1

44 3 0
                                    

"Walaupun dunia gak memperlakukan lo dengan baik, lo harus tetap baik kesemua orang. Buktikan kalo dunia yang jahat masih memiliki penghuni yang baik"
- Devaro Ashaka -

-----------------------------------------------------------

☁☁☁

Devaro Ashaka, remaja laki laki berumur 18 tahun. Sosok laki laki yang dingin dan cuek tentang. Dia tinggal diKalimantan bersama Tante, abang dan adiknya.

Dia kini hanya sendiri, orang tuanya yang sudah meninggalkannya sejak lama. Sang ibu yang meninggal dunia sejak ia bayi, dan sang ayah yang tega meninggalkannya begitu saja.

Sasha Zavinka, si perempuan cuek, berkulit putih dan tinggi. Sifatnya yang cuek seketika luluh ketika ia bersama Varo, entah apa penyebabnya. Anak pertama dari 3 bersaudara, berumur 16 tahun dan duduk dibangku SMK. Ia tinggal di Bogor bersama keluarga kecilnya.

Riska Ratahoulie, perempuan yang bacot dan paling suka dengan hal berbau mobile legend. Dia adalah musuh Varo, bagaimana tidak setiap sedang call atau chat Riska pasti menistakan Varo. fyuhh memang mereka berdua ini ada ada saja.

Rafif Ravekan, sahabat Varo yang yang juga dingin ke semua orang. Namun berbanding tebalik jika kepada Varo, dia akan menjadi pribadi yang gampang khawatir, berisik sama halnya dengan Sasha.

Laka Rodigro, abang kandung Varo. Laki laki yang keras kepala dan pemarah. Dia selalu marah kepada Varo tanpa alasan yang jelas namun dibalik sifatnya itu terdapat sifatnya yang penyayang, hanya saja Laka terlalu gengsi untuk menunjukkannya.

☁☁☁

"oke bismillah, mulai"
dan aku memulai untuk menuliskan cerita yang berisi keseharian seorang Varo.

Detik demi detik berlalu, dan cerita pun sudah setengah jadi. Aku memutuskan untuk beristirahat sejenak untuk sekedar mengambil beberapa camilan dan segelas susu.

"Mah, waffer ku yang ada dikulkas mana yaa??"

"Oh itu tadi dimakan sama ade" teriak mama dari arah dapur

fugh kok?? arghhh kesel bangett gasii. Tapi ya sudahlah udah terlanjur juga mau diapain lagi. Mau marah rasanya juga percuma dan tidak akan mengembalikan camilanku menjadi utuh.

Kaki ku melangkah dibawa teriknya sinar matahari hanya untuk membeli beberapa camilan diwarung sebelah rumah untuk menemaniku melanjutkan cerita yang sedang ku buat itu.

☁☁☁

Author pov

Siang ini, Varo lagi dan lagi menelfon Sasha hanya sekedar untuk menceritakan tentang kesehariannya. Dengan sangat antusias mereka banyak bercerita tentang masalah pribadi yang dialami oleh masing masing pihak.

Mereka bercerita tak kenal waktu, mati lampu dan hujan petir pun tidak menjadi alasan mereka untuk tidak bercerita bersama.

Varo menghelakan nafasnya. "Sha, gua kangen sama nenek. Gua kangen dimasakin tempe goreng, gatau kenapa kalo dia yang buat rasanya jauh lebih nikmat dari yang dibeli diluaran sana" sambil menatap sendu jendela kamarnya.

DEVARO ASHAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang