Happy Reading..
" Kalah lo Ja, mampus." Jaja meringis atas kekalahannya.
" sini goceng." Kata Revan sambil meminta duid hasil taruhannya.
" Gue bos Van, masa iya lo mintain juga." Kata Naufal mengelak karena kekalahannya juga.
Revan menggeleng sambil mengambil duit dari tangan Keano " Untuk kali ini ga ada bos bos ye Fal, mana goceng." Naufal dengan sedikit tidak ihklas mengeluarkan uang lima ribu dari sakunya.
" Nah gitu dong, lain kali main begini lagi seru juga." Katanya sambil menghitung duit dari teman temannya.
Revan mendapatkan lemparan kulit kacang dari Keano yang menatapnya sengit " Iya seru kalo menang, kalo kalah bangkrut anjg."
Mereka berada di markas OUTLAWS ditemani beberapa anak anak yang lainnya. Suasana tidak terlalu bising karena ada yang sibuk telfonan sama pacar, bermain game online bahkan ada yang belajar disini.
" Yaelah si Parjo di markas masih aja ngerjain tugas." Yang namanya Parjo hanya menghela nafas mendengar perkataan Jaja itu.
" Mepet bang, kudu kelar ini."
" Yaudah lo lanjutin dah." Kata Naufal sambil membuka hpnya yang sedari tadi tidak ia pegang.
Naufal menyerngit karena melihat notifikasi dari kakeknya itu. Karena kakeknya jarang sekali menghubunginya kalau tidak ada urusan penting.
@HanderoSamudra
: " Berhenti jadi karyawan biasa Naufal, kamu harus belajar menjadi CEO untuk menggantikan posisi papah mu nanti."@Naufal
; " Naufal usahakan."Read.
" Siapa Fal?." Tanya Jaja yang sedang meminum soda.
" Biasa, kerjaan." Jawabnya santai.
Obrolan mereka terhenti karena mendengar pertanyaan dari Keano yang habis dari dapur " Gerbang belakang lo buka Fal?."
Naufal diam mendengar pertanyaan itu lalu menggeleng " Kaga lah ngapain juga gue kebelakang."
" Kenapa sih?." Kata Revan.
" Oy Dimas, lo tadi dari belakang kan?." Tanya Keano kepada Dimas yang sedang anteng bermain game.
Dimas menatap ke arah Naufal dan Keano " Tadi gue emang kebelakang buang sampah doang, gue gak buka buka gerbang belakang." Terang Dimas
" Kenapa No?." Tanya Naufal.
" Gerbang belakang kebuka Fal, pas gue mau kebelakang tiba tiba udah kebuka gitu aja makanya gue tanya si Dimas."
" Suer dah bang, gue ga buka buka gerbang." Kata Dimas lagi.
Naufal beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan ke belakang markas mereka yang di ikuti teman temannya.
Sampai disana mereka melihat gerbang yang terbuka lumayan lebar Naufal berjalan mendekat ke arah gerbang lalu mengecek situasi sekitar.
" Gak mungkin angin lah." Ucap Jaja.
" Kerjaan siapa lagi ini anjir." Tanya Naufal pada diri sendiri.
" Bang sini dah." Panggil Dimas yang ada di bawah pohon mangga dekat gerbang.
Dimas menemukan korek berwarna hitam yang ada sedikit ukiran di badan korek itu. " Korek siapa ni."
Naufal mengambil korek yang ada di tangan Dimas lalu melihatnya dengan teliti. " Gue gak ada korek begini, lo semua punya korek begini?." Tanya Naufal yang mendapatkan gelengan dari teman temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD RELATION
Teen Fiction[ JANGAN LUPA FOLLOW DAN TINGGALKAN JEJAK ] "Hubungan Darah" apa yang kalian pikirkan jika mendengar kata itu? Ini adalah sebuah kisah tentang Naufal dan Zahra yang menjalin hubungan sedarah yang terjadi karena perbuatan orang tuanya di masa lampau...