20

31 1 3
                                    

"jadi ketika semesta maunya mereka berpisah, berarti tiap detik yg akan datang kemudian akan jadi masa depan yg tidak akan berpisah dengan kenangan"
- Sasha Zavinka  -

-----------------------------------------------------------

Kala itu..

Boyy

Dev:
"Fif, nenek sakit. Dia masuk icu"

Boyy:
"Innalillahi, sakit apa Va?"

Dev:
"Covid"
"Sumpah gue mau nangis Fif"
"Gue gak tega liat nenek didalem sendirian"

Boyy:
"Lo perbanyak doa Va, minta sama tuhan kesembuhan buat nenek"
"Gua yakin nenek pasti sembuh"

Setelah membaca pesan dari Rafif, Varo langsung mematikan ponselnya dan memasukkannya kedalam kantong celananya. Ia pergi ke musholla yang ada dikawasan rumah sakit dan langsung berwudhu karena waktu Dzuhur sudah tiba.

-

Boyy

Boyy:
"Nenek gimana Va?"

Dev:
"Alhamdulillah kata dokter nenek membaik, Fif"
"Abis ini gue mau nyuapin nenek makan"

Boyy:
"Alhamdulillah ya Allah, titip salam buat nenek ya Va"
"Nenek pasti sembuh kok, pasti"

Dev:
"Nenek pasti sembuh kan Fif?"
"Nenek bakal ada terus buat gue kan?"

Boyy:
"Pasti Va, nenek pasti sembug gua janji"

Varo menerima nampan berisikan makanan yang dibawa seorang suster yang hendak masuk kedalam ruangan sang nenek , "Biar saya aja yang nyuapin nenek ya sus?" tanya Varo

Perawat itu tersenyum dan mengangguk menyodorkan nampan berisi makanan itu pada Varo,

"Kalo udah, taro diatas nakas aja ga de. Nanti saya yang bereskan" ujar Perawat itu

"Baik sus, terimakasih"

Varo membuka perlahan pintu ruangan sang nenek, ia meletakan nampan berisi makanan diatas naka sebelah bed sang nenek.

Sang nenek tampak sedang tidur, wajahnya sangat tenang dan tentram. Ia sedikit menggoyangkan pergelangan tangan sang nenek agar bisa membangunkannya,

"Nek, makan dulu ya. Varo suapin"

Saat sang nenek sudah membuka kedua Matanya, Varo membantu sang nene untuk menyamankan posisinya.

Entah mengapa selama makan, sang nenek selalu menatap manik mata Varo, Varo yang menyadari itu ia langas mengalihkan pandangannya ketempat lain.

Sampai selesai makan pun tatapan sang nenek tak terputus sedikitpun, namun Varo tetap tak berani menatap sang nenek kembali.

"Nah, udah. Nenek tidur lagi aja ya Varo jagain kok tenang aja"

Neneknya mengangguk pelan dan langsung menutup kedua matanya, Varo mengusap' pergelangan tangan sebelah kanan milik nenek.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEVARO ASHAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang