5

26 7 0
                                    

Hello, Happy reading......

Setelah di antar pulang oleh Kakak tingkatnya tadi Zahra langsung masuk kekamarnya dan merebahkan dirinya di atas kasur yang empuk itu. Ia juga berpikir kebetulan sekali dirinya bisa bertemu Naufal di jalanan.

Dan yah, Zahra menyadari kondisi rumahnya yang sepi ia hanya tinggal sendiri dirumah yang cukup besar itu. Tadi kenapa tidak main saja di rumah Aris, pikirnya.

" Hahhh sepi banget hidup gue." Ujarnya sambil menghela nafas.

Lalu pandangannya tertuju ke arah foto yang ia pajang di dekat meja belajarnya. Zahra menatap lama foto itu, foto dimana dirinya sedang tersenyum lebar dengan seorang perempuan yang sudah berumur sambil memeluk dirinya. Ya, perempuan itu adalah budhe Sarah, keluarga satu satunya yang ia miliki.

" Pah, kapan Rara bisa ketemu sama papah."

Flasback on

7 tahun yang lalu....

" Budhe, papah kemana? kok dari kemarin Rara ga denger suara papah." Tanya seorang gadis kecil yang berkuncir rambut serta pipinya yang tembam.

" Papah kan lagi kerja ndok, mungkin papah Rara lagi banyak kerjaan jadinya belum sempat kesini." Ujar wanita yang sudah cukup berumur sambil mengelus rambut gadis itu.

" Huh padahal Rara kangen denger suara papah." Katanya lirih.

Budhe Sarah merasakan sakit di ulu hatinya, ia sangat tidak tega kepada ponakannya yang satu ini, sungguh malah nasibnya " Rara mau ketemu papah lagi?." Tanyanya.

Gadis itu langsung mengangguk semangat ke sumber suara itu " Mau banget budhe, kapan Rara bisa ketemu sama papah?." Tanya gadis itu antusias.

" Tapi Rara harus janji dulu sama budhe untuk tetap semangat dan pastinya sampai Rara sembuh." Ujarnya.

" Oke budhe, Rara janji, Rara akan semangat sampai Rara sembuh dan bisa cari papah."

Flasback off

Tak sadar satu bulir air mata jatuh dari pelupuk mata Zahra, jika mengingat itu hatinya terasa sangat sesak " Pah, Zahra udah di Jakarta." Katanya lirih.

" Zahra akan temui papah secepatnya. Zahra gak mau ngecewain budhe yang udah rawat Zahra dari kecil, Zahra gak benci papah cuma Zahra sedikit kecewa sama papah."

💢💢💢💢

Hari ini hari dimana semua aktifitas berjalan kembali, begitu juga dengan Zahra yang sudah siap dengan seragam sekolahnya. Ia langsun turun ke bawah dan membuat sarapan untuk dirinya, hanya beberapa lembar roti yang di oleskan selai coklat.

Setelah sarapan tadi dirinya langsung bergegas keluar dan mengambil motornya. Motor yang dibelikan oleh budhenya itu ia rawat dengan sebaik mungkin.

Brum Brum

Suasana pagi di Jakarta sama seperti biasa, sudah ramai para pengendara yang saling menyalip agar lebih cepat sampai di tempat tujuan.

Gerbang SMA SEJAHTERA pun sudah terbuka lebar, para murid sudah mulai berdatangan begitu juga dengan Zahra. Ia segera ke arah parkiran sekolah untuk memarkiran motor kesayangannya itu.

" Diem diem disini ya brody." Katanya sambil menepuk nepuk jok motor itu.

Setelah itu ia langsung pergi ke kelasnya, penampilan Zahra masih sama. Menggunakan tas biru laut dan jepitan strawberry disisi rambutnya. Senyum Zahra tiba tiba luntur karena dirinya di hadang oleh kakak kelasnya, ia merasa kenal dengan kakak kelasnya ini.

BLOOD RELATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang