11#

3K 305 34
                                    

Hari ini adalah hari pernikahan Naruto dan Sakura. Seperti yang telah di katakan oleh Kakashi kalau Sasuke akan menemaninya ke acara pernikahan tersebut. Namun sudah lewat setengah jam Sasuke menunggu mantan gurunya itu, tapi tampaknya pekerjaan seorang Hokage memang sangat banyak bahkan di hari yang penting seperti saat ini Kakashi masih harus membaca dan menandatangani beberapa gulungan yang Sasuke bahkan tak tertarik melihatnya. Untung saja ia tak lagi berminat menjadi Hokage, dengan pekerjaan sebanyak ini Sasuke lebih baik melawan ratusan musuh dibandingkan membaca gulungan sebanyak itu setiap hari.

"Tsk.. kau membuang waktuku saja"

"Bersabarlah sebentar, sedikit lagi ini selesai"

Sasuke hanya memutar bola matanya ketika mendengar alasan yang sudah berulang kali dikatakan oleh Kakashi.

Ia memilih untuk berdiri di dekat jendela ruangan Hokage sambil menunggu seberapa lama Kakashi akan menyelesaikan semua pekerjaannya.

Sasuke teringat kembali dengan kejadian yang ia alami kemarin. Ia merasakan ada chakra aneh di tubuh Hinata ketika mereka tak sengaja bertabrakan. Entah hanya firasatnya saja atau memang chakra Hinata terasa familiar. Tapi mungkin saja itu hanya perasaan Sasuke saja, bisa jadi karena tak fokus maka ia sulit membedakan chakra nya sendiri dan juga milik Hinata.

Lamunan Sasuke terhenti ketika Kakashi menepuk pundaknya dan mengatakan kalau tugasnya telah selesai.

Setelah itu mereka berdua pun pergi menuju acara pernikahan Naruto.

-----

Saat ini Hinata dan Ten-ten berada di tengah tamu undangan yang sedang menunggu upacara pernikahan berlangsung. Sedari tadi Hinata tak pernah mengangkat kepalanya sedikitpun karena ia merasa tidak nyaman dengan tatapan para tamu yang dari tadi tak henti-hentinya membicarakan dirinya.

Jika Hinata tau akan seperti ini, ia pasti akan menolak undangan dari Sakura, namun karena paksaan dari Ten-ten, ia jadi tak punya pilihan lain selain menghadiri acara seperti ini.

"Benar-benar tak punya malu"

"Ternyata dia masih bisa menghadiri acara seperti ini ya"

"Memalukan"

Bisikan-bisikan semakin jelas di telinga Hinata, jika acara ini tak juga di mulai, ia akan benar-benar pulang. Ten-ten yang mengetahui perasaan Hinata saat ini mencoba menguatkan temannya dengan menggenggam tangan agar Hinata tidak begitu tegang.

"Apa kau baik-baik saja Hinata-chan?"

Hinata menatap Ten-ten sebentar lalu membalas pertanyaan Ten-ten dengan senyuman yang mengatakan kalau ia baik-baik saja. Walau sebenarnya Hinata ingin pergi dari sini tapi tak ada salahnya menunggu sebentar lagi ketika acaranya telah di mulai.

Sepuluh menit kemudian para tamu undangan berdiri dari tempat duduk dan mulai melihat ke arah pasangan pengantin yang akan melangsungkan pernikahan.

Sakura dan Naruto terlihat sangat bahagia ketika mereka berjalan beriringan. Melihat hal tersebut Hinata ikut merasa senang dengan kebahagiaan teman-temannya. Setidaknya ia masih bisa melihat orang lain bahagia walau mungkin dirinya tak bisa merasakan kebahagiaan seperti yang Sakura rasakan saat ini.

Setelah mengucapkan janji suci, para tamu undangan tak henti-hentinya memberikan ucapan selamat kepada Naruto dan juga Sakura. Teman, keluarga dan juga warga desa dengan antusias menyapa kedua pasangan tersebut. Namun ada satu orang yang seharusnya menjadi salah satu orang penting di acara ini malah tak muncul sedari tadi.

"Sensei!!!, Bisa-bisanya kau terlambat di acara pernikahan murid mu sendiri!!!"

Naruto yang baru melihat kehadiran Kakashi langsung memarahinya karena tak menepati janji yang telah ia buat. Namun sebelum sempat ia memarahi Kakashi lebih lama, Naruto pun menyadari kalau Kakashi tak datang sendirian.

Trapped with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang