22# END + 🍋 + NEW FF

5.4K 254 23
                                    

Hidupnya terasa sangat sempurna. Walaupun dimulai dengan hal yang tak terduga tapi Sasuke untuk pertama kalinya bersyukur kalau hal itu terjadi.

Jika ada seseorang yang mengatakan pada dirinya beberapa tahun yang lalu kalau ia akan memiliki sebuah keluarga kecil maka orang itu pasti menjadi orang pertama yang membuat Sasuke tertawa. Bagaimana tidak, dirinya di masa lalu yang masih dipenuhi dengan kegelapan mengetahui kalau di masa depan hidupnya akan penuh warna tentu saja mustahil untuk di pikirkan.

Tapi kini Sasuke sudah tak perlu selalu menyendiri, karena kemanapun ia pergi ada sebuah rumah yang akan selalu jadi tempatnya kembali.

"Pa...pa!"

Sebuah lengan kecil memeluk kaki Sasuke yang masih menggunakan pakaian misi.

Melihat ke arah bawah Sasuke mendapati putranya yang tersenyum manis dengan pipi memerah ke arahnya.

Lima hari Sasuke melaksanakan misi keluar desa karena saat ini ia mencoba menjadi ninja sekaligus warga desa biasa di Konoha. Awalnya memang sulit apalagi bagi mantan penjahat sepertinya, tapi dengan bantuan Kakashi dan juga Naruto, sekarang sudah semakin jarang Sasuke maupun Hinata mendapatkan pandangan tak pantas dari warga desa.

"Sasuke-kun sudah pulang?"

Kali ini Sasuke mengalihkan pandangannya pada seorang wanita yang setiap malam membuat dirinya berharap berada di bawah selimut yang sama. Bisa dibilang Sasuke semakin merasa seperti seorang pria setiap kali berada di dekat Hinata.

"Hm, aku pulang" jawab halus Sasuke disertai dengan ciuman di pipi putranya dan juga di kening Hinata.

Ia menggendong anaknya yang sudah berusia 17 bulan ke dalam rumah dan mendudukkan tubuhnya di atas sofa.

Wangi lavender dan juga mint menyatu di dalam seisi rumah membuat Sasuke merasa sangat nyaman. Putranya yang melihat mata Sasuke hampir tertutup karena lelah pun memutuskan untuk mencari perhatian dari ayahnya.

Ia membalikkan badannya menghadap Sasuke dan berdiri di atas paha ayahnya. Melihat Sasuke yang menyandarkan kepalanya ke sandaran sofa membuat leher pria tersebut menjadi sasaran utama putranya.

Dengan dua gigi yang baru tumbuh di depan rahangnya, ia pun menggigit leher Sasuke dan meremas pundak ayahnya dengan sekuat tenaga yang tentu saja tak sebanding dengan kekebalan tubuh ayahnya.

Sasuke yang merasakan hal itu hanya membiarkan putranya melakukan apapun yang ia lakukan saat ini. Daripada kesakitan Sasuke malah teringat dengan Hinata. Kalau ia ingat-ingat Hinata juga suka menggigit lehernya di waktu tertentu di malam hari, mungkin putranya mengambil kebiasaan itu dari Hinata.

"Yuusuke! Apa yang kamu lakukan!?" Ucap Hinata sedikit terkejut melihat anaknya yang sedang melumat menggigit dan meremas leher Sasuke yang sepertinya sangat kelelahan.

"Jangan ganggu ayah mu, dia pasti lelah" perlahan Hinata menjauhkan putranya dari Sasuke dan mendapati Yuusuke yang memberikan raut wajah kesal kepada Hinata karena menggangu misinya mendapatkan perhatian dari Sasuke.

"Tak apa Hinata, aku rasa dia hanya merindukan ku" Sasuke merenggangkan tubuhnya yang terasa kaku dan menarik lengan Hinata agar mereka dapat duduk bersama.

"Sasuke-kun sebaiknya ganti baju dulu sebelum kita makan malam" Hinata melihat Yuusuke yang langsung berpindah ke pangkuan ayahnya dan mencoba bermain dengan rambut Sasuke yang terlihat lebih panjang dari biasanya.

"Sebentar saja" jawab Sasuke, lalu ia mengabarkan kepalanya pada bahu Hinata dan membiarkan Yuusuke melakukan apapun yang ia inginkan pada rambut Sasuke.

Hal itu membuat pipi Hinata memerah sama seperti Yuusuke, walaupun Sasuke sudah sering melakukan hal tersebut namun ia selalu saja merasakan sebuah gejolak aneh di perutnya. Dengan sedikit hati-hati Hinata pun mencoba menyenderkan kepalanya di atas kepala Sasuke dan menikmati kehangatan dari keluarga kecil mereka.

Trapped with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang