20#

2.4K 236 29
                                    

Kabar kepulangan Sasuke menyebar dengan cepat hingga ke telinga Haruma. Ia sudah yakin kalau hal ini pasti akan terjadi, tapi dengan waktu secepat itu menyelesaikan misi yang tentu saja butuh waktu lebih dari yang Sasuke jalani membuatnya merasa yakin kalau bayi Uchiha yang akan lahir tak akan kalah hebat dari orangtuanya.

Namun kabar tersebut tak cukup membuat Haruma puas karena sekarang Hiasi tiba-tiba ingin membatalkan rencana yang sudah ia rencanakan dengan matang.

Hiasi tanpa perlu mendengarkan pendapat para tetua langsung memutuskan pembatalan perjanjiannya dengan Haruma. Ia merasa pertemuannya dengan Sasuke malam itu membuat Hiasi merasa khawatir apalagi Hinata yang sangat jelas tak menginginkan pernikahan ini.

Sejak kapan Hiasi peduli dengan keinginan Hinata?, Jika ditanya pada Hiasi langsung maka ia juga tak tahu kenapa. Ia hanya teringat dengan sosok istrinya dulu yang terlihat sama persis seperti Hinata saat mengandung, namun kali ini tak ada senyum bahagia di wajah putrinya karena semua tuntutan yang diberikan kepadanya, bahkan ketika ia tak seharusnya menjadi bagian dari klan Hyuga.

"Sudah kuputuskan kalau pernikahan ini akan dibatalkan" ucap pasti hiasi di depan Haruma.

"Baiklah kalau kau ingin membatalkan pernikahan ini, tapi aku belum bisa menyetujuinya jika tidak ada alasan yang jelas" ucap Haruma seakan-akan ia tak tahu kalau semua rencananya hancur karena kepulangan Sasuke.

"Kau pasti sudah tahu tentang kepulangan Sasuke, dan aku yakin Sasuke lebih baik berada di sisi Hinata selama anak di dalam kandungan putri ku adalah anak kandungnya"

"Kau lebih memilih iblis itu? Lalu bagaimana dengan reputasi klan mu yang sudah dicemari oleh putri kandung mu sendiri?, Bukannya sangat memalukan membiarkannya dekat dengan orang yang seperti itu?"

Hiasi sedikit terkejut dengan nada bicara Haruma yang langsung berubah. Ia seharusnya lebih mengawasi pria ini sedari dulu.
"Lalu kau kenapa ingin menjodohkan putri ku dengan keponakan mu?, Bukannya putri ku akan membuat mu malu?"

"Aku hanya merasa kasian dengan nasip putrimu, diperkosa dan tak diterima oleh klannya sendiri. dan sekarang kau merebut kebahagiaannya dengan membatalkan perjanjian ini"

"Kau tak tahu apapun tentang putri ku jadi lebih baik kau tutup mulutmu dan jangan pernah merendahkan putriku!."

"Baiklah kalau itu keputusan mu, sebaiknya kami pergi, ada banyak hal penting yang perlu aku lakukan setelah ini"

Perkataan Haruma membuat Hiasi sedikit curiga, seperti pertemuan ini bukan hal yang terpenting baginya saat ini.

Namun tanpa berbicara lebih lanjut Hiasi melihat Haruma yang sudah pergi meninggalkan kediaman Hyuga.

----

Memiliki tubuh yang lemah adalah sesuatu yang sangat merepotkan apalagi jika kau sedang mengandung, maka semua hal akan menjadi dua kali lipat lebih sulit dari biasanya.

Sasuke menyadari hal itu pada Hinata, ia tak berpikir kalau Hinata lemah, namun dengan semua yang terjadi padanya maka Hinata sudah sangat kuat bisa bertahan sejauh ini, dan sekarang wanita ini lebih memilih hidup bersama Sasuke yang tentu saja akan lebih merepotkan. Namu Sasuke berjanji kalau apapun yang terjadi Hinata tak akan menyesali pilihannya.

Maka dari itu sebagai suami dan calon ayah yang baik Sasuke berencana menemani Hinata pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan kandungan, karena kurang lebih sebulan lagi Uchiha kecil akan lahir!!

"Apakah tidak berat? karena saat ini perut mu benar-benar sudah sangat besar?"

Sasuke memperhatikan Hinata yang sedang sibuk membuat sesuatu di dapur rumah mereka. Ia sempat mengambil alih pekerjaan Hinata namun berakhir dengan menyayat jarinya sendiri. Walau tak seberapa namun hal itu sudah cukup membuat Hinata panik dan tak memperbolehkan Sasuke menyentuh pisau dan benda berbahaya lainnya di dapur.

Trapped with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang