Sasuke terlambat.
Disana terlihat tubuh pucat Hinata yang bersimbah darah di bagian tubuh bawahnya. Sasuke bahkan tak mampu berkata apapun. Ia hanya berdiri melihat keadaan mengenaskan di depan matanya.
"Apa yang terjadi!?" Teriak Hiasi ketika mendapati putri nya yang terlihat sangat rapuh di atas hamparan rumput.
"Bagaimana bisa mereka melakukan hal seperti itu" tak jauh berbeda dengan Kakashi yang sama terkejutnya melihat kejadian mengenaskan di depannya.
Sasuke tak memperdulikan keberadaan dua orang tersebut ia hanya berjalan dengan tatapan hampa ke arah tubuh Hinata.
Ia masih bisa merasakan chakra milik Hinata namun semakin lama semakin menghilang. Dengan hati-hati Sasuke menyeka rambut yang menutupi wajah pucat Hinata.
Padahal pagi ini Sasuke melihat pipi gembul Hinata berwarna kemerahan karena ia goda, dan sekarang hanya ada kulit pucat dan juga bercak darah di tubuhnya.
"Dimana bayinya?, Apakah mereka membawa cucu ku kabur!?"
"Tenang Hiasi, aku yakin mereka belum jauh. Aku juga akan mengirimkan para anbu untuk mencari nya"
Pembicaraan mereka tak terlepas dari pendengaran Sasuke. Ia juga masih merasakan keberadaan Haruma yang masih belum jauh dari tempat ini.
Kali ini Sasuke benar-benar tak akan menahan emosinya dan akan menghabisi Haruma, jika perlu ia akan membuatnya tersiksa terlebih dahulu.
Tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah Hinata Sasuke pun mulai berbicara.
"Tolong bawalah Hinata kembali dan pastikan ia mendapatkan pertolongan dokter secepatnya" suara Sasuke terdengar sedikit serak dan ia mencoba sekuat tenaga tak melepaskan air mata yang hampir saja keluar. Ia belum boleh menyerah, masih ada satu orang lagi yang harus di selamatkan.
Sasuke masih dengan lembut mengelus dan mengecup puncak kepala Hinata.
"Biar aku yang membereskan keparat itu" seketika suara Sasuke berubah tajam dan ia langsung mengaktifkan Saharingan nya.
"Serahkan ini pada ku, kali ini aku tak akan menyakiti putri ku lagi" ucap hiasi dengan yakin sambil mengangkat tubuh Hinata menjauh dari Sasuke.
Tak ada balasan dari Sasuke ia hanya mengelus pipi Hinata untuk terakhir kalinya sebelum melesat pergi mencari Haruma.
---
"Detak jantung nya sangat lemah, tapi aku yakin kita bisa mengatasinya setelah sampai ke tempat yang aman" terdengar bisikan bawahan Haruma yang sedang memeriksa detak jantung bayi di gendongannya.
"Hm.. bayi ini tak akan mati begitu saja, apalagi ia berasal dari klan terkuat Konoha" jawab Haruma yang merasa lega karena sekarang ia tak perlu berurusan dengan klan Hyuga karena bayi itu sudah berada di tangannya.
"Bayi ini sangat aneh, tadi ketika kita mencoba melahirkannya ia tak menangis sedikit pun, tapi tiba-tiba ia mengeluarkan suara yang keras untuk beberapa saat dan kembali terdiam setelah nya, apakah kau yakin tak ada yang salah dari bayi ini?" Tanya bawahan Haruma yang masih penasaran dengan tingkah laku bayi aneh ini.
"Jangan menghawatirkan hal sepele seperti itu, lebih baik kita bergegas sebelum para ninja Konoha menangkap kita" jawab Haruma lalu mempercepat langkah kakinya.
Setelah satu jam lebih perjalanan. Haruma memilih untuk beristirahat dan mengumpulkan tenaga sebelum kembali bergerak.
"Aku rasa dia lapar" ucap anak buah Haruma ketika melihat bayi itu mencoba menghisap ibu jarinya sendiri.
"Kita belum punya susu, aku rasa dia harus menunggu sebelum kita membeli susu untuk nya" jawab Haruma tak begitu peduli karena ia yakin bayi ini tak akan mati hanya karena tak makan sehari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped with you
RomanceSasuke dan Hinata dijadikan sebuah alat percobaan. Tapi mereka berhasil kabur. Namun masalah yang lebih besar muncul. Apakah mereka bisa melalui masa-masa sulit itu bersama? "Aku akan mencoba untuk berubah ke arah yang lebih baik demi dirimu Hyuga H...