dia melambaikan tangannya meminta Mew untuk turun, Mew yang mengerti langsung turun dan berjalan mendekat.
"Apa kita bisa pulang sekarang?."
Gulf menggeleng kan kepalanya, dia menarik tangan Mew dan membawanya masuk ke dalam vihara
"Apa yang kau lakukan, aku tidak ingin masuk." Mew memberontak tapi Gulf terus menari Mew.
Di dalam sudah ada seorang Budha yang duduk tepat di tengah vihara, Mew yang awalnya memberontak langsung terdiam.
"Bisakah kita pergi saja." Bisik Mew pada Gulf.
"Tidak sebelum kita meminta berkat." Gulf membawa Mew lebih dekat.
"Tekuk kaki mu." Titah Gulf dan Mew langsung melakukannya.
Di depan biksu Gulf menyimpan persembahan nya, dia mengatupkan kedua tangannya begitu juga Mew yang terus menerus di minta untuk mengikuti semua yang Gulf lakukan.
Keduanya bersujud beberapa kali lalu Gulf meminta Mew untuk memberikan persembahan itu pada biksu.
Setelah itu mereka kembali duduk dengan kaki menyamping mengatupkan kedua tangannya untuk mendapatkan berkah.
Setelah selesai mereka langsung keluar tapi baru saja mereka sampai di pintu keluar biksu itu memanggil mereka.
"Anak muda." Panggil biksu itu membuat Gulf dan juga Mew la langsung berhenti .
"Semua takdir telah di tulis dengan rapih, sekeras apapun berusaha kalian tidak akan bisa mengubahnya."
Gulf berhenti sejenak mencoba untuk mencerna ucapan biksu itu tapi Mew langsung menarik tangannya dan pergi.
Di perjalanan Mew dan juga Gulf sama sekali tidak ada percakapan apapun, mereka hanya diam dengan pikiran masingmasing sampai di mana Gulf merasa bosan.
"Mew bisakah kita pergi ke suatu tempat?."
"Kemana?."
"Bagaimana dengan pantai?."
Tanpa mengatakan apapun Mew langsung memutar balik mobilnya menuju tempat yang Gulf inginkan.
Waktu mulai senja dan saat mereka sampai ternyata matahari mulai terbenam.
Karena antusias Gulf langsung keluar dari mobil dan berlari menuju pantai berbeda dengan Mew dia hanya berjalan mengikuti Gulf dari belakang.
Karena lelah Gulf langsung duduk di pinggir pantai, mata coklatnya menatap matahari yang terus turun seperti tenggelam ke dasar laut.
"Ketika aku melihat matahari terbenam aku jadi yakin bahwa waktu berjalan begitu cepat." Gulf tersenyum tangannya terulur mencoba untuk menghentikan matahari itu agar tidak tenggelam lebih dalam.
Paham dengan apa yang dia di inginkan laki-laki di sampingnya, Mew menjentikkan jarinya dan waktu seketika berhenti.
Senyum lebar terukir di bibir Gulf, dia merasa puas ketika melihat matahari itu tak lagi turun.
"Mew." Panggil Gulf.
Mew hanya diam dan mendengar apa yang akan di katakan Gulf selanjutnya.
"Kau dengar apa yang biksu itu katakan?." Tanya Gulf.
"Ya."
"Dia bilang takdir tak bisa di ubah, bagaimana menurut mu?." Tanya Gulf lagi tapi kalo ini Mew hanya diam.
"Melihat apa yang terjadi belakangan ini aku rasa takdir ku adalah untuk mati." Gulf tersenyum lebar.
"Apa aku benar?." Gulf menatap wajah Mew.
"Tidak." Jawab Mew masih menatap lurus matahari itu.
"Heyy Mew kenapa kau sangat seri.."
"Ayo kita pulang." Potong Mew sebelum Gulf menyelesaikan ucapannya.
Mew menjentikkan jarinya matahari itu tenggelam dengan cepat begitu juga waktu menunjukkan sebagai mestinya.
"Dasar malaikat gila." Gerutu Gulf kesal.
Sebelum pergi dia menatap ujung lautan di mana matahari itu sudah hilang bak di telan lautan.
"Hey Mew.. aku sama sekali tidak ingin merepotkan mu, jika benar aku harus mati seperti nya itu akan lebih baik."
...
TBC..
Sedikit demi sedikit semoga ceritanya bisa sampe tamat..😂😂 kadang author tuh suka labil nggak namatin cerita dan malah bikin cerita baru.
Perasaan ada tiga cerita yang di tarik lagi 😂 maafkan aku yang labil.
BTw di atas ada adegan Mew yang membungkuk ke biksu kan. Inget apa artinya toleransi. Itu aja sih. Semoga semuanya nggak mempermasalahkan adegan itu, kalopun ada nanti author ganti jadi lebih baik.
25 Januari 2023.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASHES [TAMAT]
Fantasy[YUK FOLLOW SEBELUM BACA] warning !! BXB Gay Boys Love 18+ Cerita ini terinspirasi dari drama Goblin, Dom At your servis, Hwayughi, love writer. ...... Ketika kehidupan adalah alasan untuk mati