Happy reading!!
.
.
.
Mobil mewah Lexus LM350h berhenti tepat di depan pintu masuk gedung salah satu perusahaan terbesar itu. Dengan cekatan, sang supir segera keluar dan membukakan pintu untuk sang majikan. Sontak barisan para penjaga menunduk hormat menyambut kedatangan sang nyonya besar.
Irene, salah satu wanita yang selalu digelari sebagai perempuan paling beruntung tersebut tersenyum manis dan melangkahkan kakinya memasuki perusahaan milik keluarganya. Baru saja masuk, berbagai sapaan dan hormat dari para karyawan ia terima. Seolah berpapasan dengannya tanpa memberi hormat adalah salah satu pelanggaran disini.
Kedatangan mendadak dari nyonya besar Atmawijaya ini mengundang banyak tanya dari para karyawan. Tak biasanya Irene berkunjung, bahkan dapat dihitung dengan jari. Bukannya tak peduli dengan segala perkembangan perusahaan namun, semua orang tahu bagaimana sibuknya Irene mengurus segala kegiatan sosial yang seakan sudah menjadi bagian dari kehidupannya.
Langkah Irene perlahan membawanya memasuki salah satu lift khusus menuju ruangan CEO perusahaan. Akses khusus yang hanya bisa dimiliki anggota keluarga Atmawijaya tersebut. Disampingnya berdiri senantiasa sang bodyguard meski Irene sendiri tak meminta untuk selalu dikawal seperti ini.
" Selamat siang" sapa Irene.
Mina, sekretaris anaknya yang awalnya sibuk dengan pekerjaannya, tersentak kaget begitu tiba-tiba melihat ibu dari sang atasan sudah berdiri di hadapannya. Sontak gadis tersebut berdiri dan membungkuk hormat.
" Selamat siang juga nyonya" balasnya.
" Jeka ada di ruangannya?"
" Ada nyonya"
Irene hanya mengangguk dan tersenyum tipis kemudian langsung memasuki pintu ruang kerja sang anak tanpa mengetuk atau menunggu ijin dari sang sekretaris.
***
Guratan-guratan yang bermunculan itu cukup menunjukkan bagaimana seriusnya pria muda dibalik meja kerjanya mengerjakan tumpukan dokumen di depannya ini. Sesekali decakan sebal akan terdengar tatkala ada kesalahan kecil yang ia temukan. Sudah berjam-jam lebih berlalu dan ia masih tetap dalam posisi yang sama, duduk dengan penuh wibawanya pada kursi kebesaran miliknya.
Suara pintu ruangannya yang tiba-tiba dibuka membuat Jeka berdecak.
" Mina, bukankah sudah saya ingatkan untuk selalu mengetuk pintu terlebih dahulu" suara dingin milik Jeka memecah keheningan yang sedari tadi menyelimuti ruangannya.
" Apa itu juga berlaku untuk mama?"
Dahi Jeka mengernyit bingung sebelum akhirnya ia mendongak dan mendapati sosok sang mama telah berdiri di depannya. Irene merotasikan matanya malas melihat Jeka yang terlalu fokus, lihat, bahkan meja kerjanya kini sudah penuh akan lembaran-lembaran kertas.
" Mama, hei, sudah lama datang?" Jeka segera beranjak dari tempatnya, menghampiri Irene dan memeluk wanita paruh baya tersebut.
" Baru aja ini" jawab Irene, diusapnya punggung lebar sang anak. " Sibuk banget anak mama kayaknya, sampai mukanya kusut gini" tangan Irene menelusuri wajah lelah Jeka, ibu jarinya mengusap lingkaran hitam dibawah mata anaknya. Jeka hanya tersenyum kecil, tanpa dijawab pun sepertinya Irene juga sudah tahu jawabannya. Pria tersebut kemudian menuntun sang ibu untuk duduk di sofa dalam ruangannya.
" Mama ada apa tiba-tiba datang ke sini?" tanya Jeka memulai obrolan.
" Nggak boleh memang mama ke sini? Butuh ijin kamu dulu gitu baru bisa datang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
A SCANDAL WITH MY CEO
Fanfic[ On Going ] Jekanandra, seorang CEO dengan segala kesuksesan yang melingkupinya di usia muda, tak sengaja bertemu dengan Caramel, gadis bertubuh mungil dengan rambut pirang dalam kondisi mabuk. Dilain sisi desakan dari keluarganya untuk segera men...