9

16 6 13
                                    

Happy Reading kawan......


Jam istirahat sudah berbunyi dari lima menit yang lalu tetapi bu Indah sebagai guru Sejarah di kelas XII belum menyudahi pelajarannya, dibelakang sana siswa siswa sudah merasa kelaperan bahkan sudah ada yang tertidur dari tadi.

" Bu, udah istirahat lima menit yang lalu." Kata salah satu anak yang sudah memberanikan dirinya.

Bu Indah melihat jam tangannya sebentar, " Oh yasudah, silakan istirahat materi kita sampai sini minggu depan dilanjut."

" Parah asli, keburu sakit perut nih gara gara nahan laper." Ujar Jaja sambil berjalan ke arah kantin yang di ikuti teman temannya.

" Maklum Ja, bu Indah suka lupaan orangnya." Balas Keano sambil menghubungi Cantika lewat chat.

" Nah itu tau, abis ini kita makan makan di traktir Naufal." Kata Revan sambil cengengesan ke arah Naufal.

" Widih bos, tumben nih." Sahut Jaja dengan semangat.

Naufal yang tau anak buahnya sangat menyukai traktiran akhirnya dirinya mengiyakan saja, " Terserah lo pada mau mesen apaan, yang penting tau diri." Ujarnya malas.

💢💢💢💢💢

" Yah, anjir lo kalo jalan liat liat dong." Sentak Aris karena bakso yang ia bawa jatuh ke lantai.

" Santai aja kali, cuma bakso doang." Kata orang itu.

Aris melihat ke arah sumber itu, ia yang awalnya emosi menjadi lebih emosi karena yang menabraknya adalah Jaja, kakak kelasnya.

" Wah lo lagi kak, sumpah ya ganti bakso gue."

" Ogah, lo duluan yang nabrak gue." Ucap Jaja dengan nada yang menjengkelkan.

Sedangkan Aris sudah mengambil aba aba untuk menendang kaki Jaja tapi sebelum itu terjadi Zahra dan Cantika sudah menahan Aris lebih dulu.

" Udah Ris udah, diliatin anak anak yang lain." Kata Zahra.

" Bener tuh, udah nanti gue beliin lagi baksonya." Sambung Cantika sambil menyuruh Aris duduk di bangku mereka.

" Astagfirullah, SEJAHTERA kok mau nerima anak kaya si Jajancok." Gumam Aris.

Sementara Jaja sudah balik ke mejanya sambil terkekeh pelan, " Gila lo Ja, nyari gara gara aja sama si Aris." Kata Revan.

" Gak sengaja gue, eh pas tau ternyata itu Aris yaudah sekalian aja gue ledekin."

" Nih bau bau orang jodoh." Kata Keano meledek yang dibalas lirikan tajam dari Jaja.

" Buset dah, ni orang berdua diem diem aja." Kata Revan sambil menyenggol lengan Anggara dan Naufal.

Naufal dan Anggara berdecak pelan lalu melanjutkan makanannya yang tinggal sedikit, " Si Naufal mah lagi fokus ngeliatin Zahra." Ujar Keano.

Sial, Naufal ketahuan.

" Widih bos, jangan cuma diliatin dong pepet langsung." Sorak Revan.

" Nah si Anggara lagi mikirin gimana caranya supaya dia bisa deket sama Aris." Kata Keano sok tau.

" Buset gue kira cuma Aris doang yang berharap sama orang beda agama." ucap Jaja sambil melahap bakso terakhirnya.

" Mulut lo enak No buat dicabein, mau?." Kata Anggara yang di balas kekehan oleh Keano.

" Hai Naufal, aku cariin dari tadi ternyata disini." Kata Sofi yang langsung duduk disamping Naufal.

" Yaelah dia lagi." Kata Jaja yang tidak dihiraukan oleh Sofi.

BLOOD RELATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang