13

15 1 0
                                    

"Siapa dia?"
- Sasha Zavinka -

-----------------------------------------------------------

Setelah selesai melaksanakan shalat isya, Varo menggunakan kemeja flanelnya dan langsung beranjak keluar kamar kemudian menguncinya, tangan kirinya menyambar kunci motor yang berada diatas lemari.

Varo sangat buru buru karena semua teman temannya lebih dulu berangkat menuju cafe tempat biasa mereka berkumpul.

30menit kemudian Varo sampai dan langsung masuk kedalam cafe, "Va!!" suara Christ memanggil Varo yang tampak kebingungan mencari keberadaan mereka.

Saat Varo melihat Christ yang sedang mengkat satu tangannya, ia langsung menghampiri teman-temannya dan duduk dibangku kosong sebelah Fidel.

"Lo semua gak pesen?" tanya Varo

Fidel menengok ke arah Varo, "Nunggu lo" ujarnya.

"Yauda pesen," Varo berdiri dan menengok ke kanan kekiri mencari waiters, saat ia mendapati satu waiters yang sedang berjalan ia langsung memanggilnya. "Mba, sini"

Merasa ada yang memanggilnya, waiters itu langsung berjalan menuju tempat Varo dkk duduk.

"Malam kak, ada yang bisa saya bantu?"

"Lo semua mau apa?" Varo membuka daftar menu yang diberikan oleh mbak waiters tadi,

"Gue Redvelvet latte, roti bakar keju coklat" ujar Varo dan menggeser daftar menu kearah Fidel.

Fidel meraih daftar menu tadi dan membacanya sebentar, "Gue ice Cappucino aja".

"Gue, Raka, Christ samain kaya Varo aja" ucap Satya pada mbak waiters yang sedang mencatata pesanan mereka itu.

"Lo apa Bim?"

"Samain Fidel aja"

Setelah selesai mencatat semua pesanan, mbak waiters membacakan ulang pesanan mereka "Sudah?  4 Redvelvet, 2 ice cappucino, sama 4 roti bakar keju coklat"

Mereka semua mengangguk,

"Ditunggu ya kak, untuk pembayaran bisa langsung ke kasir didepan. Terimakasih"

Setelah waiters tadi pergi menjauh dari tempat mereka duduk, Satya memukul keras meja yang ada dihadapannya guna meramaikan suasana yang kini sangat sunyi

Brak!

"Bangsat" ujar Varo terkejut, bagaimana tidak suara pukulan yang dihasilkan Satya sangatlah kencang.

"Lu tolol apa gimana sat? Lo liat sekeliling lo, pada ngeliat kearah kita"

Satya yang kini ditatap sinis oleh teman temannya hanya bisa tersenyum dan cengengesan, "Udah ah jangan nantap gue kyk gitu, mending login yok"

Tanpa menjawab perkataan Satya, Varo dan lainnya langsung menyambar ponselnya yang semula berada dimeja dan membuka aplikasi Mobile Legend.

☁☁☁

Kini Sasha dan Areksa sudah berada di taman kota, jauh dari ekspetasi Sasha ternya taman kota sangat ramai oleh pengunjung. Banyak lampu warna warni yang menambah kesan menarik.

DEVARO ASHAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang