"Raganya utuh, namun batinnya hancur "
- Author ------------------------------------------------------------
Kini ketiga gadis itu sudah kembali memasuki wilayah sekolah, mereka membuka crewneck dan cardigan yang masih menempel ditubuhnya.
Ella dan Arny berjalan menuju aula sekolah, karena jam pelajaran akan dimulai 30menit lagi. Tapi tidak buat Sasha, ia berjalan menyusuri koridor sekolah saat ia ingin menaik kelantai atas yang terdapat kelas Areksa, tangannya dicekal oleh seseorang.
"Lo nyari gue?" ucap Areksa,
Sasha terkejut dan hampir terjatuh namun dengan cepat ia menahannya, "Iya, ni buat lo" ucap Sasha sembari memberikan Areksa sebuah kantonh berisikan makanan yang tadi ia beli.
Areksa menundukkan kepalanya, melihat apa yang Sasha berikan. "Kan gue bilang gausa lo batu banget" ucap Areksa dan menatap Sasha sangat dalam.
"Udah gapapa nih terima aja" tangan Sasha meraih tangan Areksa yang satu lagi dan menyangkutkan plastik berisi makanan disela sela jari Areksa.
Sasha menatapnya sebelum pergi dari tempat itu. Areksa terdiam menatap kepergian Sasha.
Sasha berjalan menuju aula sambil sesekali memaikan roknya. Tangan Sasha terasa sangat dingin saat ini, nafasnya pun memburu.
"Kenapa sih kak, tatapan lo kayak nyiratin bahwa lo punya perasaan ke gue."
"Apa cuma gue aja sih yang kegeeran?" tanya Sasha pada dirinya sendiri.
Sasha memejamkan matanya, "Tapi tadi dia natap gue dalem banget ke gue maksudnya apa coba?"
Sasha menghentikan langkahnya, "Masa iya dia suka sama gue? kalo dia nembak gur gimana?"
"Tauah mending gue nyamperin Ella sama Arny" ucapnya dan langsung berlari menuju aula tempat keberadaan Ella dan Arny.
Hosh.. Hosh..
Sasha ngos-ngosan karena berlari, Arny dan Ella yang melihat itu tampak kebingungan.
"Lo kenapa si met? sampe ngos-ngosan gitu" tanya Arny yang kini sedang mengerutkan keningnya karena kebingungan.
Sasha menggeleng, "Ga, gapapa" ia duduk disamping Arny dan langsung menyender ke bahu Arny,
Baru saja Sasha menutup matanya, bel masuk berbunyi.
Kringg!! Kringg!!
"Sial" umpat Sasha.
Ella dan Arny bergegas dan mengambil tasnya yang tergeletak itu, sedangkan Sasha kini ia sedang merebahkan tubuhnya.
Ella menengok kearah Sasha, "Woy, ayo masuk kelas anjir malah tidur" Ella menggoyakan kedua kaki Sasha agar Sasha terbangun.
"Cape anjir ah," jawab Sasha,
"Yauda gue tinggal, bye"
Mendengar Ella berkata seperti itu, sontak Sasha langsung bangun dan menghampiri kedua sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVARO ASHAKA
Teen Fictionini tentang kehidupan anak laki-laki yang selalu terlihat baik baik saja dan tersenyum lebar dihadapan banyak org. Tentang anak laki-laki yang ingin menyerah, namun ada secercah harapan yang selalu membayanginya. Tentang seorang anak lelaki yang ha...