15#

3K 316 24
                                    

Hinata menunggu Sasuke kembali dari pertemuannya dengan ayahnya. Ia mencoba untuk tetap tenang, tapi rasa cemas tetap saja menghantui pikiran Hinata.

Sudah hampir dua jam ia menunggu Sasuke, rasanya Hinata ingin menyusulnya ke kediaman Hyuga, namun niat Hinata tersebut langsung hilang ketika ia mendengar suara langkah kaki di depan pintu apartemennya. Dengan sedikit berlari Hinata membuka pintu tersebut.

"Kau belum tidur?" Sasuke yang hendak membuka pintu di kejutkan oleh Hinata yang tampaknya menunggu kedatangan Sasuke sedari tadi.

"Apakah Sasuke-kun tidak apa-apa?"
Tanya Hinata ketika menyadari tak ada luka di tubuh Sasuke, namun wajah pria itu terlihat sedikit pucat dan kelelahan.

"Kau tak perlu khawatir, tak akan ku biarkan mereka melukai diriku dan juga kalian berdua"

Kalimat Sasuke tak cukup membuat Hinata tenang, apalagi wajah dan juga tatapan Sasuke tak bisa berbohong.
Dengan perlahan Hinata mencoba mengusap pipi Sasuke yang terlihat pucat dan dingin.

"Aku juga tidak akan membiarkan mereka melukai kita, kau kan sudah berjanji kalau kita akan bersama-sama menyelesaikan masalah ini" ucap Hinata sambil tersenyum dan mengelus pipi Sasuke.

Sasuke hanya menatap mata Hinata. Ia tak tahu apakah Hinata memang tulus atau terpaksa mengatakan hal itu, tapi rasa bersalah masih saja menghantui Sasuke sampai saat ini. Ia sudah merebut masa depan Hinata dan sekarang ia harus pergi jauh agar wanita di depannya ini tak menderita lagi karena dirinya.

"Aku rasa untuk beberapa waktu kedepan kita tak akan bersama" Sasuke berucap pelan sambil memegang tangan Hinata yang masih berada di pipinya.

"Apa maksudmu?"

"Aku harus menyelesaikan misi penebusan dosa ku, setelah itu kita bisa hidup lebih tenang"

"Misi? Berapa lama?"

"Kemungkinan terburuk adalah dua tahun"

Dua tahun sangatlah lama, apakah Hinata sanggup menunggu Sasuke selama itu. Apakah ini perintah ayahnya, kenapa ayahnya harus ikut campur dengan urusannya bukankah Hinata sudah tidak menjadi tanggung jawab nya lagi. Jika Sasuke berada jauh dari Hinata maka ayahnya bia saja melukai Hinata lagi.

"Aku akan ikut dengan Sasuke-kun!" Dengan nada yang sedikit tinggi Hinata berbicara pada Sasuke.

"Tidak Hinata, kau lebih baik di sini, jika kau ikut maka kau akan dalam bahaya"

"Tapi aku tidak bisa menunggu mu selama itu, bagaimana dengan bayi kita!?"

"Aku juga tak ingin melakukannya, tapi aku tak ingin kalian berdua dalam bahaya karena status kejahatan ku"

"Bagaimana jika mereka melakukan sesuatu pada kami"

Sasuke memang sudah memikirkan hal itu, ia yakin ada hal yang di rencanakan oleh klan Hyuga untuk mendapatkan keturunan Sasuke, dan itu bisa saja dengan merebut Hinata dari dirinya. Dengan begitu Sasuke hanya memiliki satu pilihan terakhir yang harus ia lakukan untuk melindungi Hinata.

"Karena itu aku memutuskan..... Bagaimana jika kita menikah sebelum aku pergi?"

Hinata terlihat terkejut mendengar perkataan Sasuke namun ia segera menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, tentu saja ia ingin menikahi Sasuke.

"Besok, kita akan melakukannya besok"

"Besok!?" Kali ini Hinata benar-benar terkejut, ia tak menyangka kalau akan secepat itu.

"Hn, aku akan berangkat lusa, jadi besok adalah hari yang tepat. Kita akan mengadakan secara rahasia agar klan Hyuga tak menghalanginya, hanya pengucapan janji suci sehingga kau bisa menjadi seorang Uchiha, setidaknya itu bisa membuat kalain berdua aman"

Trapped with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang