"Gue gak minta lo selalu sabar ngehadapin gue deus. Satu yang perlu lo inget gue bisa manis kalau baik tapi,gue bisa sinis kalau di usik"-asmara maheswara-
.....................
Geo masih di depan gereja. Lelaki itu mencoba menenangkan diri kali ini,hatinya merasa risau dengan masalah yang harus ia hadapi.
Setelah merasa sedikit tenang,geo langsung menuju parkiran untuk langsung menemui abi yang menyuruhnya untuk datang di cafe katerina.
Sedangkan di satu sisi,asmara berjalan mendekati abi yang ternyata sudah tahu akan kedatangannya.
"Tambah cantik aja lo lama gak ketemu"
Asmara hanya tersenyum menanggapi,dirinya tahu ini sebagian permulaan sebelum ketegangan di mulai.
"Jadi gimana pacaran sama geo?"tanya abi sambil meminum minumannya.
"Kita sama sama support satu sama lain. Selalu ngingetin kalau di antara kita ada yang salah jadi sama sama ngerti satu sama lain"
Abi mengangguk sampai orang yang sedang mereka bicarakan datang.
"Sorry lama"
Abi menatap geo dan asmara bergantian "masalah ini gak buat lo berdua menjauh kan"
"Enggak"jawabnya bersamaan. Abi hanya percaya sebelum membahas ke intinya.
"Jadi gue minta lo jujur sekarang asmara. Dari pada nyebarin konflik yang belum ada titik terangnya"
"Gue gak ngehianatin zavior atau apalah yang kalian pikirin. Gue cuma--ngelindungin lo sama geo"
Asmara harus melawan waktu untuk segera jujur dengan yang lain seperti apa yang di omongkan keenan waktu itu.
"Maksudnya"
"Gue gak bisa milih bang,lo ataupun geo nantinya orang yang bakal di celakain deus kalau gue jujur sama polisi tentang dia"
"Jadi mau lo apa sekarang"tanya abi.
"Gue gak tahu. Argo nyiapin permainan baru karna geo udah nonjok dia waktu itu"jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEOMETRI
Teen FictionNamanya Geometri kerap di panggil geo. Seperti halnya materi pembelajaran matematika,geo orang yang tegas,gak suka di bantah tapi jika sudah menyangkut jati diri geo selalu nomor satu di hati semua orang namun,tidak dengan satu orang. Dia bukan ketu...